Selasa, 29 Januari 2013

Bisnis Asuransi Jasindo


Pasar asuransi syariah tanah air masih menganga lebar. Tak heran bila para pelaku asuransi yang menjalankan bisnis syariah kian optimistis mengarungi tahun ini.

Tengok saja Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Asuransi pelat merah ini yakin bisa mengejar perolehan premi syariah hingga Rp 60 miliar di tahun ini. Tahun lalu, Jasindo meraup premi dari bisnis syariah sebesar Rp 38 miliar.

Direktur Utama Jasindo Eko Budiwiyono mengungkapkan, pihaknya sangat serius menggarap bisnis syariah ini. Makanya asuransi BUMN ini akan terus mengembangkan Unit Usaha Takaful (UUT). UUT adalah bisnis asuransi syariah di Jasindo.

Keseriusan Jasindo dalam mengejar bisnis syariah ditunjukkan dengan rencana perusahaan menambah jumlah kantor penjualan asuransi syariah tahun ini. “Tahun 2010 ini, kami akan menambah sebanyak tujuh kantor penjualan lagi di seluruh Indonesia,” jelas Eko.

Jasindo berencana membuka kantor baru di beberapa kota. Antara lain di Medan, Surabaya, Bandung, Jakarta, Makasar, dan Balikpapan.

Dengan penambahan kantor penjualan itu, Jasindo optimistis bisa meningkatkan premi hingga 58% dari sebelumnya. Selama ini Jasindo hanya mempunyai satu kantor penjualan yang fokus menggarap bisnis syariah.

Tentu saja, bisnis asuransi Jasindo wajib didukung permodalan. Saat ini unit syariah Jasindo telah mengantongi modal sendiri sebesar Rp 14 miliar.

Direktur Keuangan Jasindo Solihah mengatakan, Jasindo siap menambahkan modal bila diperlukan. “Kami juga siap memenuhi modal yang sudah ditetapkan regulator,” katanya.

Perusahaan lain yang juga siap mengembangkan bisnis asuransi syariah adalah Asuransi Jiwa Sinarmas. Direktur Asuransi Jiwa Sinarmas Sugeng Wibowo mengungkapkan, tahun ini pihaknya menargetkan premi bisnis syariah tahun ini bisa naik dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.

“Tahun ini kami berharap bisa mengumpulkan premi syariah sebanyak Rp 60 miliar,” kata Sugeng. Tahun lalu, premi asuransi syariah Sinarmas mencapai Rp 25 miliar.

Dibalik peningkatan itu, Sugeng mengakui, bisnis syariah Sinarmas sebenarnya masih relatif kecil. “Kontribusi premi asuransi syariah terhadap perolehan premi bisnis kami secara keseluruhan baru nol koma sekian persen,” tuturnya.

Sumber : jpmi.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar