Omzet Usaha Membumbung dari Jualan Layang-Layang
Permainan
layang-layang hampir disukai semua umur dan kalangan. Itulah sebabnya bisnis pembuatan layang-layang tetap cerah sampai sekarang. Tak hanya
layang-layang biasa, permintaan layang-layang hias berbagai bentuk juga
sama tingginya.
BISA dibilang layang-layang adalah mainan semua
kalangan, baik anak-anak maupun dewas. Oleh sebab itu, layang-layang
sampai sekarang masih laris manis di pasaran. Tak percaya, lihatlah
omzet jutaan rupiah yang direngkuh Prima Artha Pradirya, produsen
layang-layang di Pasuruan, Jawa Timur.
Sudah satu tahun ini Prima
menjual layang-layang murah secara grosir. Untuk layang-layang polos
ukuran panjang 58 cm dan bentang sayap 57 cm, harganya Rp ?50.0(K)i ic i
1.000 item. Sedangkan layang-layang ukuran sama namun bermotif harganya
380.000. "Bila membeli dalam jumlah lebih banyak harganya bisa turun,"
kata Prima.
Menurut Prima, motif paling populer adalah motif
kartun karena disukai anak-anak. Untuk memproduksi layang-layang
tersebut. Prima dibantu 17 karyawan. 10 karyawan bertugas membuat
kerangka bambu, lima orang memasang kertas dan dua karyawan bertugas
menyablon gambar.
Prima mengaku, penjualan layang-layang sampai
saat ini sangat bagus. Bahkan, dia memiliki pelanggan tetap yang membeli
dalam jumlah sangat banyak. "Sampai membawa trak," katanya
Selain
menjual langsung, Prima juga melayani pemesanan online. Dengan
pemesanan online ini, dia bisa menjangkau pembeli di Jakarta dan
Surabaya. Dengan pasar yang luas, dalam sebulan Prima bisa menjual
rata-rata 100.000 layang-layang. Jumlah itu bisa melonjak menjadi
200.000 layang-layang saat musim liburan tiba
Dari penjualan
layang-layang Itu, ia bisa mengantungi omzet sebesar Rp 35 juta per
bulan. Dengan margin Rp 90 untuk tiap layang-layang yang dijual. Prima
bisa mengantongi untung rata-rata Rp 9 juta per bulan. Hanya saja,
margiimva akan berkurang jika ada satu pelanggan membeli 50.000
layang-layang sekaligus. "Saya hanya ambil untung Rp 50 pet
layang-layang," ujar Prima.
Selain Prima, produsen layang-layang
lainnya adalah Kasmin. Selain memproduksi layangan biasa, Kasmin juga
membu-at layang-layang hias di rumahnya di Desa Sampang, Cilacap, Jawa
Tengah.
Mcnurut Kasmin, Desa Sampang memang terkenal sebagai
sentra pembuatan layang-layang. "Saya lebih banyak membuat layang-layang
hias," katanya
Satu layang-layang luas berbentuk burung ukuran 1
im x 1 ni, dijual dengan harga Rp 25 000 sampai Rp 50.000. Sedangkan
layang-layang beri imtuk tokoh superhi rio Batman ukuran 1,6 ni ni
harganya Rp 45.000. Karena lebih banyak menjual layang-layang hias,
pasar Kasmin kebanyakan para remaja dan orang dewasa.
Hal baku
yang dipakai membuat layang-layang hias adalah bambu dan kertas parafln.
Layang-layang produksi Kasmin dilengkapi dengan semacam engsel agar
sayapnya insa dilipat agar mudah dibawaDibantu tujuh pekerja Kasmin
mengaku bisa menjual sekitar -OO layang-layang hias tiap bulan. Dengan
pangsa pasar yang tersebar di Jakarta, Kalimantan, dan Lampung, omzet
Kasmin mencapai Rp 15 juta pw bulan. Untuk setiap layang-layang yang
dijual, dia mengaku untung sekitar Rp 6.000.
sumber : blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar