Selasa, 05 Februari 2013

Sukses Andre Valentino


Produk sepatu asli Indonesia “Andre Valentino”, yang mampu memberikan kesan buatan Italia, kewalahan memenuhi permintaan pasar regional Asia dan dalam negeri.

“Perkembangan positif itu bukan hanya oleh faktor nama merek yang mampu memberikan kesan keitali-italian, tetapi lebih karena adanya jaminan kualitas dan model yang mampu memenuhi kebutuhan pasar,” kata General Manager PT Cipta Sumber Sejahtera Marga Singgih.

Produsen sepatu kasual dan resmi buatan tangan asal Tangerang dan kantor di Jakarta itu dihadapkan keterbatasan tenaga perajin yang memerlukan pelatihan bertahun-tahun sehingga tak bisa menaikkan produksi sesuai permintaan pasar.

Marga menjelaskan, usaha tersebut dirintis sejak 1993 dengan langsung mencoba pasar di Singapura. Kemudian merambah Malaysia pada 1995 dan baru dipasarkan untuk segmen kelas atas Indonesia pada 1996. “Awalnya kami hanya membuka toko di Sogo, Jakarta. Kini merambah berbagai kota di Jawa dan Bali hingga Banjarmasin, Balikpapan, Medan, Palembang, dan Bandar Lampung,” ujarnya.

Dia menyebutkan, banyak perusahaan di Indonesia mencoba strategi membangun pasar seperti yang diterapkan Andre Valentino, tetapi gagal karena persaingan pasar di Singapura sangat ketat.

Dengan jaminan kualitas dan model produk terkini, Andre Valentino dikenal dan diminati konsumen Singapura, kemudian Malaysia, dan kini merambahVietnam, Jepang, Kepulauan Mauritius, Korea, Filipina, hingga Hongkong.

Menurut Marga Singgih, perusahaannya mempekerjakan 300 perajin sepatu dengan produksi rata-rata satu pasang per orang atau 300 pasang per hari. Proporsi produknya 65 persen untuk wanita, 25 persen pria, dan hanya 10 persen segmen anak-anak.

Produksi yang dipasarkan di dalam negeri terus meningkat, kini mencapai 8.000 pasang per bulan, dengan harga sekitar Rp 900.000 hingga Rp 1,7 juta per pasang.

Sepatu “Andre Valentino” Rayakan Keberhasilan Di Bali

Keluarga besar perusahaan sepatu Andre Valentino di Jakarta, merayakan keberhasilan merambah pasar berbagai negara atau “go global” dengan mengadakan pertemuan para staf di Bali.

“Staff gathering kami jadwalkan berlangsung tiga hari mulai Jumat (30/7), diikuti oleh sedikitnya 35 karyawan inti dengan mengusung tema We Can Do The Best. Kami ingin menyemangati sekaligus memanjakan mereka,” kata Marga Singgih, General Manager Andre Valentino, Selasa.

Dalam penjelasan yang disampaikan kepada ANTARA di Denpasar, disebutkan bahwa Andre Valentino dengan tagline “Chic & Comfortable” merupakan produk alas kaki Indonesia yang tumbuh dan berkembang pesat di ranah fashion Singapura sejak 1996.

Berkat kerja keras semua jajaran, yang dimotori oleh perintis sekaligus pemilik usaha tersebut, Aulia Singgih, perusahaan itu bisa terus menggurita hingga kini merambah negara-negara di kawasan Asia.

Sepatu dengan target market kelas sosial A itu bisa ditemukan pada lebih dari 60 outlets –butik & counter- yang ada di 13 kota besar di Indonesia. “Produk kami selalu menjadi ‘leader’ dalam disain maupun mutu material kulit nomor satu,” ucap Marga Singgih.

Bahan dasar 100 persen kulit sapi, kambing, biawak dan ular yang terkenal awet dan nyaman dipakai, dipadu dengan desain yang memperhatikan struktur kaki orang Asia. “Itu merupakan salah satu nilai yang tidak bisa ditolak oleh para penggemar Andre Valentino di Asia,” ujarnya.

Produk Indonesia asli itu selain melayani konsumen dalam negeri, di antaranya sudah merambah pasar Singapura, Malaysia, Vietnam, Jepang, Korea, Kepulauan Mauritius, Filipina dan Hongkong.

Menurut Marga Singgih, desain produknya selalu up-to date dengan menggunakan bahan impor berkualitas karena ditujukan untuk pribadi yang dinamis, atraktif, aktif dan berwawasan global.

Ia yang membawahi produk sepatu Andre Valentino, Studio Nine dan beberapa produk lisensi seperti Elle Paris dan Gunze Underwear, meyakinkan bahwa pihaknya tidak hanya memiliki produk yang bermutu dengan model terkini, tetapi juga menyediakan fasilitas layanan purna jual bagi semua “brand” di bawah PT Cipta Sumber Sejahtera.

William Jong, Product Executive Andre Valentino Men shoes, mengutarakan bahwa sepatunya telah menjadi “leader” yang sangat diperhitungkan di dunia alas kaki. “Terutama desain dan bahan sepatu untuk ‘moccasin’ (sepatu sandal) yang selalu menjadi unggulan di antara produk sejenis,” katanya menjelaskan.

Setelah melihat peluang pasar di segmen kelas B, Andre Valentino semakin gencar mengeluarkan desain-desain up-to-date untuk alas kaki wanita, pria dan anak-anak. “Peluangnya sangat positif dan kami antusias mengeluarkan produk Studio Nine untuk memenuhi kebutuhan pasar kelas sosial B sejak tahun 1997,” katanya.

Sementara Aulia Singgih, pemilik brand dan perusahaan yang sudah berkibar di kawasan Asia itu, mengaku sangat bangga karena hingga saat ini tetap mampu menjaga suasana yang menyenangkan di dalam perusahaannya di Jakarta maupun di Singapura.

Wanita yang dikenal gigih dalam berusaha ini melakukan berbagai acara agar tim perusahaannya semakin kompak untuk lebih meningkatkan kebersamaan dan kinerja guna mewujudkan slogan “We Can Do The Best”.

Sumber : wirasmada.wordpress.com

1 komentar:

  1. yg saya tau winston lays pake windows palsu, jessica lays suka dugem dan pake narkoba, bapak nya pernah kena kasus di pengadilan karena tidak bayar THR buruh pabrik tangerang

    BalasHapus