Hidup adalah ibadah. Ungkapan ini sering keluar dari mulut orang yang
sudah sukses dan tinggal mengenyam hasil jerih payahnya selama ini.
Kalimat itu pula yang terucap dari bibir Yusuf Zainal Abidin, ketika
ditanya apa kunci sukses berbisnis.
Pria berusia 41 tahun ini
punya keyakinan bahwa dengan usaha yang disokong doa, niscaya usaha apa
pun akan menuai hasil memuaskan. Keyakinan ini mengantarkan Yusuf
menjadi seorang perajin kerupuk cukup mentereng di Indramayu, Jawa
Barat.
Memakai merek usaha Rajawali, Yusuf membuat aneka rasa
kerupuk, seperti rasa udang, ikan, bawang, jengkol, cumi-cumi, dan rasa
pedas. Ia secara rutin memasok ke beberapa distributor di Tangerang,
Bogor, Cilegon, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, dan Jakarta.
Saat
ini, Yusuf mempekerjakan sekitar 40 karyawan. Tiap hari, ia mampu
memproduksi hingga 2,2 ton kerupuk atau senilai Rp 13,2 juta.
Bayangkan,
betapa besar omzet suami Umiyati ini per bulan. Omzet ini bisa melonjak
sampai tiga kali lipat saat menjelang bulan puasa. "Saga mengambil
margin 20 persen," ungkapnya.
Usaha kerupuk yang berawal dari
dapur rumah Yusuf ini telah menjelma menjadi pabrik produksi seluas
hampir satu hektar. Kini, Yusuf sudah menggunakan peralatan modern
seperti ketel uap untuk merebus dari mengolah kerupuk. Yusuf membeli
ketel uap itu tahun 2006 dengan harga Rp 60 juta.
Investasi Yusuf
dalam peralatan sebentar lagi semakin lengkap dengan pengadaan oven
raksasa. Kata Yusuf, harga alat ini sekitar Rp 20 juta per unit. Masih
ada aset lain seperti mobil angkut. Saat ini, ia memiliki mobil
Mitsubishi T120 buat mendistribusikan hasil produksinya.
Layaknya
pepatah padi yang semakin tua dan berisi justru semakin menunduk, begitu
pula karakter Yusuf. Meski sudah sukses, ia enggan disebut pengusaha
sukses. "Saya belum layak disebut pengusaha sukses," ungkapnya merendah.
Pria
yang hobi membaca Al Quran dan jalan-jalan ini memposisikan dirinya tak
lebih sekadar mendapat limpahan rahmat dari Yang Maha Esa. Namun, di
balik kenikmatan itu, alumni Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Negeri
Indramayu ini sempat memendam kekecewaan mendalam
sumber : .kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar