Pria dengan nama lengkap Ardiansyah Murdiawan Saputra ini mengaku bahwa dirinya sebelum mendirikan franchise-nya, ia bekerja selama tiga bulan sebagai karyawan di Batam.
"Dulu, waktu baru lulus, saya bekerja di Batam tapi hanya tiga bulan karena sehabis itu resign," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, belum lama ini.
Saat bekerja sebagai
karyawan, Ardi menilai, kalau gaji yang diberikan perusahaan tempatnya
bekerja sangat cukup. Ditambah lagi dengan fasilitas seperti antarjemput
dan rumah yang juga disediakan oleh kantornya. "Gajinya waktu itu
sekitar Rp6-7 juta," ujarnya.
Gaji tersebut, menurut dia, memang diakuinya besar untuk fresh graduate
sepertinya. Namun, Ardi mengungkapkan kalau bukan persoalan gaji yang
ia cari. Untuk itu, membuatnya memilih keluar dari tempatnya bekerja.
"Saya bekerja setiap harinya bertemu dengan mesin, rutinitas yang sama, dan itu tidak menantang untuk saya,” ungkapnya.
Rutinitas seperti itu,
menurut Ardi, tidak membuat dirinya berkembang dan merampas hidupnya.
Dengan menjadi seorang wirausahalah, menurut pria kelahiran 30 tahun
yang lalu ini, ia bisa menjalani hidupnya dengan tantangan yang lebih.
"Apalagi yang saya temui setiap hari itu mesin, di situ saya merasa bosan," ingatnya sambil tertawa.
Walaupun demikian, Ardi mengatakan bahwa modal awalnya mendirikan usahanya ini berasal dari gajinya di perusahaan tersebut.
Dia menuturkan, baru memulai membuka usaha franchise
ini pada 2007 dengan membuka tiga gerai pertamanya. Kini, pada
September 2012, usaha Corner Kebab yang didirikannya telah mencapai 300
gerai lebih dan tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk per satu outletnya
Corner Kebab milik Ardi per bulannya rata-rata mempunyai omzet Rp11
juta. Padahal, modal awal yang digunakannya untuk membuka tiga gerainya
hanya Rp9 juta.
Sumber : viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar