Selasa, 29 Januari 2013

Sukses Jamur Tiram


Fatoni adalah seorang contoh wirausaha sukses yang menekuni bisnis jamur kriuk. Mungkin anda masih memandang sebelah tangan makanan yang satu ini. Namun, makanan Jamur kriuk ini mampu mendatangkan limpahan rupiah buat Fatoni. Sebelum sukses membangun bisnis waralaba Jamur Kriuk, Fatoni telah gagal membangun bisnis konstruksi dan penerbitan. Bahkan ia pernah merasakan pahitnya menjadi pengangguran walaupun sudah mencoba mencari pekerjaan di Jakarta. Tapi pintu sukses bagi Fatoni terbuka usai memperistri gadis idamannya, Lita Desita Permatasari.

Menjadi wirausaha sukses adalah cita-cita Fatoni. Pemilik CV Manggala Karya Abadi (MKA) di Purwokerto, Jawa Tengah, ini sejak kecil sudah mendambakan memiliki usaha yang bisa mempekerjakan orang lain.

Demi mengejar cita-cita ini, saat masih duduk di bangku SMA, Fatoni juga tak sungkan berjualan beras. Ketika itu, untuk melanjutkan sekolah, Fatoni harus indekos di Cilacap. Lantaran kiriman dari orangtua juga pas - pasan. Fatoni pun berjualan beras agar dapat membayar ongkos indekos. "Pelanggan saya adalah para tetangga kos," kata wirausaha waralaba Jamur Kriuk ini.

Tapi usaha itu tidaklah lama, Fatoni terpaksa gulung tikar karena ditipu teman kosnya sendiri hingga modal dagangnya pun melayang. "Berasnya diambil namun tidak dibayar," kenang Fatoni.

Namun pengalaman buruk itu justru semakin melecut pria kelahiran 4 April 1982 ini untuk mendalami ilmu berbisnis. Begitu lulus SMA, Toni melamutkan kuliah di Jakarta hingga meraih gelar magister manajemen.

Merasa ilmunya sudah mumpuni. Fatoni membuka , perusahaan patungan bidang konstruksi dan penerbitan bersama sahabatnya. Tapi sayang, usaha ini gagal. Saat itu Fatoni sempat meratapi kegagalannya itu.

Tapi ia juga tidak mau berlama-lama larut didalam kesedihan. Fatoni berusaha bangkit kembali dengan mencoba mencari pekerjaan di Jakarta. Tetapi Ibukota tak mampu memberi harapan masa depan untuk Fatoni. Ketika itu, Fatoni sempat melamar ke perusahaan otomotif dan perbankan, namun dua perusahaan itu tak memberinya kesempatan.

Gagal mencari pekerjaan di Jakarta, Fatoni pun terpaksa mudik ke rumah orangtuanya di Purwokerto. Di kampung, Fatoni juga tak memiliki pekerjaan tapi dia tetap percaya diri menikahi gadis impiannya, Lita Desita Permatasari. Walaupun tidak memiliki penghasilan tetap, jodoh saya ternyata datang," ujarnya, senang.

Dengan sang isteri, Fatoni pun memulai lembaran baru dalam hidupnya. Karena tidak memiliki pekerjaan, Fatoni sempat menemui kegagalan berbisnis konstruksidan penerbitan. Fatoni mengisi hari-harinya membantu usaha mertua berbisnis rumah makan.

Saat membantu bisnis keluarga istrinya itulah Fatoni mendapatkan inspirasi untuk berbisnis makanan. Apalagi mertua dan istrinya mahir memasak. Guna mewujudkan impian bisnisnya itu, Fatoni berusaha mencari informasi lengkap tentang peluang usaha makanan dari berbagai lileratur. Dari situlah, Fatoni menemukan konsep bisnis waralaba. "Konsep ini saya diskusikan dengan istri, temyata dia setuju," ujar Fatoni.

Setelah konsep bisnis selesai, Fatoni masih bingung, kira-kira makanan apa yang bisa dijual dan laris manis sehingga dengan gampang bisa diwaralabakan. "Kebetulan ketika itu isteri saya memasak jamur goreng dan rasanya enak. Saya pikir, inilah menu yang pas untuk usaha saya," cerita Fatoni, panjang lebar.

Fatoni mulai bereksperimen. Dia meminta sang isteri untuk membuat jamur goreng namun dengan aneka varian rasa. Dan temyata, jamur goreng dengan aneka rasa ini memang enak bila jamur digoreng kering dan garing renyah.

Lita Desita, isteri Fatoni, menambahkan, dia bersama suaminya tidak memerlukan waktu lama untuk mengeksekusi wirausaha jamur kriuk itu. Setelah konsepnya matang dan produknya sudah ada, kami langsung membuka usaha jamur ini," terang Lita

Temyata, perhitungan Fatoni benar, jamur goreng itu laris manis. Berkat pergaulan Fatoni yang luwes, para terwaralaba pun berdatangan. Mereka ingin berbisnis jamur goreng yang kemudian diberi nama Jamur Kriukim

Dalam pandangan sang istri, Fatoni memang sosok yang mudah bergaul. Itulah sebabnya, dia tak kesulitan menjaring investor untuk mengembangkan bisnis. Namun, Lita juga menyadari kelemahan sang suami yang mudah percaya kepada orang lain. Ini sering disalahgunakan." kata lita

Lita menilai kesuksesan suaminya itu tidak lepas dari kerja keras mereka setelah hidup bersama "Sebagai kepala keluarga, dia tidak mau ambil keputusan sendiri, tapi selalu lewat diskusi dulu," ungkap Lita.

Sumber : jamurtiramgresik.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar