Kamis, 27 Juni 2013

Camilan Pisang Mekarsari Widyastuti Menggurita Hingga Pelosok Negeri

Pendidikan bukan menjadi penghalang untuk sukses. Mungkin kata itu yang cocok untuk menggambarkan kesuksesan Ida Widyastuti, wanita berumur 37 tahun ini. Sebab, meski hanya lulusan SMA, tapi tidak menghalanginya untuk menjadi pengusaha camilan tradisional yang sukses.

Ida yang memulai usahanya tahun ini berhasil sukses meraih penghargaan Ernst & Young beberapa bulan lalu sebagai sosok wanita inspiratif. Majalah Femina juga menobatkan ia sebagai sosok wanita inspiratif.

Ida adalah pendiri Roemah Snack Mekarsari, Sidoarjo. Saat ini, ia mengungkapkan bahwa usahanya menjajakan opak pisang dan keripik pisang beserta hampir dari 100 jenis camilan lain.

Roemah Snack Mekarsari sendiri, menurut Ida, selain mempunyai produk utama juga digunakan menjadi alat pemasaran bagi para usaha kecil dan menengah (UKM) yang mempunyai produk lain yang tidak bisa melakukan pemasaran dan promosi.

"Jadi, kami membantu mereka untuk mempromosikan, memberitahu bagaimana cara pengemasan dan membantu penjualannya," ujar Ida kepada VIVAnews ketika ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.

Produk utama Roemah Snack yang berupa keripik pisang, menurut Ida, sudah ada di seluruh kota di Indonesia. Usahanya itu dimulai ketika dirinya mulai merasa jengah saat harus menikah dan terus berada di rumah. "Saya bosan, karena terbiasa bekerja sejak kecil," ujarnya.

Akhirnya, ia mencari-cari kegiatan yang bisa dilakukan. Paling tidak untuk mengisi kesibukan di rumah. Ida pun berinisiatif untuk membuat emping melinjo.

Tak bertahan beberapa lama, Ida pun memutuskan untuk tidak melanjutkan produksi emping melinjonya. Banyaknya penyakit yang bisa disebabkan melinjo menjadi pertimbangannya.

Dari situ, akhirnya ia memulai pembuatan keripik pisangnya. Usaha Ida yang awalnya hanya bermodalkan Rp600 ribu, kini telah menggurita di seluruh Indonesia.

"Saat ini, di setiap kota Indonesia saya rasa produk kami telah masuk. Bahkan, di Bali, Kalimantan, dan Sulawesi, 80 persen dari camilannya berasal dari Mekarsari," kata Ida.

Namun, ketika ditanya berapa omzetnya per bulan, Ida mengaku tidak bisa menyebutkannya. "Indikatornya mungkin dilihat dari bahan baku yang kami pakai. Per hari kami bisa menghabiskan lima ton pisang, bahkan pada saat panen bisa mencapai 10 ton per hari," ungkapnya.

Sumber : VIVA.co.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar