Selasa, 07 Mei 2013

Mahasiswa Unsoed Ciptakan Tepung Dari Singkong


Tiga  orang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah telah berhasil menciptakan tepung yang terbuat dari bahan dasar Singkong dengan inovasi baru.

Tiga orang mahasiswa tersebut adalah tim yang diketuai oleh Slamet Sulistiadi dan beranggotakan Deny Muldiyanto dan Maslikan. Mereka bertiga telah menjadi pemenang  dalam Technopreunership Pemuda 2012 tingkat nasional di Intitut Teknologi Bandung (ITB) dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Temuan mereka tersebut adalah tepung terigu yang berbahan dasar singkong dan diberi nama Tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) Cap Sang Jenderal.

“Tepung Mocaf merupakan inovasi produk turunan dari tepung singkong yang menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi. Saya dan kedua teman saya telah mengembangkan Mocaf menjadi tidak berbau dan tidak berasa singkong asli,”  terang ketua tim, Slamet Sulistiadi,

Slamet juga menambahkan bahwa dengan menggunakan teknologi kearifan lokal sederhana, tim mereka telah berinovasi dan menghasilkan Mocaf tidak berbau sekaligus tidak berasa singkong, warnanya pun putih seperti tepung terigu.

“Tepung Mocaf memiliki kelebihan lainnya yaitu dalam pembuatannya memanfaatkan limbah dari pasar sebagai media kultur bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat tersebut lantas diperbanyak dan dihidrolisis selolusanya lebih maksimal sehingga hasil tepung Mocafnya bagus,” tambah Slamet

Slamet juga menggungkapkan jika teknologi kearifan lokal yang ia gunakan adalah menggunakan tempayan. Keuntungan menggunakan tempayan adalah lebih menghasilkan bakteri asam laktat, antibakteri, antikanker, dan antioksidan yang lebih banyak dalam tepung mocaf dibanding dengan wadah lainnya.

Dalam proses pembuatan  Mocaf tidak menghasilkan limbah yang berbahaya, sebaliknya limbah padatnya bisa digunakan untuk pakan ternak sedangkan limbah cairnya dapat dimanfaatkan untuk biogas.

“Tepung ini bisa menjadi solusi dan menjadi harapan baru untuk menggantikan dominasi gandum yang bukan tumbuhan asli Indonesia, pungkas Slamet.

Sumber : portal.plazaid.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar