Meski baru
tiga tahun beroperasi di Indonesia, Hana bank punya target besar, yakni masuk
dalam jajaran 20 bank terbesar di Indonesia pada 2012. Tidak berlebihan
mengingat pemegang sahamnya yakni Hana Bank Korea Selatan merupakan bank
terbesar keenam di negeri ginseng dengan total aktiva mencapai 141,7 triliun
wons, setara dengan US$ 131 miliar. Sebagai pemegang 72,1% saham, Hana Bank
Korea tentu saja akan mendukung langkah ekspansi anak usahanya itu.
|
|
Hana Bank
masuk ke Indonesia pada Desember 2007 dengan mengakuisisi PT Bank Bintang
Manunggal. Izin operasi dari BI dikantongi pada Maret 2008. Pada 2009, asset
Hana Bank mencapai Rp 1,845 triliun dengan modal Rp 500 miliar. Keseriusan
sebagai 20 bank terbesar di Indonesia ditunjukan dengan peningkatan asset
yang signifikan menjadi Rp 2,378 triliun pada tahun 2010.
|
|
Peningkatan
itu tak lain karena gencarnya ekspansi kredit yang dilakukan Hana Bank. Total
outstanding kredit tahun 2010 mencapai Rp 1,558 triliun atau meningkat
69,41% dari tahun 2009 sebesar Rp 919 miliar. Penyaluran kredit difokuskan
pada segmen usah akecil menengah & komersial. Uniknya, meski berasal dari
Korea, Hana Bank tak seperti beberapa bank asal Korea lainnya yang hanya
membidik pangsa pasar perusahaan Korea. Tahun lalu sebanyak 75% portofolio
Hana disalurkan untuk perusahaan lokal, sisanya 25% untuk komunitas Korea.
|
|
Kerja
keras Hana kembali dilanjutkan tahun ini, target kredit dipatok Rp 1 triliun
atau tumbuh 66,66% dibandingkan tahun 2010. Target itu tidak muluk mengingat
rasio capital adequacy ratio (CAR / rasio kecukupan modal) yang mencapai
29,69% menunjukan ruang untuk ekspansi masih terbuka lebar. Direktur Hana
Bank, Konstantinus Liem mengungkapkan, dalam mendukung ekspansi itu Hana Bank
membuka empat cabang baru tahun ini, yakni di Jakarta masing-masing di daerah
Sawah Besar, Panglima Polim dan Pluit, satu lainnya di Cilegon, Banten
|
|
“Sebagai
pendatang baru di dunia perbankan Tanah Air, kami bertekad untuk segera hadir
lebih dekat di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya. Selain menggenjot kredit,
pembukaan cabang itu tentu saja untuk menggenjot dana pihak ketiga (DPK),
pasalnya, seperti halnya penyaluran kredit, dalam meraup DPK, Hana Bank lebih
banyak mengandalkan dari masyarakat lokal ketimbang komunitas korea sendiri.
|
|
Selain
berharap dari pendapatan bunga, tahun ini Hana Bank juga akan menggenjot
pendapatan dari pos fee based income dengan serius menggarap bisnis
remitansi atau jasa pengiriman uang dari Korea ke Indonesia. Bisnis remitansi
dari Korea Selatan ini akan menjadi unggulan masa datang, mengingat perseroan
memiliki jaringan dengan Hana Bank Korea.
|
|
Namun,
karena kantor cabang perseroan yang baru berjumlah 20 kantor dan hanya
tersebar di pulau Jawa, otomatis Hana Bank harus membuka diri untuk
bekerjasama dengan bank lain yang memiliki cabang yang lebih luas. Proses
penjajakan kerjasama itu kini sedang dilakukan dengan beberapa bank, salah
satunya untuk mebuka akses pengiriman uang ke Makassar.
|
|
Tahun lalu
perserosan berhasil membukukan pendapatan bunga bersih Rp 105,83 miliar atau
meningkat 77% dari tahun 2009 yang tercatat Rp 59,65 miliar, sementara
pendapatan operasional selain bunga meningkat 34,16% menjadi Rp 13,19 miliar
dari tahun 2009 yang tercatat Rp 9,83 miliar. [Mashud Toarik] - Sumber :
Majalah Investor edisi Juni 2011.
|
sumber : hanabank.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar