Rabu, 23 Januari 2013

Wirausahawan Muda yang Inspiratif


Usia muda tak menghalangi cita-cita seseorang untuk mengembangkan diri dan keinginan untuk menjadi wirausahawan yang sukses. Meskipun masih berstatus mahasiswa semester enam fakultas hukum di Universitas Padjajaran, Bandung, Aghnia Nabila sudah punya tekad yang kuat untuk berbisnis.

“Saya sangat suka makan, jadi saya memutuskan untuk bisnis di bidang makanan,” tukas Aghnia kepada Kompas Female, di sela-sela kompetisi Young Caring Professional Award 2012 (YCPA) di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (16/6/2012) lalu.

Berbekal kecintaan pada makanan, ia memutuskan untuk mulai berjualan risoles keju berdasarkan pesanan teman-teman kampusnya. Lama-kelamaan, ia memberanikan diri untuk membuka sebuah outlet bernama L’Risoles di Bandung. Dalam perkembangannya, usaha ini menghasilkan lima reseller di Bandung, dan dalam sebulan ia mampu meraup omset sampai Rp 30 juta. Ia pun sudah memiliki empat pegawai yang semuanya diambil dari para tuna karya di sekitar rumahnya.

Selain bisnis dan kuliah, perempuan kelahiran Bandung, 5 Desember 1991 ini juga masih mengikuti beragam aktivitas keorganisasian di kampusnya. Bahkan ia tercatat sebagai anggota BEM FH Unpad sebagai kader pengembangan sumber daya manusia (PSDM) dan menjadi salah satu pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi Unpad, sebagai ketua divisi kewirausahaan.

“Ini sebagai salah satu wujud kepedulian saya untuk membangkitkan semangat wirausaha para generasi muda,” ungkapnya.

Semua kesibukan itu ternyata tak membuat prestasinya menurun. Buktinya, baru-baru ini Aghnia terpilih menjadi finalis mahasiswa berprestasi di Unpad tahun 2011. Saat penjurian YCPA di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Jumat (15/6/2012) lalu, para juri terkagum-kagum dengan semangat kewirausahaan Aghnia, yang diikuti dengan prestasinya di kampus dalam waktu bersamaan. Ketika disinggung tentang kepiawaiannya mengatur waktu, ia hanya menjawab bahwa ia tidak memiliki metode khusus.

“Yang saya lakukan hanya fokus pada berbagai hal yang sedang saya lakukan. Saat kuliah saya benar-benar konsentrasi pada pelajaran, karena saya sadar saya tidak punya banyak waktu senggang,” bebernya.

Prestasi, usia muda, dan semangat wirausaha inilah yang membuatnya terpilih sebagai salah satu perempuan inspiratif dan kreatif YCPA. Kepada Kompas Female, Aghnia mengaku tak berani berharap untuk jadi pemenang karena memiliki 18 saingan yang sangat kuat. “Namun, mengingat usia saya yang paling muda di antara yang lain, saya optimis menang,” ungkap perempuan yang mengakui Nilam Sari (salah satu pemenang YCPA lainnya) sebagai salah satu pesaing terberatnya.

Muda dan menginpirasi
Terpilihnya Aghnia sebagai salah satu pemenang termuda YCPA diungkapkan Fira Basuki (salah satu juri) sebagai keputusan yang tepat. “Salah satu kriteria penentuan pemenang bukanlah dari penampilan fisik. Akan tetapi kemampuan mereka untuk bisa berpikir kreatif dan menginspirasi orang lain,” tukas Fira kepada Kompas Female.

Menurut Fira Basuki dan desainer Era Soekamto (juga menjadi juri), salah satu nilai lebih Aghnia terletak pada kemampuannya untuk menorehkan prestasi di kampus, dan kesuksesan bisnisnya dalam waktu yang bersamaan.

“Selain itu, ia juga mampu menginspirasi generasi muda lainnya untuk bisa menjadi pengusaha sukses selagi kuliah. Ini terbukti dari kemampuannya untuk memberdayakan mahasiswa lainnya menjadi reseller usahanya,” beber Era.

Tak hanya itu, para juri juga menilai Aghnia mampu menjadi contoh karena punya kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat di sekitarnya, yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan sebagai pegawai di L’Risoles.

Sumber : jpmi.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar