Kamis, 04 Oktober 2012

Pengusaha Pencukur Rambut


Saat memutuskan bahwa dia ingin minyak cukur buatannya di beri merek King of Shaves, Will King mendapatkan masalah. Menggunakan kata 'King of' bisa dianggap sebagai suatu pujian yang mengartikan bahwa produknya adalah yang terbaik, sehingga kata itu tidak di ijinkan.

Tapi itu tidak cukup untuk membuat King menyerah, dia menyewa seorang pengacara petent dan mengajukan pembelaan atas kasusnya di European Patent Court, dan dia menang.

King adalah orang yang tidak mudah menyerah. Dia dibesarkan di Lowestoft, Suffolk. Kedua orang tuanya adalah guru. Saat masih sekolah, dia belajar tentang dunia pelayaran dan merasa sangat tertarik.

Pada usia 15 tahun, dia menjadi intruktur pelayaran yang termuda. Dia mengatakan: 'Saat itu aku merasa sangat senang, tidak seperti di sekolah dimana ayah ku mengajar disana yang membuatku merasa sedikit terkekang karena menjadi anak dari seorang guru. Tapi untunglah akhirnya aku bisa menemukan sesuatu yang mampu aku kuasai dengan baik.'

Hasratnya terhadap dunia pelayaran mengarahkannya untuk mengambil gelar di Southampton University dan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan kapal dan yacht.

Tapi disana, dia tidak mendapat nilai A yang diperlukan, dan itu membuatnya jadi terkatung-katung. Dia berusaha untuk mengambil jurusan naval engineering di politeknik, tapi karena terjadi perubahan, akhirnya masuk ke jurusan mechanical engineering yang sebenarnya tidak terlalu dia minati. Dia mengatakan: 'Jurusan itu adalah tentang mendesign mesin turbo, dan karena matematika ku tidak begitu bagus, aku harus benar-benar bekerja keras disana.'

Situasinya semakin memburuk. Saat King mengetahui bahwa Simon Le Bon, penyanyi utama dari kelompok band Duran Duran sedang mencari crew untuk menjadi awak kapalnya, King memutuskan untuk melamar dan melarikan diri ke laut.

Tapi ternyata dia terlambat, lamaran sudah ditutup. Dia mengatakan: 'Andai aku berangkat Kamis sore dan bukannya lebih dulu mengambil kelas matematika, maka hidup ku pasti akan lain. Aku benar-benar bingung.'

Setelah menginap beberapa hari di Isle of Wight bersama beberapa orang teman, dia memutuskan untuk menghubungi orang tuanya dan meminta nasehat. Orang tuanya menganjurkannya untuk lebih dulu menyelesaikan kuliah, dan dia melakukannya.

Saat lulus di tahun 1987, orang tuanya mengatakan bahwa sudah saatnya bagi King untuk mulai mencari pekerjaan. Jadi, tanpa tahu apa yang ingin dia lakukan, King melamar pekerjaan disebuah majalah marketing untuk bagian penjualan space iklan, yang menjanjikannya gaji yang besar jika dia mampu memenuhi target penjualan.

Dia menerima tantangan tersebut. Dia mengatakan: 'Aku selalu percaya bahwa ketekunan adalah sifat yang bagus untuk dimiliki, sehingga aku mulai menelpon sebanyak 220 prospek setiap hari agar bisa mendapatkan sedikitnya sembilan konsumen. Itu adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga. Aku banyak belajar dari situ. Jika anda tidak berusaha cukup keras, maka anda tidak mendapatkan jumlah penjualan yang cukup.'

King akhirnya menyadari bahwa dia punya potensi di bagian penjualan, dan setelah tiga bulan, dia mendapatkan tawaran untuk bekerja di perusahaan konferensi yang menjual event. Dia menetapkan target untuk melipat gandakan penghasilannya, belajar mengendarai mobil, dan membeli rumahnya sendiri dalam jangka waktu satu tahun.

Tapi keadaan tidak berjalan sesuai keinginan. Resesi melanda dan perusahaan tempatnya bekerja mengalami masalah. King mendapat kesulitan untuk mencari konsumen.

Akan tetapi, akhirnya dia menyadari bahwa meski orang-orang sudah tidak mampu lagi untuk melakukan konferensi, tapi mereka masih tetap mampu untuk membeli item-item kecil misalnya battere dan pisau cukur.

Jadi, dia memutuskan untuk menemukan produk yang bisa dijualnya sendiri. Dia mengatakan: 'Aku memutuskan bahwa betapapun buruknya situasi, orang-orang akan selalu memerlukan suatu produk. Dan aku ingin bisa menjadi penguasa atas nasib ku sendiri. Jadi, ini hanyalah masalah memilih produk.'
Tidak beberapa lama kemudian, dia menemukan ide besarnya, yang berada tepat di depan hidungnya. King selalu punya masalah saat bercukur karena kulitnya yang sensitif, dan pisau cukur akan selalu meninggalkan bekas luka dan rasa gatal.

Lalu, pada suatu hari, pacarnya menyarankan dia untuk menggunakan bath oil pada kulitnya sebelum bercukur dan melihat apakah ada efeknya. Ternyata benar. Dia mengatakan: 'Rasanya sangat menyenangkan. Minyak tersebut membuat pisau cukur tidak menimbulkan rasa gatal. Dan itu membuat ku jadi berpikir, jika trick ini efektif untuk ku, maka akan efektif juga untuk orang lain.'

Terinspirasi oleh penemuannya, dia mulai mengumpulkan sejumlah minyak exotic dan essensial dari sebuah toko aromatherapy, lalu mencampurkannya di rumah untuk dibuat menjadi minyak cukur. Kemudian, dia melacak para supplier dan membeli minyak dalam jumlah besar, menanamkan modal pada perusahaannya dengan mencari pinjaman sebesar £10,000 dan meminjam sebanyak £30,000 dari dua orang temannya dengan perjanjian bagi hasil dalam bisnis.

Dia mengatakan: 'Aku mengisi 10.000 botol secara manual di rumah. Itu membutuhkan waktu selama dua minggu.' Pada awalnya, dia memutuskan untuk menghubungi salah satu produsen minyak cukur yang berada dikota Lowestoft dimana dia tinggal. Tapi suatu hari, saat sedang bermain kartu, ayahnya yang sedang memegang kartu king menyarankan nama King of Shaves untuk minyak cukurnya.
King segera memutuskan bahwa jika minyaknya ingin sukses, berarti perlu di stock oleh Harrods. Jadi, dengan menggunakan teknik cold-calling, dia berhasil berbicara langsung dengan sang pemilik, Mohammed Fayed, dan membujuknya untuk menstock minyaknya.

Akan tetapi, untuk membuat bisnisnya sukses, itu membutuhkan kerja keras. Pada akhir tahun pertama, King hanya berhasil mendapat penjualan sebanyak £300, yang sebagian besar hanya terjual untuk kalangan teman dan keluarganya, dan mengalami kerugian sebanyak £30,000. Saat dia membutuhkan £10,000 untuk membiayai kampanye publikasinya, dia harus menjual 12,5 persen dari kepemilikan perusahannya.

Dia juga harus banyak menghadapi orang-orang yang skeptis. Dia mengatakan: 'Kami mempunyai minyak dalam botol kecil ini dan tidak ada yang percaya bahwa minyak ini akan memberikan hasil yang efektif. Saat saya memberi tahu orang-orang bahwa saya akan bangkit dan menantang Gillette serta mengubah pandangan orang-orang, mereka mencemooh dan mengatakan: "Bagaimana mungkin kamu mampu melakukan itu?"'

Ternyata memang benar, orang-orang begitu yakin bahwa King sedang menuju kehancuran karena saat itu, King memulai bisnis lain dengan menjual pakaian selancar yang disebut Bodyglove, yang menjadi fitur dari acara televisi Baywatch.

Itu adalah ide yang buruk. King mengatakan: 'Itu adalah sebuah mimpi buruk. Semua orang mengira bahwa bisnis pakaian akan benar-benar bagus tapi tidak ada satupun toko selancar yang membayar tagihannya dan itu sangat menyita waktu. Setelah dua tahun, aku menutupnya, dan kemudian aku menyadari bahwa aku hampir saja menghancurkan King of Shaves karena tidak fokus.'

Untungnya, ditahun 1994, dia membujuk Boots untuk menstock minyaknya dan pada akhir tahun kedua bisnisnya, penjualannya meningkat menjadi £58,000. Dia mengatakan: 'Aku menempatkan botol-botol tersebut diatas rak di dalam toko Boots dengan label buatan sendiri yang tampak amatiran. Itu berhasil dan karena label tersebut tampak cukup amatiran, orang-orang berkata: "Aku akan mencobanya."' Aku mendapat banyak surat dan telephone dari orang-orang yang mengatakan bahwa minyak tersebut telah mengubah hidup mereka. King juga harus bekerja keras untuk mendapat liputan dari berbagai majalah pria misalnya FHM dan GQ.

Di tahun 1995, dia meluncurkan sebuah minyak cukur yang kedua dan ditahun yang sama dia meluncurkan sejumlah produk untuk perawatan kulit bagi pria. Sampai tahap ini, dia telah kehabisan uang sehingga harus meminjam £100,000 dari bank, dan mulai memberikan discount untuk mendapatkan lebih banyak uang.

Itu adalah sebuah titik awal bagi perubahan bisnisnya. Produk-produk King of Shaves mulai mengisi berbagai supermarket terkemuka dan perusahaannya mulai membuat minyak wangi yang berada dibawah licensi untuk toko pakaian Ted Baker.

King meluncurkan pisau cukurnya sendiri, Azor, di tahun 2008, yang berjalan cukup sukses. Bisnisnya, yang sebagian kecil saham berada dibawah kepemilikannya, diharapkan akan mendapat penjualan setidaknya £30 juta ditahun 2010.

Sekarang, dia usinya yang ke 44, dengan status duda yang memiliki satu orang anak, King beranggapan bahwa rahasia kesuksesannya adalah mampu untuk menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan. Dia mengatakan: 'Anda harus mampu untuk menunjukkan bahwa ada alasan untuk segala sesuatu. Mengapa orang tidak pernah menciptakan mobil beroda lima? Karena orang tidak membutuhkannya.'

Sebagian besar kesuksesannya juga berasal dari keyakinan dirinya. Dia mengatakan: 'Anda bisa melakukan apapun jika anda percaya bahwa anda bisa melakukannya, dan anda harus tekun untuk benar-benar bisa memulai dan melakukannya. Aku sangat menyukai tantangan untuk melakukan apa yang dianggap orang lain sebagai sesuatu yang tidak mungkin. Orang-orang mengira bahwa Gillete tidak mungkin bisa digoyahkan karena berada di posisi puncak. Tapi perusahaan yang besar dulunya juga adalah perusahaan yang kecil, dan orang-orang melupakan hal itu.'

Sumber : pengusaha-sukses.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar