Bisnis restoran merupakan sebuah usaha yang cukup menggairahkan, usaha inilah yang mengantarkan Sundusing Madia atau akrab disapa Jakasukses dalam bisnis kuliner. Restoran Torani di bilangan Stal Kuda, Jl Jend Sudirman , Balikpapan ini laris manis diserbu pembeli setiap harinya. Usaha restoran yang menyajikan makanan khusu sea food itu kini memiliki omzet ratusan juta per bulan. Beberapa aneka kuliner seafood yang menggugah selera menjadi keunggulannya, dari bandeng tanpa duri, kepiting soka hingga steamboat.
Namun dibalik kesuksesan bisnis restoran yang dikelola Jaka ini tidak lepas dari pengalaman pahitnya menjalankan bisnis. Namun kegagalan bukan menjadi alasan dan hambatan untuk menjadi sukses. Bagi Jaka belum lengkap jadi seorang entrepreneur jika belum mengalami kegagalan, karena di balik kegagalan itu tersimpan pengalaman yang sangat berharga.
Awal Jaka menekuni bisnis seafood ini tidak lepas dari kegemarannya mengkonsumsi berbagai jenis seafood. Setelah sempat bekerja pada sebuah perusahaan swasta ia memutuskan untuk menekuni usaha berdagang kepiting di Jakarta pada tahun 2001. Setelah menjalani usaha tersebut selama 5 tahun , ia beralih ke usaha penjualan udang. Namun kembali usahanya belum menuai sukses seperti yang diharapkan.
Tidak berhenti disitu, Jaka beralih profesi sebagai pengekspor rajungan ke Malaysia, namun ternyata usahanya tersebut gulung tikar karena bisnisnya terus merugi.
Ia kemudian memutuskan hijrah ke Balikpapan untuk memulai usaha penjualan seafood, dengan usaha kepiting rajungan. Tak hanya itu, berbekal ilmu mencabut duri Bandeng, ia pun mencoba usaha penjualan bandeng tanpa duri di Balikpapan.
Titik awal dari usaha seafood yang ia jalankan saat ini dimulai ketika festival makanan yang rutin diselenggarakan oleh Mal Fantasi Balikpapan Baru. Festival tersebut diadakan di penghujung tahun 2006.
Pameran di Balikpapan Baru pada 2006 silam, adalah kali pertama dia menjajaki usaha kuliner, meski usahanya belum menjadi restoran seperti sekarang. Prosesnya tak instan. Ketika itu, ikan bandeng tanpa duri menjadi sajian andalannya. Respons penikmat relatif positif. Jalan merintis usaha yang lebih besar pun terbuka lebar.
Melihat animo masyarakat terhadap makanan yang ia tawarkan dalam festival tersebut, sekira 4 bulan kemudian tepatnya di awal tahun 2007, bermodalkan ikan beku 200 kg, ia memberanikan diri untuk membuka lapak warung tenda di daerah Balikpapan Permai.Baginya yang penting bekerja dulu baru berfikir kemudian, tidak usah memikirkan untung dan rugi, karena Tuhan sudah mengatur segala sesuatunya.
Keuntungan yang didapat dari lapak tenda ini cukup memuaskan. Banyak pelanggan yang datang setiap hari. Agar pelanggan yang datang tiap harinya dapat tertampung, saat itu ia memberanikan diri untuk menyewa sebuah lahan berukuran 8 x 10 meter persegi di bilangan Stal Kuda dengan modal Rp 10 juta. Itulah cikal bakal Restoran Torani saat ini.
Seiring bertambahnya pelanggan, pemilik warung memperluas warung yang disewakan kepada Jaka dan Jaka menambah pula jumlah meja dan kursi mengimbangi luas warung. Hingga kini sekira ratusan pelanggan tiap harinya menyambangi rumah makan Torani miliknya untuk merasakan racikan seafood dari tangan Jaka.
Dibantu dengan 70 orang karyawannya, ia dapat menghasilkan omzet ratusan juta rupiah per bulan. Pelanggannya, tidak hanya dari kalangan menengah ke atas, ia pun membidik kalangan menengah ke bawah dengan bekerja sama dengan Kaltim Post. Kini bisnisnya terus berkembang pesat. Aneka ikan bakar, kepiting, dan steamboat menjadi menu andalan.
Sumber : galeriukm.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar