Selasa, 02 Juli 2013

John D. Rockefeller si Raja Minyak Dari USA

John Davison Rockefeller atau biasa disingkat dengan John D. Rockefeller, Sang RAJA MINYAK dari USA (Amerika Serikat). Lahir pada 9 Juli 1839 di sebuah desa pertanian miskin dekat Ricford, New York, Amerika Serikat dan meninggal dalam usia 98 tahun pada 23 Mei 1937, di Ormond Beach, Florida, Amerika Serikat.

John D. Rockefeller merupakan pendiri dan pemilik perusahaan pengilangan minyak bernama Standard Oil, Ia mendirikan Standard Oil Company pada tahun 1870, mencetak miliaran Dolar sebelum perusahaan ini dibubarkan oleh pemerintah karena monopoli dan saat ini Standard Oil dikenal dengan nama lain yaitu perusahaan minyak EXXON yang kabarnya merupakan satu-satunya perusahaan pengilangan minyak di Amerika Serikat. 

Dalam berbisnis pada awalnya John D. Rockefeller merupakan salah satu tokoh pebisnis hitam dan ditakuti. Perusahaannya, Standard oil, mengontrol 90% dari industri minyak Amerika dan ia tidak disenangi karena akan membuat pesaing-pesaingnya bangkrut lalu membeli asetnya dari kreditor.

Tetapi yang membuat ia sangat menakutkan adalah keyakinan absolut terhadap apa yang dilakukannya adalah yang paling benar meskipun harus menghalalkan segala cara. Bahkan unjuk rasa para karyawannya dalam menuntut upah dan standar kerja yang lebih layak ditanggapi dengan jalan kekerasan. Terdapat beberapa orang dari pengunjuk rasa tewas terbunuh pada saat sedang menjalankan aksinya. Layaknya seorang gembong mafia, tentu saja Rockefeller tidak tersentuh hukum. Tetapi lama kelamaan dia merasakan kegelisahan dalam hidupnya. Berbagai penyakit mulai mendera tubuhnya, setelah mendatangkan berbagai dokter ahli, mereka menyimpulkan bahwa sumber segala penyakit yang diderita Rockefeller berasal dari batinnyanya. Akhirnya Rockefeller memutuskan untuk menjadi seorang filantropi. Sejak itu kondisi kesehatannya semakin membaik.

Rockefeller sering sekali menggunakan kekayaaan Standard Oil untuk membuat kelangkaan minyak yang akhirnya membuat pesaing datang padanya. Rockefeller melihat bahwa persaingan yang keras sebagai praktek menghancurkan yang akan menguntungkan konsumen lebih banyak daripada menghancurkan bisnis tersebut. Rockefeller melihat bahwa keuntungan lebih besar dapat diraih melalui, yang sekarang disebut, skala ekonomi. tetapi ia juga harus diingat sebagai pebisnis yang menekankan riset dan pengembangan, mengurangi limbah beracun, dan menyalurkan keuntungan ke tangan konsumen.

Siapa yang tidak mengetahui PBB, sebuah lembaga yang bertugas menciptakan perdamaian di seluruh dunia. Apa hubungan John D. Rockefeller dengan PBB? Tanpa sumbangan Rockefeller Foundation mungkin United Nation (PBB) tidak akan pernah ada! Bahkan, dana operasi awal sampai tanah tempat markas PBB berpijak adalah sumbangan dari Rockefeller Foundation.

Dunia mencatat bahwa Rockefeller pernah menyumbangkan kekayaannya senilai 800 juta Dolar AS. Pada masanya angka itu merupakan sumbangan terbesar dalam sejarah dunia sebelum akhirnya dikalahkan oleh nilai sumbangan dari Warren Buffett.

Sumber: ciputra.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar