Saat
memutuskan bahwa dia ingin minyak cukur buatannya di beri merek King of Shaves,
Will King mendapatkan masalah. Menggunakan kata 'King of' bisa dianggap sebagai
suatu pujian yang mengartikan bahwa produknya adalah yang terbaik, sehingga
kata itu tidak di ijinkan.
Tapi
itu tidak cukup untuk membuat King menyerah, dia menyewa seorang pengacara
petent dan mengajukan pembelaan atas kasusnya di European Patent Court, dan dia
menang.
King
adalah orang yang tidak mudah menyerah. Dia dibesarkan di Lowestoft, Suffolk.
Kedua orang tuanya adalah guru. Saat masih sekolah, dia belajar tentang dunia
pelayaran dan merasa sangat tertarik.
Pada
usia 15 tahun, dia menjadi intruktur pelayaran yang termuda. Dia mengatakan:
'Saat itu aku merasa sangat senang, tidak seperti di sekolah dimana ayah ku
mengajar disana yang membuatku merasa sedikit terkekang karena menjadi anak
dari seorang guru. Tapi untunglah akhirnya aku bisa menemukan sesuatu yang
mampu aku kuasai dengan baik.'
Hasratnya
terhadap dunia pelayaran mengarahkannya untuk mengambil gelar di Southampton
University dan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan kapal dan yacht.
Tapi
disana, dia tidak mendapat nilai A yang diperlukan, dan itu membuatnya jadi
terkatung-katung. Dia berusaha untuk mengambil jurusan naval engineering di
politeknik, tapi karena terjadi perubahan, akhirnya masuk ke jurusan mechanical
engineering yang sebenarnya tidak terlalu dia minati. Dia mengatakan: 'Jurusan
itu adalah tentang mendesign mesin turbo, dan karena matematika ku tidak begitu
bagus, aku harus benar-benar bekerja keras disana.'
Situasinya
semakin memburuk. Saat King mengetahui bahwa Simon Le Bon, penyanyi utama dari
kelompok band Duran Duran sedang mencari crew untuk menjadi awak kapalnya, King
memutuskan untuk melamar dan melarikan diri ke laut.
Tapi
ternyata dia terlambat, lamaran sudah ditutup. Dia mengatakan: 'Andai aku
berangkat Kamis sore dan bukannya lebih dulu mengambil kelas matematika, maka
hidup ku pasti akan lain. Aku benar-benar bingung.'
Setelah
menginap beberapa hari di Isle of Wight bersama beberapa orang teman, dia
memutuskan untuk menghubungi orang tuanya dan meminta nasehat. Orang tuanya
menganjurkannya untuk lebih dulu menyelesaikan kuliah, dan dia melakukannya.
Saat
lulus di tahun 1987, orang tuanya mengatakan bahwa sudah saatnya bagi King
untuk mulai mencari pekerjaan. Jadi, tanpa tahu apa yang ingin dia lakukan,
King melamar pekerjaan disebuah majalah marketing untuk bagian penjualan space
iklan, yang menjanjikannya gaji yang besar jika dia mampu memenuhi target
penjualan.
Dia
menerima tantangan tersebut. Dia mengatakan: 'Aku selalu percaya bahwa
ketekunan adalah sifat yang bagus untuk dimiliki, sehingga aku mulai menelpon
sebanyak 220 prospek setiap hari agar bisa mendapatkan sedikitnya sembilan
konsumen. Itu adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga. Aku banyak belajar
dari situ. Jika anda tidak berusaha cukup keras, maka anda tidak mendapatkan
jumlah penjualan yang cukup.'
King
akhirnya menyadari bahwa dia punya potensi di bagian penjualan, dan setelah
tiga bulan, dia mendapatkan tawaran untuk bekerja di perusahaan konferensi yang
menjual event. Dia menetapkan target untuk melipat gandakan penghasilannya,
belajar mengendarai mobil, dan membeli rumahnya sendiri dalam jangka waktu satu
tahun.
Tapi
keadaan tidak berjalan sesuai keinginan. Resesi melanda dan perusahaan
tempatnya bekerja mengalami masalah. King mendapat kesulitan untuk mencari
konsumen.
Akan
tetapi, akhirnya dia menyadari bahwa meski orang-orang sudah tidak mampu lagi
untuk melakukan konferensi, tapi mereka masih tetap mampu untuk membeli item-item
kecil misalnya battere dan pisau cukur.
Jadi,
dia memutuskan untuk menemukan produk yang bisa dijualnya sendiri. Dia
mengatakan: 'Aku memutuskan bahwa betapapun buruknya situasi, orang-orang akan
selalu memerlukan suatu produk. Dan aku ingin bisa menjadi penguasa atas nasib
ku sendiri. Jadi, ini hanyalah masalah memilih produk.'
Tidak
beberapa lama kemudian, dia menemukan ide besarnya, yang berada tepat di depan
hidungnya. King selalu punya masalah saat bercukur karena kulitnya yang
sensitif, dan pisau cukur akan selalu meninggalkan bekas luka dan rasa gatal.
Lalu,
pada suatu hari, pacarnya menyarankan dia untuk menggunakan bath oil pada
kulitnya sebelum bercukur dan melihat apakah ada efeknya. Ternyata benar. Dia
mengatakan: 'Rasanya sangat menyenangkan. Minyak tersebut membuat pisau cukur
tidak menimbulkan rasa gatal. Dan itu membuat ku jadi berpikir, jika trick ini
efektif untuk ku, maka akan efektif juga untuk orang lain.'
Terinspirasi
oleh penemuannya, dia mulai mengumpulkan sejumlah minyak exotic dan essensial
dari sebuah toko aromatherapy, lalu mencampurkannya di rumah untuk dibuat
menjadi minyak cukur. Kemudian, dia melacak para supplier dan membeli minyak
dalam jumlah besar, menanamkan modal pada perusahaannya dengan mencari pinjaman
sebesar £10,000 dan meminjam sebanyak £30,000 dari dua orang temannya dengan
perjanjian bagi hasil dalam bisnis.
Dia mengatakan: 'Aku mengisi 10.000 botol
secara manual di rumah. Itu membutuhkan waktu selama dua minggu.' Pada awalnya,
dia memutuskan untuk menghubungi salah satu produsen minyak cukur yang berada
dikota Lowestoft dimana dia tinggal. Tapi suatu hari, saat sedang bermain
kartu, ayahnya yang sedang memegang kartu king menyarankan nama King of Shaves
untuk minyak cukurnya.
King
segera memutuskan bahwa jika minyaknya ingin sukses, berarti perlu di stock
oleh Harrods. Jadi, dengan menggunakan teknik cold-calling, dia berhasil
berbicara langsung dengan sang pemilik, Mohammed Fayed, dan membujuknya untuk
menstock minyaknya.
Akan
tetapi, untuk membuat bisnisnya sukses, itu membutuhkan kerja keras. Pada akhir
tahun pertama, King hanya berhasil mendapat penjualan sebanyak £300, yang
sebagian besar hanya terjual untuk kalangan teman dan keluarganya, dan
mengalami kerugian sebanyak £30,000. Saat dia membutuhkan £10,000 untuk
membiayai kampanye publikasinya, dia harus menjual 12,5 persen dari kepemilikan
perusahannya.
Dia
juga harus banyak menghadapi orang-orang yang skeptis. Dia mengatakan: 'Kami
mempunyai minyak dalam botol kecil ini dan tidak ada yang percaya bahwa minyak
ini akan memberikan hasil yang efektif. Saat saya memberi tahu orang-orang
bahwa saya akan bangkit dan menantang Gillette serta mengubah pandangan
orang-orang, mereka mencemooh dan mengatakan: "Bagaimana mungkin kamu
mampu melakukan itu?"'
Ternyata
memang benar, orang-orang begitu yakin bahwa King sedang menuju kehancuran
karena saat itu, King memulai bisnis lain dengan menjual pakaian selancar yang
disebut Bodyglove, yang menjadi fitur dari acara televisi Baywatch.
Itu
adalah ide yang buruk. King mengatakan: 'Itu adalah sebuah mimpi buruk. Semua
orang mengira bahwa bisnis pakaian akan benar-benar bagus tapi tidak ada
satupun toko selancar yang membayar tagihannya dan itu sangat menyita waktu.
Setelah dua tahun, aku menutupnya, dan kemudian aku menyadari bahwa aku hampir
saja menghancurkan King of Shaves karena tidak fokus.'
Untungnya,
ditahun 1994, dia membujuk Boots untuk menstock minyaknya dan pada akhir tahun
kedua bisnisnya, penjualannya meningkat menjadi £58,000. Dia mengatakan: 'Aku
menempatkan botol-botol tersebut diatas rak di dalam toko Boots dengan label
buatan sendiri yang tampak amatiran. Itu berhasil dan karena label tersebut
tampak cukup amatiran, orang-orang berkata: "Aku akan mencobanya."'
Aku mendapat banyak surat dan telephone dari orang-orang yang mengatakan bahwa
minyak tersebut telah mengubah hidup mereka. King
juga harus bekerja keras untuk mendapat liputan dari berbagai majalah pria
misalnya FHM dan GQ.
Di
tahun 1995, dia meluncurkan sebuah minyak cukur yang kedua dan ditahun yang
sama dia meluncurkan sejumlah produk untuk perawatan kulit bagi pria. Sampai
tahap ini, dia telah kehabisan uang sehingga harus meminjam £100,000 dari bank,
dan mulai memberikan discount untuk mendapatkan lebih banyak uang.
Itu
adalah sebuah titik awal bagi perubahan bisnisnya. Produk-produk King of Shaves
mulai mengisi berbagai supermarket terkemuka dan perusahaannya mulai membuat
minyak wangi yang berada dibawah licensi untuk toko pakaian Ted Baker.
King
meluncurkan pisau cukurnya sendiri, Azor, di tahun 2008, yang berjalan cukup sukses.
Bisnisnya, yang sebagian kecil saham berada dibawah kepemilikannya, diharapkan
akan mendapat penjualan setidaknya £30 juta ditahun 2010.
Sekarang,
dia usinya yang ke 44, dengan status duda yang memiliki satu orang anak, King
beranggapan bahwa rahasia kesuksesannya adalah mampu untuk menciptakan produk
yang benar-benar dibutuhkan. Dia mengatakan: 'Anda harus mampu untuk
menunjukkan bahwa ada alasan untuk segala sesuatu. Mengapa orang tidak pernah
menciptakan mobil beroda lima? Karena orang tidak membutuhkannya.'
Sebagian
besar kesuksesannya juga berasal dari keyakinan dirinya. Dia mengatakan: 'Anda
bisa melakukan apapun jika anda percaya bahwa anda bisa melakukannya, dan anda
harus tekun untuk benar-benar bisa memulai dan melakukannya. Aku sangat
menyukai tantangan untuk melakukan apa yang dianggap orang lain sebagai sesuatu
yang tidak mungkin. Orang-orang mengira bahwa Gillete tidak mungkin bisa
digoyahkan karena berada di posisi puncak. Tapi perusahaan yang besar dulunya
juga adalah perusahaan yang kecil, dan orang-orang melupakan hal itu.'
Sumber : pengusaha-sukses.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar