Berawal dari pengalaman yang hampir
gagal menyusui karena ASI sedikit, saya terinspirasi untuk membuat
produk penambah kuantitas ASI. Awalnya saya berusaha dengan berbagai
suplemen dari dokter, jamu-jamuan, selain rajin memerah dan menyusui
langsung untuk meningkatkan kuantitas ASI. Namun, semua itu tidak
membuahkan hasil yang memuaskan sampai saya mencoba teh herbal dari luar
negeri yang sangat memuaskan testimoninya. Saya browsing tentang teh
tersebut memang banyak yang sangat cocok. Kemudian saya cari apakah
dijual di Indonesia, Alhamdulillah ketemu. Setelah saya coba memang
benar ASI saya bisa meningkat tajam. Saya penasaran mengapa efeknya bisa
sehebat ini, sedangkan suplemen lain kurang begitu mengigit di tubuh
saya. Saya browsing lagi, ternyata sudah ada penelitiannya bahwa teh
tersebut bisa meningkatkan ASI sampai 900% dalam 24-72 jam.
Sayangnya produk yang hebat ini dan
sangat membantu ibu menyusui dalam laktasinya harus diperoleh dengan
harga yang mahal, sampai ratusan ribu. Bagaimana dengan ibu lain yang
sangat membutuhkan tapi tidak mampu? Dari sinilah saya berpikir untuk
membuat produk sejenis. Dengan sedikit modifikasi bahan, pada Juni 2012
kami launching perdana nursing tea buatan lokal dengan harga yang jauh
lebih murah dan isi yang lebih banyak: ASI BOOSTER TEA.
100% halal. Sewaktu
minum suplemen yang diresepkan dokter, saya sempat ragu akan
kehalalannya karena berasal dari ekstrak plasenta. Tentunya, jika pun
suplemen tersebut memberi efek pada beberapa ibu, bagi ibu yang muslim
harus mewaspadai. Jika dibandingkan dengan suplemen tersebut, teh ASI
Booster Tea bisa diminum tanpa ada perasaan was-was karena dibuat dari
tumbuh-tumbuhan yang memang halal.
Rasa yang enak.
Beberapa ibu mungkin memusuhi jamu-jamuan karena rasanya yang pahit.
Tetapi tidak begitu dengan ASI booster tea. Teh ini memiliki rasa plain
cenderung sepat. Meminumnya pun bisa ditambah dengan gula, madu, atau
dibuat bahan campuran jus, smoothies maupun minumn favorit lainnya.
Modal. Dengan seizin
suami, saya bertekad mengeluarkan modal sekitar 5 juta dari tabungan
sendiri, jumlah yang lebih besar untuk sekali kulakan dibanding kulakan
jualan saya yang sebelumnya. Modal sebesar itu cukup untuk membeli
bahan, packaging, label, promosi, dan peralatan penunjang lainnya.
Kekuatan Social Media.
Sejak awal menikah, saya sudah berjualan online dengan membuat web
berbayar fastmobilepoint.com. Hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Produk dengan brand sendiri tentunya harus terpisah dari jualan
yang sebelumnya. Praktik-praktek promosi pada pengalaman sebelumnya
diterapkan juga pada teknik promosi ASI Booster Tea. Maka dibuatlah
situs khusus dengan alamat www.asi.web.id. Selain itu, giat menambah
teman di facebook, twitter, dan social media lainnya, bergabung ke
grup-grup yang berkaitan dengan masalah ibu dan anak, membuat blog-blog
untuk menjaring pengunjung, aktif sharing di dalam grup. Saya masih
ingat pelanggan pertama dari Cibubur. Entah darimana datangnya. Sms
pertama langsung tanya ASI Booster Tea, beberapa hari setelah saya buat
web berbayar khusus produk ini. Keesokannya, keesokannya, dan
keesokannya lagi semakin banyak yang add to cart melalui web,
tanya-tanya via fb, twitter dan sms. Saya pun semakin semangat. BEP
tercapai dalam sebulan.
Packaging yang unik.
Pembuatan label produk ini dibantu oleh adik saya yang mahir photoshop.
Hasilnya berupa label yang full colour dan eye catching. Packaging
produk saya juga lebih menarik dibandingkan yang lain karena saya
menggunakan toples transparan untuk packagingnya.Sehingga setiap orang
yang membeli, otomatis juga akan memperoleh wadah teh agar kedap udara
secara gratis.
Mengatur waktu. Kini
saya sangat bersyukur memiliki usaha ini sambil mengurus anak.
Gampang-gampang susah memang jika diurus tanpa bantuan asisten rumah
tangga. Alhamdulillah saya masih tinggal bersama orang tua. Waktu
seharusnya dipisah untuk memasak, mencuci, bersih-bersih, bermain dengan
anak, mengurus produksi, membalas orderan, membuat form invoice,
mengerjakan paket, mengirim paket, dan promosi. Jika masing-masing
kegiatan benar-benar dipisahkan, akan sulit sekali terwujud semuanya.
Apalagi si kecil sangat aktif di usianya 14 bulan. Semua dibongkar, ikut
ke sana kemari. Tidak mungkinlah semua pekerjaan menunggu dia tidur.
Jadi, saya share kegiatan mengurus rumah tangga dengannya. Ponsel selalu
saya kantongi saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga, atau paling
tidak diletakkan di dekat saya berada. Ini usaha saya untuk fast respon.
Kadang juga slow respon jika saya sedang memandikan anak, mencuci baju,
shalat atau hal lainnya.
Produksi teh lebih enak di kerjakan saat
anak tidur. Tetapi kadang saya kerjakan bersama saudara saat dia tidak
tidur. Untuk urusan mengirim paket, ada papa yang membantu. Pengiriman
paket saya atur setiap jam tertentu tiap harinya. Membungkus paket
dikerjakan tiap malam atau pagi-pagi sekali. Saya luangkan minimal 2 jam
sehari untuk promosi online.
Saya senang bisa sekaligus membantu
orang yang bermasalah dengan ASInya dan memberi sharing seputar dunia
menyusui sesuai kemampuan saya. Saat ini, pusat penjualan ada di dua
titik: Malang dan Pamekasan. Target ke depan paling tidak setiap
provinsi ada distributor besar. Perjalanan masih panjang, masih banyak
orang yang belum tahu tentang keberadaan produk ini. Salah satu
penyemangat saya adalah gencarnya iklan susu formula. Karena iklan
tersebut dimana-mana orang-orang memiliki mindset bahwa susu formula
membuat anak pintar, gemuk dan sehat, mereka lebih bangga karena
kemampuanya bisa membeli susu formula mahal dan mengesampingkan ASI.
Padahal ASI sangat penting untuk dua tahun pertama kehidupan bayi. Jadi
mengapa tidak, uang ratusan ribu sampai jutaan per bulan yang
dikeluarkan untuk membeli susu formula, ditabung, disisihkan sebagian
kecil untuk membeli ASI Booster Tea untuk memperoleh ASI yang melimpah,
karena ASI memiliki jutaan kali lipat manfaat dibanding susu yang lain.
Sumber : bursamuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar