Kamis, 21 Februari 2013

Wulan Ayodya


Bagi Anda yang tidak punya modal pun sebenarnya tak perlu pusing. Mungkin ada baiknya bergabung ke UKMKU. Lembaga Usaha Kecil dan Menengah ini didirikan oleh Wulan Ayodya. Lembaga yang berdiri pada tahun 2006 ini memberikan pelatihan wirausaha dan kursus keterampilan penunjang usaha. Disini, akan diajarkan dan dibimbing bagaimana berwirausaha dengan teknik sederhana tapi tepat guna, sehingga tak perlu berlama-lama bila yang ingin membuka usaha sendiri.

Kepada majalah intrepreneur yang menemuinya beberapa waktu lalu, Wulan Ayodya menjelaskan alasannya membuka UKMKU. Menurutnya, dengan latarbelakang kehidupannya yang pernah membuka usaha, dengan bekal pendidikan dari manajemen, dirinya ingin memberikan pendidikan khususnya buat mereka yang baru mau memulai usaha ataupun pelaku usaha kecil dan menengah yang bermodal terbatas tapi ingin memaksimalkan potensi yang ada.

Di UKMKU banyak sekali pilihan pelatihan khususnya yang bersentuhan dengan kuliner antara lain Aneka Soto Dagangan, Usaha Aneka Ayam Goreng, Martabak Manis dan Telur, Aneka Roti Tawar dan Sobek, Cake Lapis Ekonomis, Aneka Brownies, Aneka Dimsum Kaki Lima, Kursus Usaha Bakso Malang, Kursus Usaha Bakso Kampung, Kursus Mie Ayam Sehat, Pempek Palembang, Kursus Usaha Siomay Dagangan, Kursus Fried Chicken Gerobakan dan sebagainya.

Pada awal berdiri, UKMKU tidak seramai seperti sekarang. Dulu yang mengikuti hanya sekitar 2-3 orang saja. Tapi kini, tiap kali kelas dibuka selalu penuh bahkan ada yang tidak tertampung sehingga harus menunggu pada pertemuan berikutnya. Dengan biaya belajar yang relatif tidak besar sekali pertemuan, UKMKU dapat menampung maksimal 30 orang tiap kali pertemuan, dimana kelas setiap hari sabtu dan minggu ataupun hari libur.

Tiap pertemuan dibuka satu macam kursus, waktunya dimulai jam 10 pagi. Secara teoritis memang kurang maksimal kursus satu macam makanan hanya satu hari. Tapi justru itulah kelebihan dari Wulan yang sanggup memaksimalkannya.

"Saya mengambil point-pointnya," ujarnya. "Misal", lanjutnya, "saya menyuruh mereka membuat produk usaha yang mungkin sesuai selera pasar, memasarkannya tidak macam tapi dengan cara sederhana dan tepat guna. Seperti ketika memberikan pelajaran seputar siomay maka dimulai dengan pembahasan seputar modal yang digunakan, alat-alat yang dipakai, bagaimana cara memasarkan, bagaimana mengatur keuangan."

Tidak sedikit dari mereka yang datang ke UKMKU memiliki latar belakang dan tujuan berbeda. Ada kaum ibu dengan niat hanya sekedar ingin tahu atau untuk masak di rumah, ada orang yang terkena PHK dengan niat membuka usaha, atau- pun ada pula yang belajar hanya ingin menambah keterampilan karena sudah kerja sebagai chef di restoran. Beruntung, dari sekian banyak yang sudah belajar, ternyata rata-rata sudah bisa sukses membuka usaha.

Prinsip UKMKU adalah mereka yang berniat membuka usaha ditekankan harus untung besar. "Kita tekankan kepada mereka disini harus untung besar, bagaimana meminimalkan bahan, rasa-nya enak, bentuknya bagus dan mencapai keuntungan besar," jelas Wulan.

Mengenai resep aneka kuliner yang diajarkan, menurut Wulan diperoleh dirinya dari pengalaman hidupnya yang pernah membuka usaha, hobynya yang suka makan serta pernah belajar boga.

Hati Senang
Mengenal sosok Wulan Ayodya, cukup menarik. Kini, perempuan yang lahir pada tahun 1973 ini bisa dikatakan telah sukses. Tidak hanya dilihat dari materi yang didapat, tapi juga bisa menolong orang keluar dari kesulitan.

Terlahir dari keluarga yang pas-pasan membawa dirinya berpikir bagaimana caranya untuk bisa bertahan hidup. Oleh karenanya, Wulan menjalankan berbagai usaha. Kurang lebih 50 jenis usaha pernah dicoba mulai dari jualan makanan hingga kredit pakaian. Dirinya harus jatuh bangun sebab tidak semua usaha yang dijalankan menuai kesuksesan.

Karena pernah mengalami hal demi- kian makanya Wulan fokus dan sangat mencintai pada usaha kecil dan mene- ngah. Dimatanya, UKM sungguh ironis karena kurang begitu diperhatikan, padahal UKM merupakan tulang punggung perekonomian yang tidak rentan dengan ancaman krisis.

"Disamping itu, karena cita-cita saya menjadi guru, makanya sekarang impian terwujud dengan menjadi guru UKM," tuturnya.

Selain sebagai guru UKM, Wulan juga menjadi dosen wirausaha di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Ditambah pula, perempuan yang dilahirkan di Jakarta ini sering memberikan edukasi dalam bentuk seminar, buku-buku wirausaha, pengasuh rubrik karier & UKM di salah satu tabloid wanita.

Dengan segudang aktifitas yang dijalankan, dirinya mengaku cukup senang. "Meski saya sibuk dengan mengajar, tapi saya cukup bahagia dan merasa tidak letih. Sebab, apa yang dijalankan dengan hati yang senang," ungkapnya. Ada kepuasan tersendiri, mengajar orang dari yang tidak tahu menjadi tahu bahkan bisa sukses.

Setelah sukses, bukan berarti Wulan harus berdiam diri. Masih banyak impian- impian yang coba diwujudkan ke depannya. Menurut pengakuannya, usaha yang dijalankan ingin sekali go internasional. Sekarang jalan kesana sedang dijajaki.

Kemudian, dirinya juga ingin menyumbangkan ilmunya untuk masyarakat di daerah yang tidak bisa datang ke tempatnya karena tidak punya biaya. Makin orang itu susah, makin kita ingin membantu. Sebab, tidak sedikit mereka ingin sekali belajar di UKMKU. "Saya tidak mau buka cabang, tapi justru ingin sekali membuat satu road show acara dimana dibantu oleh murid-murid yang telah berhasil,"tegasnya.

Memang tidak semua orang bisa sukses seperti Wulan. Lalu, apa tips sukses dari Wulan? Ada tiga hal yang perlu diperhatikan, menurut Wulan agar orang bisa sukses terutama yang ingin jadi pengusaha. Pertama, memilih usaha yang sesuai kita sukai. Jangan usaha karena ikut-ikutan sebab hal itu tidak akan lama. Jika bosan, ada kendala tidak bisa mengatasi maka akan berhenti. Kedua, harus terus belajar. Tidak selalu lewat kursus, tapi bisa melalui buku, majalah atau media lainnya. Serta yang terakhir adalah melakukan evaluasi secara terus menerus. Jangan pernah merasa cepat puas, bersyukur boleh tapi kita harus terus berkembang.

Sumber : ifadahsyatbekasi.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar