Kamis, 09 Mei 2013

Desainer Indonesia yang Sukses Menaklukan Amerika


Menggambar dan membuat sketsa. Menggeluti fotografi dan mengikuti perkembangan mode sejak kecil. Kini Ardistia Dwiasari dikenal sebagai wanita di balik label Ardistia New York.

Ardistia salah satu ikon perancang muda berbakat yang memiliki basis industri mode di mancanegara. Wanita yang satu ini bahkan lebih dikenal di luar negeri ketimbang di negeri sendiri. Bagaimana bisnis modenya go international ?

Mode merupakan bagian dari kebutuhan industri dan tren, bukan lagi tergantung pada idealisme desainernya. Bagaimana wanita kelahiran Juli 1979 ini bisa menembus pasar dunia? Detail, konsep, dan kejelian membaca pasar menjadi kunci keberhasilan Ardistia.

"Setelah mengambil kuliah Teknik Industri (di Boston), saya bertemu teman saya yang mengambil studi di Parsons School of Design, New York. Dialah yang kemudian mendorong saya agar segera mewujudkan hasrat saya di dunia mode ," ungkap Ardistia.

Sejak kecil, ia memiliki ketertarikan khusus pada dunia mode. Menggambar, membuat sketsa, mengeksplorasi dunia fotografi menjadi bagian hidupnya sejak lama.

"Saya sangat menikmati menggambar, membuat ilustrasi, sketsa baju sejak kecil. Ini sudah seperti panggilan hidup buat saya." Maka selepas menyelesaikan studinya di Boston, 

Amerika Serikat, ia mengambil jalur pendidikan Fashion Design di Parsons School of Design, New York, pada tahun 2003.

Setelah mengantongi pendidikan formal di bidang mode, Ardistia magang sebagai asisten desainer untuk Diane Von Furstenberg (2003), freelancer di rumah mode Ann Taylor, Gap, dan menjadi technical designer untuk brand internasional Tommy Hilfiger (2004).

"Waktu kerja yang padat, pengalaman yang luar biasa. 

Karena kita harus mampu melakukan banyak tugas dalam satu waktu bersamaan. Bekerja dengan nama-nama besar ini dituntut ketelitian, detail, konsep yang selalu baru. Saya beruntung bisa mendapatkan banyak pelajaran sekaligus pengalaman dari mereka. 

Kita harus sangat hati-hati dalam memilih langkah, di bidang manapun, selama itu berkaitan dengan impian atau hasrat terbesar kita. Ini (mode) hasrat hidup saya. Untuk membangunnya, seperti mengasuh bayi sendiri. It is your baby! Tentu saja, kita menginginkannya menjadi sukses!" seru Ardistia. Untuk itu memang tak ada kata lain selain bekerja keras.

Bermimpi Besar dan Mewujudkannya Bekerja di bawah nama-nama besar di dunia mode sebuah pengalaman dan kesempatan luar biasa, yang belum tentu didapatkan semua orang. Namun Ardistia merasa belum puas. "Tidak ada batas, untuk menentukan Anda ingin menjadi siapa atau apa di hidup ini. 

Kita harus terus mengasah dan mengembangkan diri. Ambil tindakan dan melakukan transformasi besar menjadi siapapun yang kita inginkan. Saya memiliki mimpi besar untuk memiliki bisnis mode dengan label nama saya sendiri. Saya rasa setiap orang harus memiliki impian yang besar dan berusaha mewujudkannya," cetus Ardistia.

Perancang terkenal tentu saja sudah banyak di New York. Dibutuhkan keunikan, untuk bisa mendapat tempat dan bersaing di tengah nama-nama yang sudah begitu mendunia.

"Chic, timeless, modern" menjadi tagline rancangan Ardistia. Kecintaannya pada sejarah dan latar belakangnya yang kuat dalam elemen-elemen arsitektur memengaruhi rancangan busananya. Potongan-potongan yang berani dan modern, dipadu dengan kualitas bahan terbaik, dan beberapa jahitan tangan pada detail rancangannya melahirkan Ardistia New York.

"Label ini mulai berjalan tahun 2007 di New York. Kami mulai menjualnya di pertokoan tertentu dan butik di Amerika, kemudian diikuti dengan toko-toko dan butik di Eropa, Kanada, Timur Tengah, dan kini berekspansi ke Asia," jelasnya.

Sumber : eciputra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar