Kamis, 25 Oktober 2012

Pendiri Penerbangan Air Asia

Kesuksesan perusahaan penerbangan Air Asia ternyata tidak terlepas dari salah seorang pendiri sekaligus CEO Air Asia, Tony Fernandes. Awalnya tidak ada yang menduga jika perusahaan penerbangan yang baru berdiri sejak 2011 mampu menjadi satu-satunya perusahaan penerbangan yang berbujet rendah, ia mampu menembus pasar domestik Jepang di tahun 2011, padahal untuk menerobos pasar Jepang bukanlah hal terbilang cukup mudah mengingat pasar Jepang sangat konservatif. 
 
Dengan berhasilnya Air Asia memasuki pasar domestik Jepang dengan biaya rendah maka dipastikan ongkos taxi domestik Jepang lebih mahal ketimbang tiket penerbangan Jepang. Tidak hanya di Jepang, perusahaan yang berdiri kurang lebih satu dekade ini kesuksesannya merambah dan merebut pasar Asia termasuk ASEAN terbilang cukup sukses.
 
 Tony mendirikan Air Asia 8 Desember 2011 pasca tragedi 11 September WTC sehingga banyak industri penerbangan mengalami krisis, biaya leasing pesawat jatuh hingga 40 persen berimpas pada PHK sejumlah tenaga ahli dan pengalaman dalam dunia penerbangan. Tony melihat celah peluang dia kemudian mencoba menawarkan kepada pasar (publik) yakni terbang dengan biaya rendah tanpa embel-embel alias no frill. Terbukti, akhirnya orang membeli tiket Air Asia bak antri membeli kacang goreng.
 
Modalnya pun tidak besar cuma dari dua pesawat Boeing Tua yang kemudian berkembang dari hanya mengangkut 200 penumpang kini mampu menerbangkan hingga 32 juta lebih penumpang. Untuk mengembangkan modal pesawatnya dari dua buah menjadi banyak itu, ia berani melakukan pinjaman untuk membeli 100 buah pesawat, selanjutnya pembelian pesawat lainnya dengan menggunakan dana surplus (free cash). 
 
Kunci sukses Air Asia lainnnya, adalah mereka fokus pada penerbangan domestik, tidak seperti kebanyakan perusahaan penerbangan yang memakai sistem premium sekaligus lokal. Selain itu dia juga memberdayakan karyawannnya untuk berkreatifitas, yang terpenting mereka dapat memberi kemajuan bagi perusahaannya, menuurt tony banyak orang handal dan berkualitas dalam dunia penerbangan namun mereka hanya ditaruh dalam "boks". Itulah sebabnya air asi berkembang pesat.

Sumber : id.shvoong.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar