Rabu, 21 November 2012

Sukses Owner dari Single Figther


Menggeluti usaha rias dan pengantin, tidak saja membutuhkan modal dan keahlian. Lebih dari itu, kematangan diri juga mutlak diperlukan. Karena itu, meski telah memiliki bakat dan keahlian, Ny Ambarwati (50), pemilik Sanggar Rias dan Pengantin KERINCI tak serta merta membuka usaha wedding. Ia baru berani buka usaha kala usia menginjak kepala empat (baca: usia 40 tahun).

“Almarhum suami saya melarang membuka usaha rias dan pengantin sebelum usia 40 tahun. Alasannya waktu itu, karena usia di bawah 40 tahun belum matang benar untuk menggeluti bisnis rias pengantin, yang konon tidak hanya membutuhkan keahlian semata tetapi juga butuh kesiapan lahir dan batin,” terang ibu dua anak yang sudah lebih dari sepuluh tahun membuka usaha rias pengantin. Sebagaimana nasihat suaminya, Ny Ambarwati pun baru mulai membuka usaha rias pengantin tahun 1991 di Jalan Kerinci, Waru, Sidoarjo saat usianya genap 40 tahun. Awalnya, ia tidak langsung membuka usaha rias pengantin, namun dimulai dengan salon rambut. Baru tahun 2000, perempuan asal Bojonegoro ini membuka usaha rias pengantin. Sebetulnya, pengalaman di bidang make up telah dimiliki Ny Ambar karena sebelumnya ia telah bekerja di peralatan kosmetik salah satu produk terkenal di Surabaya. Namun, ibu dua anak masih merasa kurang bila hanya mengandalkan keahliannya rias yang dimilikinya. Ia pun membekali diri dengan mengikuti kursus. Salah satunya, di Citra Heni untuk tingkat mahir. Alami Masa Sulit Masa berat dialami Ny Ambarwati. Itu terjadi tahun 1994 hingga 2000. Kala itu, ia harus berjuang keras sebagai single parent setelah suami tercintanya, Subagyo, meninggal dunia akibat penyakit kanker. Sepeninggal sang suami, Ny Ambarwati memang merasakan betul beratnya menjalani kehidupan. Apalagi, sebelumnya, ia mengakui tak pernah mengalami kesulitan ekonomi karena sang suami telah memiliki pekerjaan tetap sebagai pegawai PDAM. “Saya baru benar-benar merasakan betapa beratnya menjadi single parent buat dua anak saya yang masih kecil,” kenangnya. Beruntung, Ny Ambarwati termasuk tipikal wanita tegar. Di samping itu, ia juga sangat bersyukur memiliki keahlian di bidang salon dan rias pengantin. Sebab, dengan bekal itu, setidaknya ia bisa mencari rezeki buat kelangsungan hidup keluarga dan anak-anaknya. Meski berat, namun roda kehidupan harus tetap dijalankan. Itulah keyakinan yang terus tertanam dalam diri Ny Ambarwati sehingga ia bisa kuat dan tegar dalam menjalani kehidupan. “Saya masih ingat betul kala harus menjalankan usaha rias pengantin dengan momong anak saya yang masih kecil. Tapi alhamdulillah, semua masa sulit itu akhirnya bisa saya lewati. Saya benar-benar bersyukur,” papar Ny Ambarwati. Raih Sejumlah Prestasi Tak sia-sia Ny Ambarwati menyeriusi usaha rias pengantin. Pasalnya, kerja keras dan kesabaran yang selama ini dijalani telah membuahkan hasil. Itu bisa dilihat dari berbagai prestasi yang telah dicapai. Baru-baru ini, Februari 2010 perempuan ramah ini berhasil meraih beberapa penghargaan lomba rias di Suncity mall. Di antaranya, juara II modifikasi muslim, juara I modifikasi muslim, juara I modifikasi Bali, juara II muslim modifikasi Bali. Prestasi lain juga diraih ibu dua anak ini. Ia pernah menyabet juara I Lomba Rias Kategori Solo Basahan Tahun 2002 dan masuk 15 besar Finalis Lomba Rias se-Indonesia. Seabrek prestasi itu, tentu menjadi bukti bahwa hasil riasan Ny Ambarwati memang patut diperhitungkan. Tak heran bila kemudian banyak pasangan baru memilihnya sebagai perias untuk pernikahan mereka. Bagaimana dengan Anda? Sepertinya pantas juga berkonsultasi dengan wanita kaya pengalaman dalam bidang make up pengantin ini.


Melenggang Hingga ke Bali & Kalimantan Bagi Ny Ambar, service menjadi hal penting untuk mendapatkan tempat di hati pelanggan. Karenanya, Kerinci Wedding senantiasa memberikan pelayanan yang maksimal dan berkualitas. Terbukti, dengan pelayanan tersebut, banyak pelanggan yang menyukai. Bahkan, pernah dalam sehari saja, Ny Ambar dan crew-nya harus melayani sampai 5 customer yang berlainan tempat. Menariknya, Ny Ambar tidak saja melayani di Surabaya dan Jawa Timur. Namun, ia juga beberapa kali ‘melenggang’ ke Bali dan Kalimantan. Mereka biasanya mendapatkan referensi dari keluarga yang pernah memakai jasa Ny Ambar. “Ya, senang sekali, ternyata riasan saya cukup diminati,” paparnya. Lantas model pengantin apa yang paling diminati costumer? Menurut Ny Ambar, kebanyakan kliennya paling suka model pengantin Paes Ageng Modifikasi. Model ini memang memiliki unsur tradisional yang masih bisa membaur dengan unsur modern. Tidak terlalu pakem karena ada sentuhan modifikasinya. Tapi tetap terlihat anggung dengan nuansa Jawa. Hasil riasan yang optimal itu semakin klop dengan banyaknya koleksi baju yang dimiliki Ny Ambar. Tercatat, ada sekitar 100-150 jenis kostum yang tersedia. Tentu, dengan banyaknya koleksi baju ini para customer dapat lebih leluasa memilihnya. Mahalkah? Untuk harga ini, ada beberapa paket wedding yang ditawarkan. Mulai dari paket Bromo, Semeru, Rinjani hingga Everest dengan kisaran harga antara 15-30 juta rupiah. Tentunya, tiap paket tersebut dapat di-customize sesuai budget dan keinginan customer. “Kita sih, fleksibel dalam memberikan yang terbaik. Nggak harus terpaku dengan kisaran harga tersebut. Kami sangat menyesuaikan dengan keinginan dan budget dari klien,” jelasnya. Nah, jika Anda menginginkan jasa wedding dengan pelayanan yang maksimal tapi harga terjangkau, tak ada salahnya menjadikan Sanggar Rias dan Pengantin KERINCI sebagai pilihan. 

Sumber : surabayawedding.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar