Kamis, 13 Desember 2012

Pembuat Saddle Shoe


Bukan perawat sepatu biasa tentunya. Adalah Firdaus Tanjung, seorang pengusaha di wilayah Tangerang, merupakan pengusaha pertama yang menciptakan produk ini di Indonesia. Sebelumnya, produk ini hanya dimiliki siapa pun kolektor sepatu yang pernah berdomisili di luar negeri.

Semula Firdaus terperangah dengan rak sepatu seorang kerabatnya yang pernah berdomisili di luar negeri. Dia melihat semua bentuk sepatunya tampak baru, seperti saat pertama kali dibeli. Padahal sepatu-sepatu itu dibeli puluhan tahun lamanya, saat kerabatnya masih berada di luar negeri.

Setelah mengamati lebih lebih saksama, Firdaus akhirnya memahami rahasianya. Pada masing-masing sepatu di rak tersebut, terdapat sebuah alat  yang bentuknya mengikuti bentuk sepatu.  Alat tersebut menarik bentuk sepatu yang tak beraturan ke bentuk semula. “Seperti bentuk sepatu saat pertama kali dibeli,” tukas Firdaus.

Di luar negeri, alat perawat yang terdiri dari kayu dan per itu, dikenal dengan sebutan Shoe Trii. “Sayangnya, ingin memiliki alat tersebut sangat susah di Indonesia, paling di toko tertentu tetapi harganya mahal,” imbuh Firdaus. Hal itulah yang memicu adrenalin pengusaha berdarah Padang ini tahun 2000 silam untuk membuat produk serupa.

Mewujudkan impiannya, Firdaus tentu trial and eror terlebih dahulu. Tetapi berkat ketekunan dan kesabaran, ia akhirnya bisa mendesain sendiri alat perawat sepatu serupa. Bahan yang ia gunakan bukan dari kayu, tetapi bahan plastik sehingga lebih fleksibel mengikuti bentuk sepatu.

Firdaus akhirnya mendirikan pabrik untuk memproduksi alat perawat sepatunya di Tangerang, Banten dengan label Saddle Shoe. ”Setiap orang yang memiliki kaki pasti punya sepatu,” tuturnya tentang pangsa pasar Saddle Shoe yang sangat besar. Jenis sepatu yang dimiliki pun disesuaikan dengan keperluan masing-masing orang. Sebagai misal, sepatu olah raga, sepatu kerja, sepatu untuk kondangan dan sebagainya.

Belum lagi, gaya hidup metroseksual yang peduli soal penampilan mulai dari ujung kaki hingga kepala. “Misalnya pakaiannya warna merah, sepatunya juga warna merah. Begitu juga warna lain, sepatu pun mengikuti,” tutur Firdaus. Namun sayangnya, sebagian besar pengguna sepatu tak tahu bagaimana merawat sepatunya.

Saat musim hujan seperti saat ini, sepatu rentan basah dan kotor akibat lumpur. “Caranya ya, paling dengan mencuci, kemudian mengeringkannya,” tambahnya. Padahal, cara itu membuat sepatu gampang rusak. Sepatu basah yang dikeringkan pastilah tegang sehingga membuat ukurannya kecil atau tidak seperti ukuran semula.

Sehingga saat dipaksakan pakai sudah tidak nyaman lagi. “Saat dipaksakan pakai  sepatu akan retak sehingga lama-kelamaan sudah tak layak pakai,” Firdaus menjelaskan. Belum lagi bentuk sepatu yang gepeng atau menjadi tidak beraturan akibat pemakain yang salah, misalnya diinjak-injak saat nyetir mobil,  gerakan saat olah raga dan beragam aktivitas lainnya.

Dengan Saddle Shoe, kata Firdaus, semua kerusakan tersebut bisa terhindarkan. Alat tersebut dimasukkan dalam sepatu, menarik bagian-bagian yang kerut sepatu sehingga kembali ke bentuk semula. Jangan kaget, jika sepatu yang umurnya sudah berpuluhan tahun masih tampak baru olehnya.

Besarnya manfaat Saddle Shoe, bukan hanya pembeli perorangan, sebagian club olah raga seperti  Futsal menjadi pelanggan setianya. Sejumlah artis bahkan pernah memesan Saddle Shoe untuk berbagai keperluan, seperti  souvenir, merchandise atau  gift.

Bagi perusahaan besar, memberikan souvenir atau merchandise Saddle Shoe yang berlogokan perusahaannya memiliki daya angkat dari sisi citra perusahaan atau branding. Beberapa bank nasional sudah melakukannya.

Karena Saddle Shoe berlogokan perusahaannya ada di sepatu, dan sepatu merupakan perlengkapan terakhir sebelum siapa pun bepergian, maka nama perusahaannyalah yang selalu diingat siapa pun ketika ke luar rumah.

Apalagi, Saddle Shoe bisa dipakai dalam jangka waktu berpuluhan tahun, tak seperti souvenir atau merchandise gantungan kunci, topi, dan sebagainya yang biasanya berakhir di tempat sampah. “Harganya jauh lebih murah dari buatan luar negeri, bahkan bisa separuh harga. Silahkan cek sendiri,” pungkas Firdaus menantang,

Sumber : forumpengusahaindonesia.com

1 komentar:

  1. Apakah masih produksi.Boleh minta wa nya .saya mau pesan saddle shoesnya

    BalasHapus