Selasa, 18 Desember 2012

Mahasiswa Menekuni Bisnis Jamur


Persaingan usaha makanan, setiap harinya mengalami peningkatan. Berbagai inovasi dicoba para pelaku usaha untuk menghadirkan menu baru yang unik dan menarik para konsumen. Salah satu menu makanan itu jamur crispy. Cemilan gurih dan renyah ini dibuat dengan bahan baku jamur tiram.

Rasanya gurih dan memiliki sensasi rasa mirip daging ayam, membuat cemilan ini mulai disukai oleh masyarakat. Tentu ini menjadi peluang usaha menjanjikan. Hal inilah memotivasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Andalas, M Iqbal Maulana mengembangkan usaha jamur crispy ini sejak beberapa waktu lalu.

Iqbal menggeluti budidaya jamur tiram ini enam bulan lalu di rumahnya di kawasan Gaung, Telukbayur. mengaku sudah bisa melihat prospek bisnis olahan jamur tiram tersebut.

“Masakan berbahan dasar jamur tiram ini ternyata disukai para penikmat kuliner. Mungkin karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat sensasi di lidah,” kata Iqbal seperti dikutip dari Padang Ekspres, Kamis (23/11).

Apalagi kata Iqbal, jika olahan tersebut ditunjang dengan keunggulan bahan bakunya yaitu jamur tiram yang tanpa kolesterol dan mengandung berbagai macam manfaat bagi kesehatan. “Apalagi, cemilan ini bisa pengganti ayam,” ujarnya seraya menyebutkan olahan jamur tiram ini, ia namai Jamur Tiram “Cinta”.

Iqbal menceritakan, ide membuat jamur crispy ini muncul setelah melihat sisa jamur tiram yang tidak habis dipasarkan. Karena khawatir membusuk, ia mencoba memutar cara agar jamur-jamur tersebut bisa dimanfaatkan jadi makanan olahan.

“Alhamdulillah, ternyata ada pasarnya. Awalnya, uji coba dipasarkan di sekitar lingkungan rumah. Kini, dikembangkan pasar mahasiswa. Selama iven ini, saya hanya patok Rp 2.500 per pack  dan memproduksi 8 kilogram jamur crispy,” sebut Iqbal seraya mengatakan modal awalnya Rp1,5 juta ditambah bantuan modal 50 persen dari program mahasiswa wirausaha (PMW).

Namun demikian, Iqbal sudah memiliki rencana jangka panjang untuk usaha jamur crispy tersebut. Meskipun usaha budidaya jamur tiram, sebagai sumber bahan baku usaha makanan olahannya, baru saja berjalan.

Dia berharap, kebutuhan jamur tiram segar di pasaran bisa menjadi lahan usaha baru bagi warga lainnya. Tentunya, dia menilai, hal itu akan menjadi sebuah kesempatan bagi pembudidaya jamur untuk memenuhi permintaan jamur.

Iqbal menambahkan, jamur merupakan kuliner yang nikmat, banyak rumah makan yang menggunakan jamur sebagai bahan pengganti untuk daging. Terutama bagi mereka yang menghindari makanan olahan serba daging, jamur cocok sebagai pengganti.

“Dengan begitu, masyarakat juga mempunyai pandangan, jamur, cemilan yang sehat. Selain itu, jamur relatif mudah diolah. Para pemula pun takkan kesulitan untuk menjalankan bisnis ini,” katanya seraya berharap ke depannya, ia akan mencoba mengolah jamur tiram crispy ini dengan aneka rasa.

Sumber : wirasmada.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar