Selasa, 25 Desember 2012

Sukses Warteg Sederhana


Warteg Sederhana merupakan warung yang menjual beberapa macam menu masakan rumahan dan tradisional yang dikenal serba murah dan lengkap. Nama warteg atau warung tegal melekat pada masyarakat Tegal karena sudah menjadi asal daerah komoditas bisnis kuliner sebagian besar masyarakatnya yang mengadu nasib ke kota-kota besar. Mereka berbisnis kuliner tak jauh dari konsep dagang berbentuk warteg. Namun kini juga banyak ditemui orang ‘’non-Tegal’’ yang berjualan dengan konsep serupa. Tak jarang warteg disebut juga tempat makan rakyat karena pembeli bebas memilih apa yang ingin dimakan.

Warteg yang menjamur di beberapa kota di Pulau Jawa, menjadi salah satu tujuan alternatif masyarakat asli maupun pendatang untuk mengisi perut karena masakannya komplet dan kebanyakan buka dua puluh empat jam. Warteg sederhana salah satunya yang bahkan menjadi salalh satu ikon kuliner semarang

Menu masakan yang ditawarkan dalam konsep Warteg Sederhana beragam. Menu-menunya antara lain ada daging sapi, daging ayam, ikan, cumi, udang, tempe, tahu, dan telur. Menu-menu tersebut disajikan dalam berbagai bentuk olahan seperti digoreng biasa, disate goreng, digoreng tepung, dibalado, disemur, disrundeng atau dipesmol. Tersedi juga lauk peyek dan kerupuk. Untuk sayuran terdapat beberapa variasi seperti sayur pare, capcay, acar, kangkung, kacang, tauge, sup ayam, jamur, dan semur. Untuk minumnya tersedia berbagai macam minuman, dari teh manis, kopi, hingga aneka jus buah segar maupun instan.

Kini konsep warteg tak hanya menjadi komoditas bisnis kuliner orang asal Tegal saja. Mengikuti kisah sukses warteg-warteg yang sudah ada, di Semarang terdapat warung makan yang menjadi favorit bagi masyarakat Semarang bertahun-tahun lamanya. Warung makan itu adalah Warteg  Sederhana Sisingamangaraja yang didirintis Bu Sukardi (52) sejak tahun 1983 yang masyarakat sekitar lebih akrab menyebutnya Warteg Sederhana Sisingamangaraja.

Bu Sukardi yang asli Semarang ini awalnya menjajakan masakan-masakan rumahan berupa  nasi rames dan olahan sayuran lain dengan lauk daging, ikan, tempe, dan tahu. Seiring berjalannya waktu, selain menjual masakan rumahan yang lengkap juga tersedia juga nasi pecel, soto ayam, nasi koyor, dan nasi rawon dengan masih mempertahankan konsep warteg.

Bertempat di Jl Sisingamangaraja No 202 Semarang, yang merupakan kawasan perkantoran dan perhotelan Warteg Sederhana Sisingamangaraja menjadi favorit orang saat ingin mencari makan siang. ‘’Dari tahun 1983 sampai tahun 2005 bentuknya masih berupa warung tenda biru di samping kantor pos dan sempat pindah di samping pintu masuk lapangan golf. Walaupun begitu, yang datang orang-orang kantoran dan orang dari luar kota yang nginep di Semarang. Baru pada tahun 2005 pindah ke tempat ini (warung makan permanen),’’ kata Bu Sukardi.

Di Warteg Sederhana Sisingamangaraja ada beberapa masakan yang menjadi favorit pengunjung yaitu, rawon, nasi koyor, dan nasi cumi. Namun yang paling favorit kata Bu Sukardi adalah rawon. ‘’Rawon disajikan denagan dua cara, bisa dicampur dengan nasi sekaligus atau dipisah. Kelezatan rawon disini terletakpada kaldunya yang berbahan dasar kluwek’’.

Anda yang ingin mencicipi semangkung rawon di Warteg Sederhana Sisingamangaraja ini bisa membelinya dengan harga Rp 13.000 per porsi dan jika dengan nasi tambah Rp 2.000. Menyantap rawon terasa kurang afdol jika tanpa telur asin yang harganya Rp. 2.000 per butir. Selain rawon, juga ada nasi cumi dengan harga Rp 18.000, nasi koyor dengan harga Rp 13.000, dan tentu saja nasi rames sesuai selera dengan harga Rp. 5.000-Rp 9.000, sesuai lauk dan sayur yang dipesan.

Sumber : cateringsemarang.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar