Kamis, 21 Februari 2013

Bisnis Usaha Travel


Anda memilik memiliki usaha jasa travel transportasi antarkota, yang ramai saat hari-hari besar dan awal tahun saja. Ketika masa sepi, Anda bingung untuk  manfaatkan angkutan transportasi ini? ini solusi untuk Anda, menurut Rhenald Kasali, risiko bisnis usaha travel adalah menghadapi sepi penumpang di saat non-peak season.

Tapi, ketika sepi penumpang, harusnya bisnis tetap jalan. Gunanya, selain untuk kepentingan dan kelancaran bisnis Anda, juga untuk meningkatkan kredibiltas Anda di mata konsumen atau calon konsumen.  Bisnis Anda layak dijadikan pilihan karena selalu siap mengantar, meski yang diantar itu hanya sedikit orang.

Ada beberapa cara untuk menaikkan pendapatan, terutama di hari-hari non-peak season, yaitu: Anda bisa menerima jasa pengiriman barang yang bisa tiba pada hari yang sama. Anda bisa bekerja sama dengan perusahaan kargo atau jasa pengiriman di daerah Anda.

Anda bisa menerima pemesanan makanan, oleh-oleh, seperti camilan atau produk khas dari daerah tujuan travel Anda. Misalnya, dari wilayah Cilacap, Anda bisa bekerja sama dengan penjual kerupuk, keripik sukun atau singkong, belut goreng, dan sebagainya. Untuk daerah Purwokerto, misalnya ada getuk goreng dan keripik tempe.

Memberikan harga spesial untuk hari di luar musim yang ramai. Atau,  berikan jasa antar hingga ke tempat tujuan, khusus hari Senin sampai Kamis, misalnya.  

Memberi voucher gratis atau potongan harga ke tempat wisata atau resto/kafe di tempat tujuan travel Anda. Tentunya ini harus bekerja sama dengan operator pariwisata atau pemilik resto.

Sumber : wanitawirausaha.femina.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar