Menjalani bisnis keluarga dan sukses, kadang kala tak pernah
terbayangkan oleh seseorang. Para pengusaha keluarga yang sukses itu
memang tak pernah membayangkan usahanya akan menggurita karena mereka
memulai bisnisnya dari skala yang sangat kecil.
Menurut pendiri dan pemilik PT Kalbe Farma Tbk Boenyamin Setiawan
keberhasilannya merintis bisnis keluarga farmasi hingga menjadi
perusahaan terbuka saat ini berawal dari banyak kebetulan.
Membangun Kalbe Farma yang saat ini sudah begitu besar diakuinya
tidak mudah, namun semuanya berjalan mengalir begitu saja meski pada
awalnya berjalan banyak dengan trial and error.
Ia mengaku sudah berapa kali gagal untuk membangun industri farmasi
sepulangnya ia dari kuliah di AS dengan beasiswa. Mulai dari meniru
produk Cap Elang menjadi Cap Beo, Obat Kina dan lain-lain semuanya
gagal.
Ditengah rentetannya kegagalannya, ia berencana akan bekerja ke
Belanda, namun urung ia lakukan karena dihadang oleh kakaknya yang
seorang dokter. Dari sinilah nasibnya berubah, setelah melalui kenalan
kakaknya yang mimiliki bengkel di Tanjung Priok ia mendapatkan lokasi
calon pabrik yang merupakan sebuah garasi mobil.
“Itu perusahaan bekas garasi. Kalau mau memulai usaha dari garasi,
ini dialami oleh pengusaha dunia lainnya, kenyataannya berhasil,”
jelasnya di acara seminar Bisnis Keluarga di Hotel Ritz Carlton,
Jakarta, Kamis (11/11/2010).
Bisnis pertama Kalbe Farma, menurutnya diawali dengan membuat produk
obat cacing. Dari keuntungan bisnis itu, ia putar lagi menjadi investasi
dan seterusnya hingga besar seperti sekarang ini.
Ia menuturkan sebagai perusahaan keluarga, sejak dua tahun berdiri
Kalbe Farma sudah menyusun falsafah bisnis perusahaan yang menjadi dasar
bisnis Kalbe Farma. Profesionalisme menurutnya hal yang penting agar
perusahaan keluarga tetap berjalan.
Yaitu pertama perusahaan harus tumbuh terus layaknya tumbuhan,
pengembangan ilmu dan teknologi harus kuat, manajemen yang mengedepankan
profesionalisme, dan mengedepankan kebersamaan diantara 5 saudaranya
yang lain.
Cerita yang sama kurang lebih dialami oleh pendiri dan pemilik PT
Mustika Ratu Tbk Mooryati Soedibyo yang mengaku tak pernah berpikir
menjadi pengusaha kosmetik. Kisah suksesnya pun berawal dari sebuah
garasi mobil rumahnya yang menjadi pabrik kecil-kecilan saat awal
menjalani bisnis.
“Usaha berawal dari beras kencur, dimulai juga dari garasi,” katanya.
Mooryati menuturkan menjalani bisnis keluarga diakuinya memiliki
tantangan terutama pada saat adanya suksesi kepemimpinan kegenerasi
berikutnya. Mustika Ratu sendiri sudah masuk tahap generasi kedua.
Dikatakannya dari perusahaan keluarga yang ada hanya 40% yang bisa
bertahan, sementara yang bisa tumbuh menjadi besar dan multinasional
hanya 5% saja. “Human resource penting sekali dalam menjalani bisnis keluarga,” katanya.
Menurutnya soal suksesi kepemimpinan tidak semuanya bisa dipukul
rata, dalam beberapa kasus seperti Bosowa Group suksesi diambil oleh
anak tertua Aksa Mahmud, sementara Garuda Food justru suksesi jatuh ke
tangan anak yang ke-12, sementara pemilik Lippo James Riady merupakan
anak kedua dari tujuh bersaudara. “Jadi anak pertama belum tentu mau,” katanya.
Sementara itu pendiri dan pemilik Bosowa Group Aksa Mahmud mengatakan
kisah awalnya membangun kerajaan bisnis Bosowa Group hanya dari niat
untuk menciptakan hidup yang lebih baik.
Mengenai proses regenerasi di bisnis keluarga, biasanya akan terjadi
masalah ketika mulai terjadi suksesi ke generasi kedua dan berikutnya
karena adanya perbedaan cara pandang. Sehingga kata dia, cara yang
paling tepat adalah membangun bisnis keluarga menjadi perusahaan publik
dan porsi pembagian saham harus sama rata antara anggota keluarga.
“Dengan masuk ke pasar modal, interpensi keluarga bisa diatasi,” jelas Aksa.
Ia juga mengatakan regenerasi bisa diambil dari anak maupun karyawan
profesional. Meski ia lebih condong agar bisnis keluarga mengutamakan
regenerasi pada anak si pemilik perusahaan keluarga tersebut.
“Bagaimana menyiapkan pengganti dari pada pendiri. Apakah mengambil
dari keluarga dari anak atau karyawan. Kalau ada anak yang mampu itu
yang terbaik,” ucapnya.
Sumber : elqorni.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar