Rabu, 09 Januari 2013

Bisnis Jacket Batik


Kemeja batik sudah menjadi kostum wajib saat acara semisal pesta pernikahan dan sebagainya. Bagi kaum hawa bahkan begitu banyak pilihan gaun batik. Tak sedikit aksesoris berbahan batik, seperti tas, ikat pinggang dan masih banyak lagi. Lantas, pernahkah Anda mendengar jaket batik?  Itulah setidaknya yang menjadi daya tarik awal dari jaket batik berlabel Mickot, buatan Mckot House of Jacket ini.

Bukan sekadar berinovasi dengan batik, usaha yang bernaung dibawah bendera PT Demi Matahari Cipta Pesona itu, membuat jaket batik yang moderen alias trendy dan fashionable. Harganya pun sapadan dengan kantong kelas menengah atas, sehingga lebih prestise bila dikenakan pada berbagai acara hingga saat-saat santai atau dipakai untuk melindungi tubuh. “Kami mengedepankan setiap detail kualitas produk kami dengan menggunakan pengetahuan dan tekhnologi terkini,” ujar Samsudin Dakman, Presiden Mickot, owner usaha tersebut.

Lantas kendati menyasar kelas menengah atas, jaket batiknya itu melahirkan peluang usaha baru yang menggiurkan bagi siapa pun yang memiliki modal minim. “Sebab bonusnya sangat besar, disamping keunggulan jaket ini yang prestise tadi,” ujarnya. Sementara untuk menjadi member atau agen, saat membeli jaket pertama kali seharga Rp 3 juta member sudah mengantongi hak usaha sebagai member Mickot.

Selain itu, member langsung mendapatkan satu buah jaket batik, sertifikat, member card hingga buku panduan. Selanjutnya bila sudah menjual satu jaket, maka akan mendapatkan sebesar fee Rp 500  ribu. Bonus lain-lain seperti misalnya bila jual dua jaket, berarti dapat bonus pasangan ditambah bonus-bonus lainnya. “Sistemnya dibuat seperti  MLM, tetapi kami bukan MLM. Ini hanya dibuat agar sistem pembayarannya bisa tercatat semuanya,” tegasnya.

Tak salah, permintaan jaket batiknya berdatangan dari manca negara. Sebut saja dari Perancis, Rusia, Jepang, Belgia, Amsterdam dan sebagainya. Di Indonesia sendiri pasarnya masih cukup luas. Kaum menengah atas merupakan pasar potensial. Atau bagi yang mau berjualan, daripada mencari franchise lain yang harganya tak terjangkau kantong, lebih baik berjualan jaket batik. Sebab, selain menggugah rasa bangga terhadap budaya bangsa, untung yang bisa didapatkan pun sangatlah besar.

Selain jaket batik, tahun lalu Samsudin juga meluncurkan jaket Poermal dan semi pormal dengan brand Mckot. “Produk itu sudah di pakai para executive perusahan lokal dan Internasional,” lanjut Samsudin. Material Design  Product by La Ricci Super 150’s Wool Italy khusus untuk Iklim di Indonesia dan pabrikasi di Indonesia.

Tak berhenti sampai di situ, bahan jaket tersebut tidak cepat kusut karena campuran dari Polyester dan Wool sehingga tidak Panas saat di pakai. Selain itu, cutting modelnya nyaman seperti fitting, didukung tenaga SDM penjahit perpengalaman serta quality control yang teliti serta fokus. “Modelnya terdiri dari tiga, yakni XS,S,M,L,XL,XXL disesuaikan dengan permintaan Pelanggan,” katanya.

Warna Material disesuaikan dengan kebutuhan  Corporate. Ia memberikan Free Embordire untuk logo Perusahaan dalam jumlah tertentu. “Pakaian seragam lazim dimaknai sebagai cermin identitas diri dan mempunyai manfaat menggugah kesadaran keseragaman,” katanya.

Ia memiliki visi, menjadi brand Image yang Prestise dan terpopuler di Indonesia maupun dimancanegara. “Mem Produk Mickotkan Indonesia dan dunia, melakukan seluruh kegiatan bisnisnya berprinsip ahlak mulia, memberikan pelayanan  terbaik untuk pelanggan, memberikan keuntungan yang terbaik bagi perusahaan dan karyawan serta mitra Mickot, selalu meningkatkan dan mengembangkan Pengetahuan tentang system informasi teknologi dalam setiap proses bisnis,” ujarnya tentang misi dari Mckot ke depannya.

Sumber : jpmi.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar