Bermodalkan hobinya yang suka makan, pada tahun 1999
Deden memulai usaha bumbu instannya. Dengan modal mesin pinjaman serta dana
kurang dari 50 juta, pria asal Jawa dan Sunda ini memproduksi aneka tepung
bumbu dan bumbu racikan masakan padang, serta bumbu balado yang banyak diminati
masyarakat.
Bukti besarnya peluang sukses dari bisnis bumbumasakan, sudah tidak dapat diragukan lagi. Salah satu orang yang telah sukses
dengan racikan bumbu instan adalah Deden Arfianto. Dengan memanfaatkan peluang
yang ada di sekitarnya, pria lulusan D3 Akutansi Perbanas angkatan 1986 ini
berhasil mendirikan sebuah perusahaan bumbu instan yang beromset hingga ratusan
juta rupiah setiap bulannya.
Bermodalkan hobinya yang suka makan, pada tahun 1999
Deden memulai usaha bumbu instannya. Dengan modal mesin pinjaman serta dana
kurang dari 50 juta, pria campuran Jawa dan Sunda ini memproduksi aneka
tepung bumbu dan bumbu racikan masakan padang, serta bumbu balado yang banyak
diminati masyarakat.
Saat itu Deden sengaja memilih aneka bumbu tepung
sebagai produk andalannya, karena masyarakat cenderung suka dengan gorengan.
Hal itu dijadikan Deden sebagai peluang untuk memasarkan produknya. Dan
ternyata prediksi Deden tidak salah, dalam 3 tahun saja usahanya sudah
berkembang pesat yang semula hanya home industry berhasil menjadi PT. Diva
Mitra Boga Tama yang beromset ratusan juta. Dengan dibantu 3 orang sales,
produk Deden yang saat itu masih menggunakan kemasan plastik dengan tempelan
stiker bernamakan DIVA berhasil memperoleh 10 pelanggan.
Pemasaran produk Divaboga pun dilakukannya dengan
menjajaki konsumen dari orang – orang terdekatnya, termasuk teman – teman dan
kerabatnya yang diminta untuk mencoba produknya. Setelah memperoleh respon
positif dari orang – orang terdekatnya, Ia pun mulai mempromosikan produknya
pada masyarakat luas dengan membidik ibu – ibu sebagai target utama. Tak jarang
Deden dan pekerjanya mempromosikan produk dengan berdemo masak dihadapan ibu –
ibu arisan. Hasilnya pun lumayan, penjualan produk bisa mencapai 70 sampai 100
kg.
Melihat minat pasar yang begitu positif dengan
penawaran produknya, Deden pun memberanikan diri untuk mulai menawarkan hasil
inovasinya ini ke kalangan industri. Ia menawarkan produk tepung bumbu miliknya
ke perusahaan makanan seperti Mc Donald. Tawaran itu disambut baik oleh
pengelola Mc Donald yang dulu masih menggunakan tepung dan bumbu impor. Berkat
keberhasilannya menjalin kerjasama dengan industri yang cukup besar seperti Mc
Donald, kini tawaran demi tawaran kerjasama dengan industri makanan lain pun
datang membanjirinya. Tidak hanya Mc Donald saja, kini Divaboga menjadi pemasok
bumbu di salah satu industri produsen nugget dan sosis yang cukup terkenal
yaitu Sogut.
Dari usahanya yang dulu hanya dibantu tiga orang
sales, kini perusahaan yang memproduksi Divaboga dan MitraQu telah berkembang
menjadi perusahaan besar dengan pekerja lebih dari 50 orang. Berbagai macam
produk bumbu seperti crispy batter breader, hot batter breader, sambal balado
seasoning, tepung bumbu mendoan, dan tempura flour berhasil Ia prduksi dan
laris manis dipasaran. Tak heran lagi jika Deden berhasil mengantongi omset
ratusan juta rupiah setiap bulannya, dengan memproduksi kurang lebih 60 ton
bahan baku bumbu instan per bulan. Produknya yang dijual seharga Rp 9.000,00
sampai Rp 12.000,00 telah merambah ke berbagai supermarket dan agen, bahkan
sudah berhasil merambah pasar luar negeri seperti New Zealand.
Kejelian Deden Arfianto dalam memilih produk yang
memiliki pasar luas, menjadi kunci kesuksesannya. Kisah sukses pengusaha bumbu instan, semoga dapat menjadi
inspirasi bagi Anda. Karena segalanya bisa menguntungkan, jika Anda jeli dan
tekun menjalankan usaha Anda. Salam sukses.
Sumber : Majalah Ide Bisnis edisi 01 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar