Kisah dari Ide kreatif ini berasal dari pengalaman tes cicip teh
tubruk cap botolnya yang dilakukan di pasar tradisonal. Mulanya teh
langsung diseduk di tempat cicip namun konsumen malah pergi karena
memakan waktu lama. Kemudian muncul ide, teh-teh tersebut dibuat di
pabrik dulu baru dimasukkan ke dalam tong dan kemudian dibawa mobil.
Tapi teh malah tumpah karena jalan raya yang kurang baik.
Melihat hal itu kemudian Sosrodjojo tumbuh ide yang megawali sukses
bisnisnya. Dia memasukkan minuman teh itu tidak ke dalam tong melainkan
ke dalam botol limun. Selain mudah dibawa, konsumen juga langsung dapat
menikmati tanpa harus menunggu.
Dulu target dari teh botol ini adalah para supir atau pejalan kaki.
Dibikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios-kios yang
ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro.
Plus ditempatkan dalam boks eks, sehingga menjadi dingin.
Tapi kisah ini tidak berjalan lurus seperti halnya sebuah garis
lurus. Karena saat pertama kali Sosro diluncurkan, konsumen
menganggapnya aneh, “udah dimasukin botol pakai pendingin lagi” . Zaman
dulu box pendingin/kulkas bukanlah hal lazim.
Namu pelan-pelan dengan promosi yang tepat, teh Sosro mulai
menunjukkan kisah suksesnya. Masyarakat mulai merasa mendapatkan manfaat
berupa praktis, enak dan dingin. Sekarang minum teh pakai botol
bukanlah hal yang tabu lagi.
Dan tahukah anda…
Bahkan para perusahaan minuman ringan kelas berat seperti coca cola
tidak sukses merebut hati masyarakat indonesia dalam hal teh botol.
Sekarang sosro menjadi bisnis buatan dalam negeri yang sangat
membanggakan.
sumber : blogbintang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar