Kentang adalah
jenis umbian yang biasanya dibuat campuran sayur sup, teksturnya yang lunak
ketika sudah dimask memang mantap bila menjadi campuran sayur sup khususnya
para ibu yang hobinya memasak. Namun beda dengan Dodi Triatmaja, ditanganya
kentang disulap menjadi bisnis yang menjanjikan. Kentang yang biasanya bat
campuran sup itu dibuatnya menjadi kripik kentang. Dodi Triatmaja asal Banyumanik, Semarang.
Mengusung brand Mas Brow, ia menawarkan enam variasi produk keripik kentang.
Diantaranya keripik kentang keju, kentang original, kentang keju pedas, kentang
cabe hijau, kentang pedas manis, dan kentang pedas gurih.
Dodi mengklaim,
produk keripik kentangnya diproduksi secara alami dengan menggunakan bahan baku
kentang asli pilihan sesuai dengan standar mutu. Selain itu, racikan bumbu yang
digunakan juga dibuat manual dengan mengedepankan kualitas. "Kami fokus membuat
makanan sehat," kataDodi yang merintis usaha ini sejak awal tahun 2012.
Dodi membanderol
keripik kentang Mas Brow Rp 14.000 per bungkus untuk kemasan 75 gram, dan Rp
17.000 per bungkus untuk kemasan 100 gram. Untuk memasarkan produknya, Dodi
menawarkan kerjasama keagenan. Syarat menjadi agen harus melakukan pembelian
produk minimal Rp 960.000 per paket. Dengan biaya sebesar itu, agen akan
mendapat 48 bungkus keripik kentang dengan kemasan 75 gram, dan 48 bungkus
keripik kentang dengan kemasan 100 gram.
Ia menjanjikan,
agen bisa meraih keuntungan hingga 50% dari omzet. Jadi, dari setiap paket
senilai Rp 960.000, agen bisa meraup omzet hingga Rp 1,5 juta. Jika agen bisa
menjual minimal tujuh paket, maka dalam sebulan agen bisa meraup omzet hingga
Rp 10,8 juta, dengan laba bersih sekitar Rp 5,4 juta per bulan.
Saat ini, Mas
Brow telah memiliki 24 agen yang tersebar di Palembang, Pekanbaru, Semarang,
Solo, Klaten, Pekalongan, Cilacap, Wonosobo, Sleman, Yogyakarta, Jawa Barat,
Jakarta, dan Kalimantan. "Setiap agen bisa menjual tiga paket hingga tujuh
paket perbulan," ujarnya. Agar persaingan lebih kompetitif, Mas Brow hanya
memiliki satu agen untuk satu kota, kecuali kota besar seperti Jakarta bisa
sampai lima agen. Para agen bisa menjual kepada reseller dan langsung kepada
konsumen.
Sumber :
usahabisnis.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar