Senin, 04 Maret 2013

Kiat Sukses Dengan Usaha Mainan

Omzet Usaha Membumbung dari Jualan Layang-Layang
Permainan layang-layang hampir disukai semua umur dan kalangan. Itulah sebabnya bisnis pembuatan layang-layang tetap cerah sampai sekarang. Tak hanya layang-layang biasa, permintaan layang-layang hias berbagai bentuk juga sama tingginya.

BISA dibilang layang-layang adalah mainan semua kalangan, baik anak-anak maupun dewas. Oleh sebab itu, layang-layang sampai sekarang masih laris manis di pasaran. Tak percaya, lihatlah omzet jutaan rupiah yang direngkuh Prima Artha Pradirya, produsen layang-layang di Pasuruan, Jawa Timur.

Sudah satu tahun ini Prima menjual layang-layang murah secara grosir. Untuk layang-layang polos ukuran panjang 58 cm dan bentang sayap 57 cm, harganya Rp ?50.0(K)i ic i 1.000 item. Sedangkan layang-layang ukuran sama namun bermotif harganya 380.000. "Bila membeli dalam jumlah lebih banyak harganya bisa turun," kata Prima.

Menurut Prima, motif paling populer adalah motif kartun karena disukai anak-anak. Untuk memproduksi layang-layang tersebut. Prima dibantu 17 karyawan. 10 karyawan bertugas membuat kerangka bambu, lima orang memasang kertas dan dua karyawan bertugas menyablon gambar.

Prima mengaku, penjualan layang-layang sampai saat ini sangat bagus. Bahkan, dia memiliki pelanggan tetap yang membeli dalam jumlah sangat banyak. "Sampai membawa trak," katanya

Selain menjual langsung, Prima juga melayani pemesanan online. Dengan pemesanan online ini, dia bisa menjangkau pembeli di Jakarta dan Surabaya. Dengan pasar yang luas, dalam sebulan Prima bisa menjual rata-rata 100.000 layang-layang. Jumlah itu bisa melonjak menjadi 200.000 layang-layang saat musim liburan tiba

Dari penjualan layang-layang Itu, ia bisa mengantungi omzet sebesar Rp 35 juta per bulan. Dengan margin Rp 90 untuk tiap layang-layang yang dijual. Prima bisa mengantongi untung rata-rata Rp 9 juta per bulan. Hanya saja, margiimva akan berkurang jika ada satu pelanggan membeli 50.000 layang-layang sekaligus. "Saya hanya ambil untung Rp 50 pet layang-layang," ujar Prima.

Selain Prima, produsen layang-layang lainnya adalah Kasmin. Selain memproduksi layangan biasa, Kasmin juga membu-at layang-layang hias di rumahnya di Desa Sampang, Cilacap, Jawa Tengah.

Mcnurut Kasmin, Desa Sampang memang terkenal sebagai sentra pembuatan layang-layang. "Saya lebih banyak membuat layang-layang hias," katanya

Satu layang-layang luas berbentuk burung ukuran 1 im x 1 ni, dijual dengan harga Rp 25 000 sampai Rp 50.000. Sedangkan layang-layang beri imtuk tokoh superhi rio Batman ukuran 1,6 ni ni harganya Rp 45.000. Karena lebih banyak menjual layang-layang hias, pasar Kasmin kebanyakan para remaja dan orang dewasa.

Hal baku yang dipakai membuat layang-layang hias adalah bambu dan kertas parafln. Layang-layang produksi Kasmin dilengkapi dengan semacam engsel agar sayapnya insa dilipat agar mudah dibawaDibantu tujuh pekerja Kasmin mengaku bisa menjual sekitar -OO layang-layang hias tiap bulan. Dengan pangsa pasar yang tersebar di Jakarta, Kalimantan, dan Lampung, omzet Kasmin mencapai Rp 15 juta pw bulan. Untuk setiap layang-layang yang dijual, dia mengaku untung sekitar Rp 6.000.

sumber : blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar