Selasa, 02 Oktober 2012

Penjahit Jadi Milyader


Lebih dari 2.600 butik pakaian telah didirikan Zhou Chengjian di seluruh penjuru China. Kini, bisnisnya bahkan telah memasuki Taiwan dan Hong Kong. Hebatnya, Chengjian memulai usahanya dari nol sebagai seorang penjahit biasa.
Lebih dari 2.200 merek pakaian dan 3.000 desain baru setiap tahunnya dijual di tokonya. Ekspansi yang terus digencarkan Chengjian pun semakin menambah pundi-pundi kekayaannya. Forbes mencatat, nilai kekayaan Chengjian mencapai USD2,6 miliar pada tahun ini dan menduduki peringkat 246 orang terkaya di dunia.
Tak aneh jika mantan penjahit ini didaulat sebagai miliarder pendatang baru yang sukses dengan bisnis pakaiannya, Metersbonwe. Chengjian selalu mengatakan bahwa lakukan bisnis besar dan galilah otak untuk meraih keuntungan. Dia mengutarakan bahwa pemerintah telah menawarkan berbagai sumber daya dan memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk mengeksplorasinya.
“Terpenting, memulai bisnis bukan urusan sepele, tetapi kita harus mencari pasar yang lebih sulit dibandingkan menemui wali kota,” paparnya.
Pada 1982, ketika Chengjian berusia 17 tahun, ia mendirikan butik pakaian di kota kelahirannya, Zhejiang. Namun, tanpa dukungan modal yang kuat, akhirnya toko tersebut gulung tikar.
Sedikit putus asa, pada 1986, dia pun bekerja pada sebuah perusahaan menjadi seorang penjahit. Namun, kerja keras adalah prinsip yang selalu dipegangnya. Sebagai penjahit, dia bekerja selama 16 jam per hari, bahkan kadang-kadang lebih. Walaupun sebagai karyawan, dia tetap mengutamakan inovasi dan kreativitas dalam bekerja. Ketika itu, dia lebih rajin menjahit pakaian jas resmi.
Dia pun berani mengubah jas yang identik dengan panjang dan lebar menjadi lebih ketat. Atas inovasi itu, Chengjian pun meraih kesuksesan dan mendapatkan pujian dari sang bos. Terinspirasi dari prestasinya sendiri, Chengjian pun berpikir untuk memulai bisnis baru. Dia ingin melepaskan diri dari bos lamanya.
Dia menjahit pakaiannya sendiri dan menjualnya ke pasar-pasar. Bahkan, dia pun menjual pakaian tersebut ke hotel-hotel tempat menginap wisatawan. Dengan kerja keras tersebut, hingga pada akhir 1993, mimpi Chengjian untuk memiliki bisnis dengan modal yang kuat terealisasi.
Pada 1994, Chengjian menginvestasikan 4 juta yuan untuk mendirikan Metersbonwe, sebuah perusahaan garmen. Ketika itu dia menerapkan strategi pasar dengan tidak menjual jas resmi. Namun, dia memilih menjual pakaian olahraga karena belum memiliki banyak pesaing.
Chengjian pun lebih fokus pada produk pakaian kasual dibandingkan formal. Dia mengatakan, harga pakaian tersebut memang cenderung lebih murah. Namun, secara kuantitas jumlah penjualannya terus mengalami peningkatan sehingga keuntunganpun semakin banyak. Kenapa berbisnis pakaian? Chengjian menganggap bahwa pakaian selalu dibutuhkan orang dan hampir tak ada rumah yang tidak memiliki pakaian.
Semua rumah pasti dihuni orang yang menggunakan pakaian. Jumlah produk pakaian juga bisa dihitung dengan jumlah penduduk suatu negara dan dikalikan dengan dua atau tiga.
“Populasi manusia pastinya makin bertambah, maka jumlah pakaiannya juga akan bertambah,” paparnya. “Berikan saya 10.000 kesempatan untuk berbisnis, saya tetap akan memilih bisnis pakaian,” cetusnya.
Prestasi yang telah diraih Chengjian pun diapresiasi oleh Pemerintah China. Pada 2003, dia meraih penghargaan Tokoh Ekonomi China. Maklum, dia merupakan pengusaha China pertama yang menerapkan prinsip virtual operation dan model jaringan butik dalam industri pakaian.
Pada 2001, Chengjian menerapkan manajemen kualitas untuk mengenalkan kualitas produk pakaian, desain, pengembangan pasar, dan informasi pelayanan penjualan. Tak bisa disangkal, Metersbonwe pun menjadi salah satu peritel pakaian kasual terbesar di China.
Hingga pada 2004, Metersbonwe pun diakui sebagai merek paling favorit bagi generasi muda di China. Pada 2005, Metersbonwe kembali meraih penghargaan merek terbaik. Chengjian berhasil memoles Metersbonwe menjadi sebuah merek yang benar-benar menjadi kiblat konsumsi pakaian oleh rakyat China. Bagi dia, loyalitas pelanggan dan memelihara reputasi merupakan kunci sukses dalam bisnis pakaian.
“Selanjutnya, tinggal melakukan pengembangan komunitas pelanggan dan komunitas bisnis,” paparnya.
Tidak ketinggalan, Chengjian pun selalu merekrut sumber daya manusia kelas satu untuk mendesain pakaian dan bekerja sama dalam tim.
Bahkan, Chengjian selalu memotivasi anak buahnya untuk bekerja sama dengan para perancang di Prancis, Italia, dan Hong Kong. Tak mengherankan jika setiap tahun Metersbonwe mampu menghasilkan lebih dari 3.000 desain pakaian baru. Setiap tahunnya, Chengjian memproduksi lebih dari 30 juta pakaian yang disebar ke seluruh China.
Menghadapi pasar global, dia pun mengaku siap untuk melakukan ekspansi ke berbagai negara. Tentunya, dia siap bersaing dengan merek-merek pakaian ternama yang telah mendunia lainnya. Hanya dalam beberapa tahun setelah dirikan, aset Metersbonwe dari 1 juta yuan meningkat menjadi puluhan juta yuan.
Nama Chengjian pun selalu disebut sebagai fenomena baru dalam industri pakaian di China. “Produksi akan menentukan sebuah mereka dan meminjam jaring ikan untuk meraih pasar. Itulah strategi bisnis yang dikembangkannya,” paparnya seperti dikutip dari wayenet.
Dalam bisnis, Chengjian selalu menganggap bahwa bisnis selalu penuh dengan risiko. Namun, tegas dia, jika seorang pengusaha mampu mengelola risiko menjadi sebuah peluang, keuntungan besar akan selalu diraih. Dia selalu mengutip analogi bahwa seorang pengusaha harus seperti kura-kura yang selalu berjalan lurus dan jangan meniru kelinci yang sering salah mengambil jalan. Setiap pagi hari, Chengjian selalu berolahraga dengan lari pagi.
Dia menganggap bahwa lari pagi merupakan aktivitas yang paling menyenangkan selain bekerja. Dia menganggap bahwa dia selalu menemukan hal baru ketika dia berlari dan bertemu dengan banyak orang.
“Tapi ingat, jangan selalu mengambil rute yang sama,” paparnya.
Bisa jadi Chengjian pun disebut banyak media di China sebagai orang yang luar biasa dan tidak umum dibandingkan orang di usianya. Kenapa? Tak bisa dimungkiri bahwa dia adalah orang yang sangat hiperaktif. Kini, selain bisnis pakaian, Chengjian pun membuka bisnis penginapan. Dia berniat membangun 1.000 penginapan di seluruh China.
Sisi lain Chengjian adalah dia tidak malu mengakui asal usulnya sebagai anak seorang petani. Chengjian mengakui melalui masa kecilnya dengan bahagia di perdesaan. Semasa belajar di sekolah dasar, dia sering menjadi korban kekerasan dan perkelahian.
Namun, dia mengaku selalu membalas ketika ada temannya yang memukul dan selalu melawan jika ada orang yang menantangnya. “Walaupun demikian, identitas saya adalah orang desa. Biarlah orang yang menilai. Saya sering disebut anak kerdil. Dengan perjuangan hidup yang keras, saya memiliki jati diri,” papar Chengjian.
Dia mengaku, sedari kecil telah beranggapan bahwa tidak akan maju ketika tinggal di desa. Karena itu, dia memilih merantau ke kota. “Ketika itu, saya ingin membuktikan kepada orang lain bahwa saya mampu memberikan kebanggaan pada mereka,” ungkapnya kepada chinaretail.org.
Selanjutnya, Chengjian juga menganggap bahwa pekerjaan yang dilakukannya selalu menyenangkan. Dia berpikir bahwa dirinya tidak akan menemui kesulitan jika melakukan pekerjaan dengan rasa senang. “Walaupun hasil pekerjaan tidak menyenangkan, kita harus bersikap tenang dan senang,” paparnya.
Sumber : diradja.wordpress.com

1 komentar: