Rabu, 12 Desember 2012

Sukses Buana Internusa


PT. Prima Buana Internusa (PBI) merayakan hari jadinya yang ke-6 pada 26 Februari 2012 kemarin. Dalam usia 6 tahun ini, perusahaan ini sukses menjadi leader dalam sektor property managementBetapa tidak, saat ini PT PBI mengelola 28 gedung bertingkat jenis hunian (residensial), dan real estate, dengan total unit sekitar 50.000 unit di 30 lokasi dengan salable area sekitar 2,9 juta meter persegi. Sebagai perusahaan property management, PT PBI memiliki reputasi yang baik dalam merawat dan mengelola gedung (aparatemen) di tengah kota.
Cerita sukses PT PBI berawal dari visi Chairman Agung Podomoro Group Trihatma Kusuma Haliman. Beliau menghendaki semua bangunan hihg rise building yang dibangun oleh APG dapat terjaga, terpelihara, bahkan  kalau bisa lebih baik saat pertama dibangun, setidaknya 1-5 tahun pertama.
Para direksi menerjemahkan visi ini dengan membentuk satu badan usaha pengelolaan gedung (property management).  Biasanya pengelolaan gedung apartemen itu ditangani oleh pengembang minimal 2 tahun setelah serah terima fisik ke konsumen dan setelah masa garansi bangunan dari kontraktor habis.
Selanjutnya pengelolaan gedung ini diserahkan kepada PPRS (Perhimpunan Penghuni Rumah Susun). Kalau PPRS mengelola sendiri, maka badan usahanya tidak perlu berbadan hukum. Tetapi kalau tidak maka PPRS bisa menunjuk satu perusahaan property management profesional berbadan hukum.
“Peluang inilah yang dilihat oleh direksi APG  dengan membuat PT PBI.Tidak mungkin pengelolaan itu terus dipegang developer,” kata Direktur PT. Prima Buana Internusa, Bambang Setiobudi.
Berjalan beberapa tahun, ternyata sayap bisnis ini terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap APG. Sejak tahun 2006 hingga kini PT PBI terus menunjukkan eksistensinya dalam hal pengeloaan gedung-gedung bertingkat.
Hingga saat ini ada 11 site yang dikelola PT PBI yang mendapat sertifikat ISO (International Standard Organization) 9001:2008. ISO tersebut sudah beberapa kali diperpanjang.
Pada September 2008 PT PBI mendirikan training center yang dinamakan ICLC (Inner City Learning Center). Hingga kini, ICLC sudah melatih 2.912 orang. Sejak awal 2009, PT PBI menerbitkan media Property Management yaitu Buletin Inner City sebagai literatur sekaligus wadah pengembangan pengetahuan property management.
Pertengahan 2010, PT PBI membentuk divisi secondary market yang bertugas membantu menyewakan  fasum-fasum (fasilitas umum) baik milik developer, atau pun milik PRRS yang merupakan bagian bersama. Hasilnya acukup membanggakan. Divisi ini telah menyewakan sekitar 16.500 m2 area fasum, plus lebih dari 200 unit apartemen. Selain itu, divisi ini juga mendaptkan penyewa dari BTS (Base Transceiver Station) yang nilai sewanya sekitar Rp 45 miliar.
Akhir 2010, PT PBI membidani suatu proyek  bernuansa sosial dan lingkungan, yakni pembangunan area pengelolaan sampah hijau yang dijadikan kompos ramah lingkungan. Proyek yang dinamakan Podomoro City Green Waste ini bekerjasama dengan rekanan dan para pemulung.
“Para pemulung mendapatkan pendapatan dari penjualan barang-baranganorganic yang dapat didaur ulang. sisanya sampah organic kita sulap cacah menjadi kompos yang menyuburkan tanaman-tanaman di seluruh site yang dikelola PT PBI,” ucap Bambang.
Di bidang IT (Information Technology), tim PBI telah menciptakan beberapa program billing system yang menggabungkan produk-produk dari bank utama dengan SMS billing. Kemudian mobile application untuk check list unit-unit, e-procurement dan pengembangan media community channel.
Satu pekerjaan besar dalam waktu dekat ini adalah penyatuan pengelolaan 6 site yang ada di kawasan Podomoro City  dalam satu atap. Dengan penyatuan pengelolaan tersebut, diharapkan pelayanan lebih efektif dan efisien.
“Pengembangan layanan-layanan ini kami lakukan tdak lain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para penghuni dan tenant kami. Hal ini terjadi karena kerja keras dan kerja cerdas dari semua karyawan PT PBI dan para rekanan yang selama ini membantu, sehingga menghasilkan integrated property services yang berbasis win-win collaboration,” jelas Bambang.
Chief Operating Officer PT PBI Stephanus D. Satriyo mengungkapkan  kunci kesuksesan dalam bisnis ini adalah kualitas layanan dan didukung oleh sumber daya manuasia berkualitas , serta didukung teknologi informasi seacara maksimal.
Sumber : theindonesianway.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar