Henry
Ford dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1863. Sejak masih kecil Henry
telah menaruh perhatian yang besar terhadap berbagai mesin-mesin. Hal
tersebut amat mencemaskan ayahnya. Ayahnya, William Ford menginginkan
anaknya kelak menjadi seorang petani atau pedagang besar dan sukses
karena ia sendiri adalah juga keturunan seorang petani. Akan tetapi
Hendry tidak berminat terhadap pertanian. Kesukaannya kepada mesin-mesin
itu kadang-kadang sering menyulitkannya, karena ia harus melawan
kemauan ayahnya.
Setelah
meningkat dewasa, dan merasa mampu untuk hidup mandiri. Henry meminta
restu kepada orang tuanya untuk mencoba hidup merantau. Ia berjalan
menuju kota Detroit. Di kota ini ia mendapatkan pekerjaan pada sebuah
pabrik. Ia mendapat gaji 2,50 dolar seminggu. Tapi ia harus mengeluarkan
biaya 3,50 dolar untuk biaya hidup dalam waktu yang sama. Maka untuk
menutupi kekurangan, itu ia menambah pekerjaan ekstra sebagai pelayan
pada sebuah toko permata. Dari toko ini ia menerima 2,00 dolar. Sembilan
bulan lamanya ia bekerja di pabrik itu, sementara menjadi pelayan pada
toko permata ketika pulang dari bekerja di pabrik.
Suatu
hari, tiba-tiba ia mendapat kabar perihal ayahnya yang sakit keras.
Ayahnya meminta Henry agar lekas pulang. Henry tidak dapat berbuat
apa-apa kecuali memenuhi permintaan ayahnya itu. Dia harus kembali ke
ladang!
Selama
bekerja sebagai petani, Henry mempunyai ide untuk membuat sejenis mesin
yang dapat bekerja sebagai bajak di ladang-ladang. Ia tidak menyetujui
binatang-binatang dipekerjakan di ladang-ladang dan kebun. Mereka
menjadi banyak makan. Selama musim dingin mereka tidak bekerja, tetapi
makan terus. Henry menciptakan sebuah mesin yang dapat bekerja di
ladang-ladang untuk menggantikan hewan tanpa harus terus-menerus
memberinya makan. Hasil temuannya itu merupakan sumbangan yang amat
berarti bagi penciptaan mesin-mesin pertanian kelak. Banyak orang yang
tertarik kepada idenya. Di samping itu ia banyak pula membantu para
tetangganya telah sedikit demi sedikit memakai mesin di ladang-ladang
mereka. Henry adalah orang-orang begitu cakap dalam bidang permesinan
ini, sehingga ia dikenal sebagai ahli mesin satu-satunya di daerah itu,
ini berlangsung selama beberapa tahun.
Karena
tidak dapat meninggalkan tanah pertanian selama ayahnya sakit. Maka ia
banyak memperhatikan masalah dan kekurangan-kekurangan yang diderita
oleh para petani. Ia menyimpulkan bahwa para petani tidak perlu
mengeluarkan biaya yang banyak yang 24 hari dalam setahun bekerja
memproduksi bahan makanan. Henry berkata kepada para tetangganya, “Bila
waktunya membajak, mengolah tanah dan menuai lebih baik, para petani
harus menggunakan mesin-mesin atau mekanisasi. Disamping pekerjaan lebih
cepat selesai, dapat pula memberikan upah yang layak. Ladang yang
diolah dengan cara mekanisasi dapat dan akan menekan biaya
operasionalnya, selain pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat, para
petani dapat pula menikmati hasil ladangnya dengan pendapatan yang
pantas.”
Henry
Ford menciptakan mesin pertaniannya yang pertama ketika ia berumur 20
tahun. Percobaan yang pertama dari mesin yang kelihatan aneh. Ini hanya
mampu bergerak 40 kaki kemudian tiba-tiba berhenti. “Saya mengharapkan
mesin ini mampu membajak seluruh ladang-ladang dalam waktu yang
singkat,” kata Henry, “Tapi penemuan ini belum mempunyai kekuatan yang
berarti”. Traktor yang pertama ini masih menunggu penemuan lain di
negara itu, yakni penggunaan bahan bakar.
Henry
dan Clara menikah pada bulan Apil 1888. Mereka hidup dengan menggarap
ladang selama tiga tahun di pemberian ayahnya. Pada suatu malam Henry
berkata kepada istrinya, “Clara, saya yakin kita akan lebih sukses, bila
kita bisa pindah ke Detroit. Saya akan membuat sebuah kereta kuda di
sana. Di sini saya terlalu sibuk!” Henry kemudian menerangkan kepada
istrinya tentang gagasan-gagasannya untuk membuat kendaraan yang
digerakkan dengan mesin.
Di
Detroit ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan lampu “Edison” pada
malam hari, sedangkan pada siang hari ia membuat kereta kudanya untuk
berlari. Selama dua tahun ia belum dapat menciptakan kereta kudanya
untuk berlari. Ia telah banyak menghabiskan waktu di bengkelnya yang
terbuat dari batu bata sederhana itu, sementara di sekeliling para
tetangganya melihat tingkahnya, menganggap Henry telah gila.
“Sebuah
kereta kuda!?” kata mereka, “Bila akan bergerak kalau Henry tidak
mendorongnya”. Tapi Henry Ford tetap pada pendiriannya. Henry tidak
berhenti bekerja di bengkelnya. Ia menumpahkan segala perhatiannya
dengan penuh konsentrasi terhadap idenya. “Barang apa yang dikerjakan si
dungu itu?” kata orang-orang yang melihat kelakuan Henry itu. Kemudian
mereka menyiramnya dengan air. Henry Ford tidak dapat berbuat apa-apa,
ia dalam keadaan miskin sekali.
Pada
suatu pagi tahun 1893 sebuah kereta kuda, siap untuk diuji coba. Dengan
kegigihan yang kuat dan cekatan yang membaja Henry Ford memulai
mengoperasikan keretanya, yang sangat membisingkan dan mengeluarkan asap
yang mengepul-ngepul di udara. Kereta itu meluncur dari pabriknya
menuju jalan raya. Tapi tidak jauh berlari. Baru beberapa kaki saja
beranjak dari bengkel tiba-tiba mati, dan tak dapat berkelok karena
tidak mempunyai kemudi. Akan tetapi mesin kereta itu kembali hidup
dengan demikian kini Henry telah membuktikan kepada orang-orang di
sekelilingnya yang selama ini menganggap lucu, dungu, dan tolol,
sekarang tidaklah demikian halnya.
Malam
itu, Henry si perancang kereta itu merasa sangat puas dan bahagia
dengan hasil temuannya. Karya tersebut dirayakannya dengan segelas susu
panas, kemudian membantingkan bajunya yang basah oleh keringat itu ke
samping perapian, lantas meloncat ke tempat tidur. Untuk menikmati mimpi
yang indah yang untuk pertama kalinya setelah meninggalkan tanah
pertaniannya.
Ketika
kereta ciptaannya diuji coba untuk kedua kalinya, istrinya ikut ambil
bagian, yaitu sebagai penumpang. Kreativitas mereka itu menimbulkan
sensasi? Beberapa ekor kuda sekonyong-konyong terkejut, lantas lari
sekencang-kencangnya tidak tentu arah, ketika kereta Henry itu lewat di
dekatnya. Suara kereka itu menimbulkan pekik yang memekakan telinga,
lantara kerasnya. Mendadak kereta itu terhenti karena mesinnya mati.
Orang-orang
menyaksikan keanehan itu serentak menyerbu, mengelilingi benda yang
belum pernah mereka lihat sebelumnya. Serta-merta mereka bersorak,
sebagian merasa kagum, tapi sebagian besar menunjukkan rasa cemas.
Sejumlah besar dari mereka mengeluhkan suara yang ditimbulkan oleh
kereta aneh itu sehingga mengakibatkan kebisingan dan kegaduhan. Karena
itu sangat kotor dan kelihatan dan kelihatan membahayakan. Mereka
berkata bahwa hal tersebut pasti akan menimbulkan bencana, sehubungan
dengan ia tidak dapat dikendalikan. Ia hanya bisa lari lurus memanjat
bukit dan meloncati tebing-tebing. Mereka menasihati Henry Ford agar
pekerjaan itu diberhentikan saja. Tapi sang “penemu” itu menjawab,
“Kereta ini harus lari, dan lari”, tapi itu harus diperbaiki, kata
mereka. Ford menjawab spontan “Saya sekarang belum mempunyai dana dan
tidak mempunyai koneksi yang dapat membantu saya. Yang saya pikirkan
sekarang adalah bagaimana dapat menciptakan sebuah “otomobil”. Bertahun-tahun lamanya Henry memikirkan, bagaimana ia dapat
menyempurnakan hasil karyanya itu. Demikianlah sampai ia mampu
menunjukkan kepada dunia bahwa ia telah memperbaiki modal yang besar dan
kuat, hasil dari gagasan-gagasannya yang semula dianggap gila itu.
Ketika
Henry Ford meninggal dunia pada tahun 1947, ia mencapai usia 83 tahun.
Sedikit sekali orang yang dapat memahaminya, tetapi berjuta-juta orang
tahu bahwa kereta kudanya telah mengelilingi dunia.
Sumber : blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar