Senin, 15 Juli 2013

Kesuksesan CEO Wendy's "Dave Thomas"

Nilah kisah sepenggal kisah sukses CEO Wendy's "Dave Thomas, Wendy's makanan cepat saji a la negeri Paman Sam, nama “Wendy’s” tentunya sudah tidak asing lagi bagi Anda. Logo Wendy’s yang sangat khas menampilkan warna merah menyala dengan gambar seorang anak perempuan yang rambutnya dikepang dua. Di balik Wendy’s, kita dapat temukan kisah perjalanan seorang entrepreneur yang mengagumkan, Dave Thomas (1932-2002). Dave yang menjadi pendiri jaringan restoran Wendy’s ini mengalami masa kecil yang cukup berat. Di usia 5 tahun, ibu angkatnya meninggal dunia.

a kemudian diasuh oleh nenek angkatnya, Minnie Sinclair, hingga ayah angkatnya menikah lagi. Suami nenek angkatnya meninggal beberapa saat kemudian saat bekerja dalam sebuah proyek rel kereta api, dan untuk menyokong kehidupan empat anak, nenek angkatnya harus bekerja ekstra keras. Thomas mengatakan bahwa ia mendapatkan sifat rendah hatinya dari nenek angkatnya tersebut.

Thomas memiliki seorang ayah angkat yang menikah hingga tiga kali sehingga Dave harus mengikutinya dan berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah lainnya. Dalam birografinya, "Dave’s Way," Thomas berujar bahwa trauma masa kanak-kanak inilah yang memberikannya pelajaran mengenai pelajaran penting dalam berbisnis. Berikut ialah 5 pelajaran yang dapat Anda pelajari dari Dave Thomas untuk meraih keberhasilan bisnis di masa depan:

Pelajaran 1: Temukan orang yang peduli terhadap Anda dan belaajar dari mereka
Orang-orang semacam itu biasa disebut dengan istilah “mentor”. Mereka bisa saja seorang anggota keluarga yang paling dekat dengan Anda, seorang tokoh yang Anda anggap sebagai panutan atau orang yang bisa memberikan Anda nasihat sederhana.

Bagi seorang Dave Thomas, Minnie Sinclair merupakan seorang figur yang bisa disebut sebagai panutan dan sumber inspirasi. Minnie di waktu mengasuh Thomas sering menunjukkan bagaimana pentingnya pelayanan dan perlakuan yang baik dan penuh rasa hormat terhadap orang lain. Pengenalan terhadap nilai-nilai positif ini membuat Dave Thomas muda mengetahui pentingnya peran nilai tersebut dan di masa dewasanya ia terapkan untuk membangun bisnis yang kokoh. Ia melayani setiap pelanggan dengan baik dan memperlakukan mereka seperti ia ingin diperlakukan, yaitu dengan sikap ramah tamah dan hormat.

Pelajaran 2: Bermimpi lebih awal dan bangun tujuan Anda berdasarkan mimpi itu Dave Thomas menganjurkan kepada para pemuda untuk menggunakan waktu yang ada untuk bermimpi dan mewujudkannya. Janganlah merasa ragu untuk bermimpi semasa muda karena waktu kita masih relatif lebih banyak. Pelajaran 3: Belajar untuk Mandiri lebih awal.

Dave Thomas memulai karir dan dunia kerja dari usia yang sangat muda. Pekerjaannya yang pertama ia dapatkan di usia 12 tahun. Ia bekerja di restoran “The Regas” di Knoxville, Tennessee namun harus mengalami konflik dengan sang majikan. Dave Thomas di usia 15 tahun pindah bersama keluarganya dan bekerja di Fort Wayne, Indiana di sebuah restoran bernama Hobby House Restaurant.

Pelajaran 4: Buat satu kemajuan setiap hari Dalam berbisnis, membuat kemajuan kecil yang nyata setiap hari lebih terasa ringan dan berpeluang lebih besar untuk tercapai daripada membuat kemajuan besar dalam waktu yang relatif singkat.

Hal ini Dave Thomas lakukan saat bekerjasama dengan Kentucky Fried Chicken. Kolonel Harland Sanders yang kala itu ingin menemukan restoran yang bersedia menjadi mitra dalam bisnis waralaba KFC-nya tersebut bertemu dengan Dave yang bekerja di Hobby House Restaurant.

Thomas kemudian bekerja keras dan terlibat dalam berbagai proyek KFC. Ia melakukan usaha pengenalan merek pada konsumen dan memberikan saran-saran berharga pada perkembangan waralaba KFC. Di akhir dekade 1960-an, Thomas memutuskan menjual sahamnya di KFC dan memulai bisnis barunya, Wendy’s.
Pelajaran 5: Hargai pendidikan Salah satu penyesalan paling besar Dave Thomas ialah saat meninggalkan bangku pendidikan. Ia memutuskan untuk keluar sekolah saat usia 15 tahun dan memilih untuk mencurahkan tenaga dan pikiran dalam pekerjaan penuh waktu di restoran Hobby House.

Meskipun begitu, ia tetap antusias mendapatkan ijazah sekolah menengah di usia yang tergolong tidak muda lagi, 61 tahun. Dave Thomas meraih ijazah kesetaraan pendidikan menengahnya setelah lolos dalam ujian General Educational Development di tahun 1993. Thomas melakukan ini karena ia khawatir akan mempengaruhi banyak generasi muda untuk meninggalkan bangku sekolah/ kuliah hanya untuk mengejar impian menjadi entrepreneur.

a itulah, hargai pendidikan dengan maksimal karena pendidikan (yang sesuai, relevan dan dapat diterapkan ) bisa meningkatkan dan mempercepat kemajuan bisnis kita. Dave Thomas meninggal di Fort Lauderdale, Florida di tahun 2002. Ia meninggal setelah bertahun-tahun harus melawan penderitaan akibat kanker hati. Dave Thomas dimakamkan di Pemakaman Union di Columbus, Ohio. Di akhir hidupnya, Dave Thomas telah berhasil mendirikan 6.000 lebih gerai Wendy’s di Amerika Utara. 

Sumber : Ciputraentrepreneurship.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar