Dengan berbekal keyakinan dan pengalaman dalam berusaha, siapapun bisa
menemukan jalan sukses dalam membangun suatu bisnis. Hal itulah yang terjadi
pada sosok Nurul Huda, seorang mantan pedagang es cendol keliling, yang kini
telah sukses menjadi pengusaha dibidang kuliner berkat prodak ES CENDOL GADING,
yang dirintisnya. Kini, brand ES CENDOL GADING milik pria kelahiran
Pekalongan tahun 1975 ini, telah tersebar hingga berjumlah lebih dari 500an
gerai di seluruh Indonesia!
Nurul Huda memang datang dari keluarga penjual es cendol keliling, yang
biasa berjualan di daerah Tegalega, Bandung sejak tahun 1990an. Ia mengaku
mempelajari seluruh teknik meramu dan menjual cendol dari kakek dan ayahnya,
yang terlebih dahulu terjun sebagai penjual cendol. Dari situlah, menurutnya,
resep rahasia cendolnya berasal.
“Saya hanya lulusan SD saja. Jadi modal ilmu saya datang dari keluarga saya
yang juga dagang cendol di Tegalega, Bandung. Untuk memulai usaha dagang
cendolpun, saya harus kerja serabutan untuk bisa dapat modal. Setelah terkumpul
uang Rp. 320.000, baru saya mulai jualan cendol keliling,” kenang Nurul Huda
saat ditemui CiputraEntrepreneurship.com, di salah satu
kedainya di Rawamangun, Jakarta Timur.
Garis nasib Nurul Huda pun bergeser saat ia memberanikan diri untuk hijrah
ke Jakarta, tahun 1996. Saat itu, ia sengaja memilih daerah-daerah yang cukup
ramai untuk menjajakan cendolnya, seperti di daerah Kelapa Gading, Jakarta
Utara, dan Glodok, Jakarta Barat. Ia juga berani beralih dari
pedagang keliling, dan menginvestasikan uangnya untuk membeli lapak.
Pertaruhannya pun berujung manis. Es Cendol miliknya laris manis diburu
penggemar kuliner Jakarta.
“Saat awal jualan di daerah Glodok, dagangan saya laku keras. Dalam sehari,
omzet saya bisa lebih dari Rp. 1 juta. Saat itu belum banyak pedagang cendol
yang selaris itu. Jadi geger dunia percendolan,” Ucap Nurul Huda, sambil
tertawa lepas.
Sadar akan potensi es cendol racikannya, Nurul Huda pun berkeinginan untuk
mengembangkan usahanya. Ia sadar, dengan hanya mengandalkan pengalaman dalam berdagang,
kesuksesan akan sulit dikejarnya. Lalu, mulailah ia mempelajari dunia pemasaran
secara lebih serius dari pengusaha kuliner lain yang menurutnya lebih sukses
darinya. Melalui mentornya pula, Nurul Huda pun mengenal sistem kemitraan yang
akhirnya memungkinkan usahanya untuk tersebar ke seluruh Indonesia.
“Dari tahun 2003 sampai 2005, saya belajar bagaimana berusaha dan berbisnisdari mentor saya, pak Wahyu Saidi, Bos Bakmi Tebet. Lalu saya rajin ikut
seminar dan pemeran produk-produk UKM, sampai pada akhirnya tahun 2005 saya
mengenal dan memilih sistem waralaba untuk melebarkan usaha saya,” ujar Nurul
Huda.
Saat awal diperkenalkan, brand ES CENDOL GADING cukup
mendapatkan perhatian yang cukup besar dari masyarakat. Hal itu karena, Nurul
Huda menawarkan paket yang kecil bagi mitranya untuk memulai usaha. Dengan
bermodal Rp. 3 Juta saja,brand ES CENDOL GADING langsung bisa dipasarkan
oleh mitra.
“Waktu itu karena ga ada pemain yang kecil, dan baru hanya saya saja, jadi
ramainya luar biasa. Dari situlah prodak saya booming luar biasa hingga banyak
orang tertarik menjadi mitra saya. Konsepnya mudah, praktis, dan mudah
dijalankan, jadi siapa saja bisa jadi mitra kami. Kalau saat ini cukup dengan
modal awal Rp.5 juta untuk dalam kota, dan Rp. 7.5 juta (luar kota) siapapun
sudah bisa menjadi mitra,” jelas Nurul Huda.
Sebagai seorang wirausahawan, Nurul Huda pun selalu berusaha untuk
mengembangkan prodaknya agar lebih disukai pelangganya. Mulai dari pengemasan,
hingga inovasi prodakpun dijalankan. Nantinya, Ia berharap agar brand ES
CENDOL GADING bisa dikenal di seluruh Indonnesia sebagai sebuahbrand
kafe resto yang meyajikan beragam jenis kuliner, selain es cendol.
“Kami mengembangkan beragam jenis cendol, seperti cendol beras merah,
cendol nangka, dan duren. Saya ingin agar kami tidak hanya menjual cendol saja,
tapi beragam makanan yang juga memiliki rasa yang khas, semacam kafe atau
restoran,” tambah Nurul Huda.
Lepas dari semua kesuksesannya, Nurul Huda tetap belum puas atas
pencapaiannya. Baginya seorang wirausahawan harus terus menjaga etos kerja yang
tinggi, dan terus menjaga mimpi kesuksesannya.
“Kalau kita
punya niat, segala macam usaha pasti bisa kita jalanain. Lalu dengan niat,
usaha kita pasti akan berjalan baik. Sering orang punya niat, tapi hanya
setengah. Jadi kalau dari awal niat kita sudah yakin bisa, saya yakin jalan
usaha kita akan dimudahkan,” pungkas Nurul Huda menutup percakapan.
sumber : ciputraentrepreneurship.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar