Memahami
potensi dan kebutuhan tinggi masyarakat akan layanan penyampaian
barang titipan, perbekalan, barang berharga atau bahkan dokumen usaha
para pebisnis dengan tingkat mobilitas yang sangat tinggi, telah
menginspirasi berdirinya sebuah usaha jasa penitipan barang yang dikenal
masyarakat dengan nama TIKI (Titipan Kilat).
Dengan
keinginan mulia PT. Citra Van Titipan Kilat resmi didirikan pada 1
September 1970. Berkat tangan dingin dan keuletan Bpk.Soeprapto dan Ny.
Nuraini Soeprapto sebagai perintis usaha dan pemegang saham, TIKI mulai
menapak dengan kokoh ditengah persaingan bisnis jasa pengiriman barang
yang terus menggeliat seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan
masyarakat di seluruh dunia, khususnya masyarakat Indonesia.
Kepedulian menjadi pondasi yang kuat dalam mencapai tujuan utama TIKI, yaitu untuk selalu bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,dan
tujuan tersebut semakin nyata ketika Irawan Saputra (almarhum), Gideon
Wiraseputra, dan Raphael Rusmadi pada 1972 bekerja sama, saling
bersinergi untuk membawa TIKI meraih visi utamanya menjadi perusahaan ekspres pilihan indonesia yang mampu bersaing dan berjaya di kancah bisnis internasional.
Komitmen
manajemen dalam memotivasi danmenciptakan iklim kerja yang kondusif,
menjadi konsentrasi utama manajemen TIKI dalam menyulut semangat,
kreativitas dan loyalitas seluruh lapisan personil TIKI. Dengan dilengkapi sistem yang memadai, dukungan dari PT Titipan KILAT Suprapto sebagai unit anak perusahaan kargo yang menangani pengiriman barang domestik dan internasional baik melalui udara, laut, darat, serta pergerakan layanan ekspor impor. Serta TIKINDO dan TIKITA yang menangani jasa perjalanan yang terkait baik domestik maupun internasional, dengan bangga personil TIKI selalu berupaya untuk mempersembahkan layanan optimal seiring dengan kegiatan usaha TIKI yang terus meningkat secara signifikan.
Seiring dengan perkembangan bisnis
usaha dan kebutuhan masyarakat, TIKI selalu berupaya untuk
mengembangkan jaringan yang diawali dengan kota-kota besar di Indonesia
seperti: Pangkal Pinang (Sumatera), Semarang (Jawa Tengah) dan Surabaya
(Jawa Timur) dan terus meluas hingga ke pelosok Indonesia. Berkat
dukungan sejumlah armada, personil dan minat besar masyarakat, TIKI
menjadi lebih kuat dan berhasil menjaga stabilitasnya.
sumber : tikibekasi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar