Rabu, 12 Desember 2012

Sepatu Lokal di Mancanegara


Mungkin bagi sebagian besar masyarakat Indonesia belum terlalu mengenal produk sepatu bermerek Nilou. Namun siapa sangka jika produk sepatu lokal buatan Pulau Dewata (Bali) ini namanya sudah cukup terkenal di pasar global, bahkan ratusan gerainya saat ini telah tersebar di 20 negara asing. Seperti pasar Amerika, Perancis, Inggis, Karibia, Jepang, Australia, Uni Emirat Arab, serta beberapa negara lain yang ada di berbagai benua telah berhasil ia masuki.

Mengawali bisnis sepatu di tahun 2004, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik berhasil mengenalkan merek sepatu Nilou yang berasal dari plesetan namanya (Ni Luh) bersanding dengan berbagai merek sepatu terkenal di pasar internasional. Kejeliannya dalam menentukan konsumen menengah ke atas sebagai target pasar, mendorong wanita kelahiran 15 Juni 1975 ini selalu mementingkan kualitas produk dibandingkan kuantitasnya. Maka tidak heran bila kualitas sepatu buatannya kini berhasil menarik minat para konsumen, khususnya di pasar mancanegara.

Kisah sukses Ni Luh dalam membangun bisnisnya, berawal dari ketidakpuasan yang selalu ia peroleh ketika dirinya membeli sepatu. Semasa sekolah di Bali, ia tidak pernah mendapatkan sepatu dengan ukuran yang pas dengan kakinya, sehingga ia tidak pernah merasa nyaman ketika menggunakan sepatu-sepatu tersebut. Bukan itu saja, ketika kuliah di Jakarta ia juga sering kesulitan untuk mendapatkan sepatu high heels yang nyaman bila digunakan seharian. Sehingga kondisi tersebut membuat Ni Luh bertekad untuk bisa menciptakan sebuah sepatu yang nyaman digunakan seharian walaupun sepatu tersebut memiliki hak cukup tinggi.

Perjalanan Ni Luh dalam membangun bisnis sepatu dimulai dengan menggandeng rekan kerjanya di Perancis yang sama-sama mencintai sepatu. Namun sayang, perjalanan bisnis patungan yang dibangunnya tidak bisa berjalan dengan mulus. Hingga akhirnya bisnis tersebut tidak dapat bertahan dan gulung tikar sebelum mencapai kesuksesan.

Meskipun demikian, pengalaman pahit yang pernah dialami sebelumnya tidak membuat ibu satu orang anak ini menyerah dengan keadaan. Bermodalkan kecintaannya akan produk sepatu, dan didukung sedikit dana ditabungannya yang masih tersisa. Ni Luh memberanikan diri untuk mendirikan toko sepatu kecil-kecilan di Bali. Dengan menyewa tempat usaha yang sebenarnya tidak terlalu layak dijadikan sebagai toko sepatu, Ni Luh dibantu dengan seorang tukangnya memproduksi sepatu dengan sangat detail. Dari mulai pemilihan bahan baku yang berkualitas bagus, sampai desain mode yang selalu up to date dan tidak kalah cantik dengan sepatu-sepatu mahal yang dimilikinya kala itu. Keunggulan inilah yang membuat produk sepatu Nilou diminati pasar global.

Karena modal usaha yang dimilikinya sangat minim, saat itu Ni Luh hanya mampu memproduksi tiga pasang sepatu untuk mengisi tokonya. Dan untuk menekan biaya produksi, Ni Luh baru akan memproduksi sepatu lagi ketika sudah ada pesanan dari konsumen. Strategi bisnis itulah yang membuat toko sepatunya mampu bertahan di tengah persaingan pasar, sebelum akhirnya Ni Luh nekat membesarkan tokonya dengan pinjaman dana dari Bank. Dan dari dana tersebut, ia mulai memperbaiki tampilan tokonya dan menambah persediaan bahan baku untuk meningkatkan proses produksi.

Tahun 2004 merupakan awal kebangkitan bisnis sepatu Nilou, masuk ke pasar global. Mendapat tawaran dari jaringan ritel Topshop yang berpusat di Inggris, membuka peluang bagi wanita lulusan Fakultas Ekonomi ini untuk melebarkan sayapnya dengan memasarkan produk sepatu di pasar mancanegara. Bukan hanya itu, di tahun yang sama Ni Luh juga mendapatkan partner dari negara Australia yang dengan suka rela ingin memasarkan produk-produk Nilou di negara asalnya. Moment tersebut tentunya memberikan keuntungan besar bagi Ni Luh, untuk bisa mengenalkan produknya di mancanegara.

Seiring perjalanan waktu, kini Ni Luh telah memiliki lebih dari 20 orang karyawan dengan kapasitas produksi sekitar 200 pasang sepatu per bulan. Bila dulu ia hanya mampu memasang tiga pasang sepatu di toko sederhananya, kini sepatu-sepatunya yang dihargai Rp 700.000,00 sampai Rp 4.000.000,00 sudah bisa dipamerkan di berbagai gerainya yang ada di 20 negara. Bisa Anda bayangkan bukan berapa besar omset yang kini diterima Ni Luh setiap bulan?

Kecintaan Ni Luh akan produk sepatu dan kerja kerasnya selama ini untuk memberikan yang terbaik bagi para konsumen, mengantarkan produk sepatu Nilou yang dulunya tidak kenal orang kini berhasil meramaikan pasar global dengan omset ratusan juta rupiah setiap bulannya.

Sumber : bisniukm.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar