Rabu, 07 November 2012

Sukses Mr. Joger Bali


Wisata ke Pulau Bali rasanya kurang lengkap tanpa membawa kaos Mr Joger. Kesuksesan Mr Joger dalam berbisnis tentunya bukan melalui berbagai strategi khusus agar produk atau jasanya dapat dikenal atau dibeli pelanggan. Namun Mr Joger memiliki gaya tersendiri sehingga produknya dikenal luas oleh masyarakat. Beberapa hal yang menjadi pedoman Joger sampai sukses seperti sekarang ini adalah sebagai berikut.

Pertama, Mr Joger berbisnis isinya, bukan wadahnya. Kalimat-kalimat jenaka, humor dan kadang nakal adalah ‘isi’ produk yang dijual Mr Joger, bukan kaos, sandal, atau topinya. Kalimat-kalimat jenaka itulah yang dicari pelanggan. Bahkan ada pelanggan khusus yang menunggu-nunggu kalimat seri terbaru, jauh-jauh dari Jakarta, Medan atau Manado hanya ingin memperoleh produk seri terbaru Mr Joger. Berapa biaya untuk datang ke Bali, apalagi hanya ingin membeli sepotong kaos.

Soal harga, pelanggan sudah tidak lagi memikirkan murah atau mahal. Bagi setiap orang yang datang ke pabrik kata-kata  Joger semua produk adalah murah. Meski jika dibandingkan dengan jenis produk lainnya harga produk kaos Mr Joger berkisar Rp60ribu hingga Rp100ribu, sementara produk lain berkisar Rp40ribu hingga Rp60ribu, harga produk Mr Joger tetap murah, mengapa? Karena pelanggannya adalah manusia-manusia fanatik Joger.

Kedua, visi bisnis Mr Joger bukan keuntungan, tetapi kebahagiaan. Visi ini terus disosialisasikan kepada karyawan, orang-orang yang datang kepadanya, hingga di acara-acara seminar kewirausahaan yang mengundangnya sebagai pembicara. Tentu hal ini menjadi perdebatan bukan? Inilah ‘promosi’ yang bersuara. Banyak orang berbisnis melupakan hakekat berbisnis, yaitu memperoleh kebahagiaan dan menukarnya dengan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Anda tahu effek dari pengusaha yang ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya? Ia akan terlihat rakus dan menghalalkan segala cara.

Ketiga, Mr Joger menghargai orisinilitas karya, dan sangat peduli dengan orisinilitas. Ia menghujat keras-keras penjiplak, peniru, apalagi meniru ‘plek’. Baginya, karya akan menghasilkan kepuasan. Jika kepuasaan financial belum diperoleh, setidaknya kepuasan batin sudah ia dapatkan. Orang yang menjiplak, menurutnya, telah kehilangan akal sehatnya untuk berbisnis.

Keempat,  Mr Joger menghindari kerakusan berbisnis. Jika orang lain membuka cabang sebanyak-banyaknya, ia justru tidak ingin melakukan seperti itu. Ia tidak ingin terbelenggu dalam kesibukan bisnis yang tak berujung.

Kelima, modal yang terbaik dalam bisnis adalah kejujuran dan keramahan. Kejujuran dan keramahan adalah modal yang dapat memancing setiap orang untuk percaya. Kepercayaan orang kepada kita,  itulah bisnis. Apa gunanya uang segudang jika tidak dipercaya orang.

Keenam. Ia terlihat sangat humoris dan menghargai semua orang. Menyapa, bergurau, berdebat, berdiskusi dalam suasana yang humoris. Bersikap sombong, sedikit saja, menurutnya,  cukup untuk menenggelamkan semua kebaikan yang pernah dibuatnya.


Sumber :  cessee.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar