Ini adalah kisah nyata tentang perjuangan hidup seorang pria bernama Pak Jamal. Beliau tinggal di kota kelahiran saya, yaitu di Kota Sorong – Papua Barat.
Awalnya, Pak Jamal hidup dalam kondisi yang terbatas, bisa dibilang beliau hidup dalam kemiskinan. Sehari – hari beliau berjualan ikan keliling dengan menggunakan sepedanya yang telah usang. Penghasilannya pun hanya cukup untuk makan sehari bersama istri dan kedua anaknya. Pak Jamal merupakan pribadi yang baik dan taat beribadah. Walaupun miskin, Pak Jamal selalu berusaha menyisihkan sedikit penghasilannya untuk di tabung di Bank dan juga untuk bersedekah.
Suatu ketika, Bank tempat Pak Jamal menabung mengadakan pengundian hadiah untuk para nasabahnya. Tak disangka, Pak Jamal yang hanya mempunyai saldo beberapa ratus rupiah saja di Bank tersebut, mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp.10.000.000,-, inilah rejeki yang arah datangnya tidak diduga. Pak Jamal pun mulai menggunakan uang tersebut sebagai modal usaha.
Dengan modal hadiah dari Bank, Pak Jamal membeli pakaian di Jakarta untuk dijual kembali di Kota Sorong, tentunya pakaian yang dibeli oleh beliau masih dalam jumlah yang sedikit karena keterbatasan modal. Bisnis ini terus dilakukan beliau selama beberapa bulan, hingga akhirnya beliau bertemu dengan seorang pengusaha sukses yang bergerak dibidang jual –beli sirip dan ekor ikan mangiwang. Pengusaha tersebut menawarkan Pak Jamal untuk bekerja-sama. Pak Jamal pun beralih dari pedagang pakaian kecil-kecilan menjadi pengusaha jual-beli sirip dan ekor ikan mangiwang. Tak disangka, ternyata bisnis baru tersebut berkembang sangat pesat.
Ketika bisnis jual-beli sirip dan ekor ikan mangiwang terus berkembang, Pak Jamal mulai melirik kembali bisnis Pakaian yang pernah ia geluti sebelumnya. Pak jamal pun memulai kembali bisnis pakaiannya, namun kali ini dalam skala yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kedua bisnis beliau terus dan terus berkembang. Dari hasil bisnis tersebut, kini beliau telah memiliki 5 unit RuKo (Rumah Toko), dimana 3 ruko digunakan untuk bisnis jual – beli sirip dan ikan mangiwang, dan 2 ruko digunakan untuk tempat bisnis pakaian.
Walaupun Pak Jamal telah sukses, tetapi sifat dan kepribadian beliau tidak pernah berubah. Pak Jamal tetap menjadi pribadi yang baik, rendah hati, suka menolong, dan selalu bersedekah. Bahkan beliau telah selesai membangun sebuah Masjid yang bernama Masjid Nurul Iman di lingkungan tempat tinggal beliau. Namun sayangnya, 2 tahun yang lalu (tahun 2009) beliau telah meninggal dunia. Kini bisnis – bisnis beliau diteruskan oleh kedua anaknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar