Selesai
sudah saya membaca buku “Mimpi Sejuta Dolar Merry Riana” karya
Alberhiene Endah. Membaca buku ini layaknya membaca sebuah novel kisah
nyata. Enak, mengalir, dan menggugah.
Tokoh
utamanya tentu saja Merry Riana dengan setting, Singapura. Buku ini
berkisah tentang perjuangan menuju sukses seorang Merry Riana, yang kini
menjadi motivator perempuan nomor satu di Asia Tenggara, dari Jakarta
hingga Singapura.
Kisah sukses
Merry Riana sebenarnya tidak lain adalah kisah sukses seorang sales
asuransi atau kalau di Singapura disebut Konsultan Keuangan karena yang
mereka jual bukan hanya asuransi tetapi produk-produk keuangan lainnya
seperti deposito, kartu kredit dan sebagainya. Yah, dia menekuni usaha
ini hingga menghantarnya menggapai 1 juta dolar pada umur yang relatif
begitu muda, 26 tahun.
Pekerjaan
sebagai sales asuransi kadang-kadang tidak dianggap sebagai pekerjaan
elit, terutama di Indonesia. Bahkan, tidak jarang mereka dicibir karena
suka mengusik dan mengganggu ketenangan orang.
Tetapi Merry
Riana telah menunjukkan dan mebuktikan bahwa pekerjaan itu mulia dan
bisa menjadi kaya raya. Pekerjaan itu jauh lebih menggiurkan daripada
kerja kantoran yang hanya mengandalkan gaji bulanan yang tidak seberapa
dan amat sangat jarang naik. Gaji sales asuransi sangat tergantung
komisi. Keberhasilan sales asuransi tidak diraih dengan mudah.
Tidak banyak
orang bisa mencapai itu. Dan, Merry Riana adalah satu di dalam sedikit
orang sukses itu. Resolusi untuk bebas secara finansial sebelum umur 30
tahun, motivasi yang tinggi, semangat yang menggebu, kerja keras hingga
larut malam tanpa kenal lelah, ketajaman pikiran dan hati, serta
hubungan yang intim dengan Yang Di Atas menjadi kata-kata kunci
kesuksesannya.
Kisah Sukses
Buku ini diawali dengan kisah keberangkatan Merry Riana dari Jakarta ke Singapura pada 1998. Setelah tamat SMA Ursula, dia tadinya hendak kuliah di Universitas Trisakti. Proses pendaftaran sudah dilakukan. Tiba-tiba pecah kerusuhan. Sebagai etnis Tionghoa yang menjadi sasaran amuk massa ketika itu, orang tua Ria, sapaan akrabnya, mengubah haluan demi masa depan putrinya.
Buku ini diawali dengan kisah keberangkatan Merry Riana dari Jakarta ke Singapura pada 1998. Setelah tamat SMA Ursula, dia tadinya hendak kuliah di Universitas Trisakti. Proses pendaftaran sudah dilakukan. Tiba-tiba pecah kerusuhan. Sebagai etnis Tionghoa yang menjadi sasaran amuk massa ketika itu, orang tua Ria, sapaan akrabnya, mengubah haluan demi masa depan putrinya.
Meski
ekonomi terbatas, orang tuanya memutuskan untuk melanjutkan kuliah
sulung dari tiga bersaudara itu ke luar negeri dan pilihannya Singapura.
Ria kuliah di Nanyang Technological University (NTU). Untuk biaya
kuliah di situ, Ria dan beberapa WNI yang kuliah di sana mendapat
pinjaman dari Development Bank of Singapura yang kalau dirupiahkan
sebesar 300 juta.
Uang ini
dipakai untuk membayar kuliah hingga lulus, uang asrama, dan uang saku.
Ria haris menyiasati uang yang begitu sedikit agar bisa bertahan dan
tidak membebani orang tuanya di Jakarta.
Tahun
pertama, Ria konsentrasi pada kuliah. Biaya hidupnya hanya dengan 10
dolar per minggu. Untuk itu dia harus makan mi instan yang dibawa dari
Jakarta setiap pagi dan malam sedangkan siang dia hanya makan setangkup
ruti tawar.
Pada tahun
kedua kuliah, pada masa liburan, Ria tidak berlibur ke Jakarta tetapi
mencoba mencari uang tambahan dengan menjual brosur dengan gaji 3-5
dolar Singapura per jam. Kemudian dia bekerja di toko bunga. Uang hasil
jerih payahnya itu tidak dipakai untuk berfoyah-foyah tetapi ditabung.
Uang tabungannya makin banyak ketika dia kerja magang di perusahan
terkenal di negeri singa itu dengan gaji 750 dolar per bulan.
Pengalaman
susah ini kemudian melahirkan resolusi dalam dirinya. Tepatnya, ketika
dia merayakan ulang tahun ke-20, dia membangun resaolusi bahwa dia mau
merdeka secara finansial sebelum umur 30 tahun.
Menjelang
akhir kuliah di NTU, Merry Riana, sempat terjun ke bisnis Multi Level
Marketing (MLM). 200 dolar hilang. Dia juga mencoba main saham. Tapi
gagal. Menjelang akhir kuliah, dia bersama pacarnya yang kini menjadi
suaminya Alva Tjenderasa, melirik bisnis mencetak skripsi mahasiswa NTU
dan pembuatan kaus. Tetapi bisnis ini tidak jadi karena sudah dikuasai
pemain besar.
Merry Riana
pernah mau menjadi distributor tunggal Tiansi di Singapura. Merry Riana
sudah mengkondisikan teman-teman kampusnya untuk menjadi down line-nya
untuk bisnis MLM yang marak di Indonesia itu. Tetapi akhirnya, Tiansi
gagal masuk Singapura.
Merry Riana
dan Alva adalah penyuka buku-buku motivasi sekelas Robert Kiyosaki dan
Anthony Robbins. Bahkan, keduanya mengeluarkan dana lebih dari 2.000
dolar untuk mengikuti seminar Robbins di Singapura. Bahkan, Merry Riana
berhasil berfoto dengan idolanya itu. Usaha ini tidak mudah. Tetapi
tekadnya yang kuat hingga mimpi berfoto bersama Anthony Robbins
terwujud.
Setamat
kuliah, Merry Riana dan Alva memilih untuk berwirausaha. Mereka tidak
mengikuti arus seperti teman-temannya yang bekerja di perusahan dengan
gaji 2.500-3.000 dolar per bulan. Keduanya memilih menjadi sales
asuransi.
Mereka
menghubungi nasabah dari kantor, tetapi sering kali gagal. Lalu mereka
pergi ke mal-mal untuk memprospek calon nasabah. Eh malah diusir satpam.
Keduanya lalu ke stasiun MRT. Satu dua orang berhasil mendengar
penjelasan mereka. Tetapi tidak sampai deal. Mereka lalu mengatur
strategi dan siasat untuk menawarkan produk keuangan. Target pun
dipasang. Harus wawancara 20 orang per hari. Target itu harus dipenuhi,
meski badan lelah. Tak jarang, Ria menangis karena terlalu capek. Saking
ngototnya, kadang-kadang target itu baru terpenuhi dini hari.
Dari 20
orang yang diprospek itu, rata-rata lima orang bisa diprospek lebih
lanjut. Dan dari lima orang itu, satu orang bisa deal. Sedikit demi
sedikit usaha ini mulai menuai hasil. Tahun pertama, Merry Riana
berhasil mencapai target, transaksi 100.000 dolar. Tahun kedua, target
yang sama tercapai juga. Setelah itu Merry Riana dengan sendirinya
menjadi manajer dan berhak merekrut anak buah.
Puncaknya
ketika Merry Riana berhasil meraih 1 juta dolar pada umur 26 tahun,
lebih cepat empat tahun dari resolusinya ketika merayakan ulang tahun
ke-20. Kesuksesan itu menghantarnya terpilih sebagai Presiden Star Club.
Inilah yang membawa dia diliput secara luas media massa di Asia
Tenggara. Dia kemudian menjadi pembicara seminar di mana-mana dan
menjadi motivator ulung.
sumber : wordpress.com
http://pelangimerah99.blogspot.com/2017/11/nuklir-dan-laser-ini-4-cara-nasa.html
BalasHapushttp://pelangimerah99.blogspot.com/2017/11/pelangikita_7.html
http://pelangimerah99.blogspot.com/2017/11/tips-jitu-atur-duit-biar-cepat-kaya.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Pelangikita.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami
- BBM : D8C5975D
- WHATSAPP : +855 98 874 349
- LINE : poker_pelangi