Minggu, 11 November 2012

Sukse Dian Pelangi

Perjalanannya menuju kesuksesan bukannya tanpa aral. Wanita yang bernama asli Dian Wahyu Utami ini sempat diremehkan karena dianggap 'hanya' mendompleng nama besar brand yang didirikan kedua orangtuanya sejak 20 tahun lalu. Ditambah lagi usianya yang masih sangat muda saat diberi tanggung jawab mengelola perusahaan, kerap membuat Dian dipandang sebelah mata.

"Memang banyak yang bilang, ah, Dian Pelangi mah gampang tinggal nerusin doang. Tapi nerusin itu buat aku gampang-gampang susah. Gampang karena memang sudah ada, tapi susah karena, bisa nggak meneruskan usaha yang sudah besar, yang sudah jalan? Karena bisa saja risikonya jadi mundur atau kelbalikannya tambah maju. Tapi Alhamdulillah sekarang orang-orang bisa lihat Dian Pelangi itu seperti apa," kisah Dian, saat berbincang dengan wolipop beberapa waktu lalu di FX Center, Sudirman, Jakarta Selatan.

Selama mengelola bisnis orangtua sejak 2008, mulai dari desain hingga pemasaran, desainer lulusan ESMOD ini mengaku tak mengalami banyak kendala. Hal itu karena dia sudah cukup akrab dengan usaha orangtuanya sejak kecil. Selain itu, wanita berusia 21 tahun ini memang sudah menyukai dunia mode sejak kecil. Kalaupun ada kendala, itu berasal dari orang-orang yang meragukan kemampuannya namun seiring berjalannya waktu, Dian berhasil meyakinkan mereka bahwa dirinya layak diperhitungkan di kancah mode dalam negeri.

"Alhamdulillah kendalanya nggak terlalu banyak. Palingan kendala datang dari orang-orang yang suka underestimate aku. 'Ini kok masih anak-anak?' Waktu itu aku masih umur 18 tahun, jadi suka diunderestimate duluan," tutur penulis buku 'Hijab Street Style' ini.

Sempat bingung dan terpuruk, Dian berhasil bangkit dan menepis anggapan negatif banyak orang dengan menunjukkan kemampuan serta hasil karyanya. Kini Dian berhasil mengembangkan label-label sekunder untuk berbagai segmen pasar. Selain brand Dian Pelangi yang menjadi first line, ada pula Tenun Pelangi, Batik Pelangi, DP by Dian dan Dian Bride.

Pemasarannya pun sudah tersebar di berbagai propinsi di Indonesia. Kini Dian Pelangi memiliki 11 cabang butik yang bertempat di Jakarta, Palembang, Medan, Aceh, Bandung, Pekalongan, Surabaya, Makassar dan franchise di luar negeri, Malaysia. Koleksinya juga dipasarkan untuk konsumen di Timur Tengah dan Eropa.

Meskipun sudah berhasil membawa usaha orangtuanya jadi lebih besar, Dian mengaku apa yang dicapainya saat ini belum bisa dibilang kesuksesan. Menurutnya, masih banyak hal yang harus dia pelajari agar karier maupun usahanya semakin maju. Itulah yang diungkapkan Dian ketika ditanya apa yang menjadi kunci suksesnya selama ini.

"Sebenarnya belum bisa dibilang sukses, aku masih belajar gimana sih caranya? Tapi yang aku rasakan, mungkin kita memang harus memikirkan apa yang diarahkan oleh orangtua. Coba dengarkan orangtua sebenarnya sudah suka belum kalau kita kerja kayak gini. Misalnya kita kerja tinggi-tinggi, duit banyak tapi orangtua nggak ridho sama aja bohong," ujar anggota termuda Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia ini.

Selain itu untuk bisa sukses, seseorang harus berani dan menghasilkan sesuatu yang berbeda dan memiliki ciri khas. Ketika karya kita mirip atau sama dengan orang lain, masyarakat tidak akan melihat dan karier kita akan berjalan di tempat.


Sumber : detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar