Meraih kesuksesan tak lantas diperoleh serba instan. Pastilah memulai
usaha dari bawah. Menjadi pengusaha roti seperti sekarang ini diperoleh
Suntaram Tjandra pemilik ”Dian Mas Decoration” dengan kerja keras yang
luar biasa.
Sejak lulus dari SMA Karangturi pada 1977, Suntaram terpaksa menjadi
sales agar bisa bertahan hidup. Ia terpaksa membatalkan keinginannya
kuliah karena keterbatasan biaya. Suntaram pun bekerja sebagai marketing
alat-alat tulis. Hanya dalam waktu 1 tahun, dan dianggap tidak bisa
berkembang dia pindah sebagai marketing farmasi pada 1978-1992.
”Kala itu saya pontang-panting menjadi marketing. Bahkan kerja keras
saya mereka anggap tidak ada peningkatan. Akhirnya saya memutuskan
berwirausaha membuat roti,” ungkapnya, baru-baru ini.
Suami dari Ong Eng Kiok ini, lantas mengikuti kursus dari seorang
pakar kue ternama Yongki Gunawan. Hanya dengan modal awal Rp 1 juta, dia
mencoba membeli perlengkapan memasak kue seperti mixer, oven, loyang,
dan masih banyak lagi. Akhirnya dia memberanikan diri membuka usaha roti
di rumahnya di Jl Puri Anjasmoro Block C-1/2 Semarang.
Awalnya, Suntaram mempromosikan dirinya dengan membagi-bagikan kue
produksinya kepada teman-teman, tetangga, dan sanak saudara. Dari mulut
ke mulut, usaha rotinya berkembang.
Menurut pria kelahiran Semarang 22 Juni 1959 ini, usaha roti ini
tidak ada habisnya dan selalu di butuhkan setiap orang untuk melengkapi
setiap acaranya. Mulai dari roti ulang tahun, roti pernikahan serta
untuk kebutuhan rapat, arisan dan acara lainnya.
Agar pelanggannya tak bosan, Suntaram mencoba berinovasi dengan
memproduksi brownies kukus pada 2005. Walhasil, brownies bikinannya
mulai digemari pelanggan. Seperti brownies kukus keju, pandan, tiramisu,
blueberry, strawbery, orange, dan pelangi. Untuk memudahkan para
pelanggan di Semarang Tengah dan Semarang Timur dibukanya toko di Jl
Kartini Raya 38 dan Jalan Tlogosari Raya 1.
Menghadapi Lebaran ini, ayah dari Dhanny Suryana, Ronald Suryana,
Michael Suryana, dan Wasis Kusuma ini memanfaatkan peluang untuk meraup
keuntungan sebanyak-banyaknya. Ya, sejak awal Puasa, selain memproduksi
roti partai besar, dia juga membuat aneka kue kering seperti nastar,
kastengel, putri salju yang dikemas dalam stoples.
”Ya, selama Lebaran saya mencoba mengejar target keuntungan sampai Rp 100 juta,” ungkapnya.
Meskipun dalam mengembangkan usahanya Suntaram mengalami beberapa
kendala, di antaranya keterlambatan bahan baku pembuatan roti. Namun dia
selalu berusaha menjaga kualitas rasa, kualitas mutu, dan kualitas
bahan yang digunakannya. Dia berharap usaha brownis kukusnya bisa tetap
eksis hingga anak cucu serta keturunannya kelak.
”Harga bahan baku roti seperti telur dan tepung cenderung naik turun
sehingga mempersulit saya mengejar untung. Namun saya berusaha sebisa
mungkin untuk menjaga kualitas roti,” papar dia.
Meski telah meraih sukses, pria penyuka olahraga ini justru membagi
ilmunya kepada wirausaha baru yang ingin membuka usaha roti. Baru-baru
ini, dia bekerja sama dengan produsen cokelat Theys Cokelat menggelar
kursus membuat roti bagi pemula di toko Harmoni Mart di Jalan Citarum
Raya
47.
Sumber : wirasmada.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar