Senin, 19 November 2012

Berbisnis Booster Tea

Berawal dari pengalaman yang hampir gagal menyusui karena ASI sedikit, saya terinspirasi untuk membuat produk penambah kuantitas ASI. Awalnya saya berusaha dengan berbagai suplemen dari dokter, jamu-jamuan, selain rajin memerah dan menyusui langsung untuk meningkatkan kuantitas ASI. Namun, semua itu tidak membuahkan hasil yang memuaskan sampai saya mencoba teh herbal dari luar negeri yang sangat memuaskan testimoninya. Saya browsing tentang teh tersebut memang banyak yang sangat cocok. Kemudian saya cari apakah dijual di Indonesia, Alhamdulillah ketemu. Setelah saya coba memang benar ASI saya bisa meningkat tajam. Saya penasaran mengapa efeknya bisa sehebat ini, sedangkan suplemen lain kurang begitu mengigit di tubuh saya. Saya browsing lagi, ternyata sudah ada penelitiannya bahwa teh tersebut bisa meningkatkan ASI sampai 900% dalam 24-72 jam.

Sayangnya produk yang hebat ini dan sangat membantu ibu menyusui dalam laktasinya harus diperoleh dengan harga yang mahal, sampai ratusan ribu. Bagaimana dengan ibu lain yang sangat membutuhkan tapi tidak mampu? Dari sinilah saya berpikir untuk membuat produk sejenis. Dengan sedikit modifikasi bahan, pada Juni 2012 kami launching perdana nursing tea buatan lokal dengan harga yang jauh lebih murah dan isi yang lebih banyak: ASI BOOSTER TEA.

100% halal. Sewaktu minum suplemen yang diresepkan dokter, saya sempat ragu akan kehalalannya karena berasal dari ekstrak plasenta. Tentunya, jika pun suplemen tersebut memberi efek pada beberapa ibu, bagi ibu yang muslim harus mewaspadai. Jika dibandingkan dengan suplemen tersebut, teh ASI Booster Tea bisa diminum tanpa ada perasaan was-was karena dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang memang halal.

Rasa yang enak. Beberapa ibu mungkin memusuhi jamu-jamuan karena rasanya yang pahit. Tetapi tidak begitu dengan ASI booster tea. Teh ini memiliki rasa plain cenderung sepat. Meminumnya pun bisa ditambah dengan gula, madu, atau dibuat bahan campuran jus, smoothies maupun minumn favorit lainnya.

Modal. Dengan seizin suami, saya bertekad mengeluarkan modal sekitar 5 juta dari tabungan sendiri, jumlah yang lebih besar untuk sekali kulakan dibanding kulakan jualan saya yang sebelumnya. Modal sebesar itu cukup untuk membeli bahan, packaging, label, promosi, dan peralatan penunjang lainnya.

Kekuatan Social Media. Sejak awal menikah, saya sudah berjualan online dengan membuat web berbayar fastmobilepoint.com. Hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Produk dengan brand sendiri tentunya harus terpisah dari jualan yang sebelumnya. Praktik-praktek promosi pada pengalaman sebelumnya diterapkan juga pada teknik promosi ASI Booster Tea. Maka dibuatlah situs khusus dengan alamat www.asi.web.id. Selain itu, giat menambah teman di facebook, twitter, dan social media lainnya, bergabung ke grup-grup yang berkaitan dengan masalah ibu dan anak, membuat blog-blog untuk menjaring pengunjung, aktif sharing di dalam grup. Saya masih ingat pelanggan pertama dari Cibubur. Entah darimana datangnya. Sms pertama langsung tanya ASI Booster Tea, beberapa hari setelah saya buat web berbayar khusus produk ini. Keesokannya, keesokannya, dan keesokannya lagi semakin banyak yang add to cart melalui web, tanya-tanya via fb, twitter dan sms. Saya pun semakin semangat. BEP tercapai dalam sebulan.

Packaging yang unik. Pembuatan label produk ini dibantu oleh adik saya yang mahir photoshop. Hasilnya berupa label yang full colour dan eye catching. Packaging produk saya juga lebih menarik dibandingkan yang lain karena saya menggunakan toples transparan untuk packagingnya.Sehingga setiap orang yang membeli, otomatis juga akan memperoleh wadah teh agar kedap udara secara gratis.

Mengatur waktu. Kini saya sangat bersyukur memiliki usaha ini sambil mengurus anak. Gampang-gampang susah memang jika diurus tanpa bantuan asisten rumah tangga. Alhamdulillah saya masih tinggal bersama orang tua. Waktu seharusnya dipisah untuk memasak, mencuci, bersih-bersih, bermain dengan anak, mengurus produksi, membalas orderan, membuat form invoice, mengerjakan paket, mengirim paket, dan promosi. Jika masing-masing kegiatan benar-benar dipisahkan, akan sulit sekali terwujud semuanya. Apalagi si kecil sangat aktif di usianya 14 bulan. Semua dibongkar, ikut ke sana kemari. Tidak mungkinlah semua pekerjaan menunggu dia tidur. Jadi, saya share kegiatan mengurus rumah tangga dengannya. Ponsel selalu saya kantongi saat mengerjakan pekerjaan rumah tangga, atau paling tidak diletakkan di dekat saya berada. Ini usaha saya untuk fast respon. Kadang juga slow respon jika saya sedang memandikan anak, mencuci baju, shalat atau hal lainnya.

Produksi teh lebih enak di kerjakan saat anak tidur. Tetapi kadang saya kerjakan bersama saudara saat dia tidak tidur. Untuk urusan mengirim paket, ada papa yang membantu. Pengiriman paket saya atur setiap jam tertentu tiap harinya. Membungkus paket dikerjakan tiap malam atau pagi-pagi sekali. Saya luangkan minimal 2 jam sehari untuk promosi online.

Saya senang bisa sekaligus membantu orang yang bermasalah dengan ASInya dan memberi sharing seputar dunia menyusui sesuai kemampuan saya. Saat ini, pusat penjualan ada di dua titik: Malang dan Pamekasan. Target ke depan paling tidak setiap provinsi ada distributor besar. Perjalanan masih panjang, masih banyak orang yang belum tahu tentang keberadaan produk ini. Salah satu penyemangat saya adalah gencarnya iklan susu formula. Karena iklan tersebut dimana-mana orang-orang memiliki mindset bahwa susu formula membuat anak pintar, gemuk dan sehat, mereka lebih bangga karena kemampuanya bisa membeli susu formula mahal dan mengesampingkan ASI. Padahal ASI sangat penting untuk dua tahun pertama kehidupan bayi. Jadi mengapa tidak, uang ratusan ribu sampai jutaan per bulan yang dikeluarkan untuk membeli susu formula, ditabung, disisihkan sebagian kecil untuk membeli ASI Booster Tea untuk memperoleh ASI yang melimpah, karena ASI memiliki jutaan kali lipat manfaat dibanding susu yang lain.

Sumber : bursamuslim.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar