Jumat, 28 September 2012

Sukses Ayam Kremes


Apabila membicarakan tentang kuliner dalam bisnis maka akan ditemukan beragam padanan yang tercipta. Hal ini bergantung dari kreativitas dan kemampuan pebisnis untuk membuat usahanya bertahan bahkan berkembang dengan lebih baik lagi. Usaha kuliner menawarkan peluang yang tidak akan pernah habis untuk digali. Penikmat kuliner sendiri memiliki keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru sehingga sebagai seorang pengusaha kreativitas diperlukan. Untuk bisnis kuliner sendiri ada berbagai makanan yang terbuat dari bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita, seperti ayam. Usaha kuliner dari ayam bisa menjadi pilihan bagi para pengusaha. Dengan bahan utama ayam, pengusaha bisa membuat berbagai makanan seperti ayam kremes, ayam goreng, ayam bakar, dan lain-lain.

Usaha ayam kremes memiliki banyak penggemar karena rasa makanan ini gurih dan lezat. Selain itu bahan baku daging ayam mudah diperoleh, begitu pun dengan penjualannya. Penjualan ayam kremes dapat dilakukan dimana saja, di restoran, warung makan, warung tenda atau memakai gerobak. Usaha ayam kremes memakai bahan baku ayam goreng yang dibumbui dan diberi taburan atau melekat dengan kremesnya. Sedangkan kremes sendiri adalah remah renyah yang terbuat dari tepung yang bisa menambah penampilan dan cita rasa ayam goreng sehingga lebih bernilai. Dalam ayam kremes selain bisa merasakan lezatnya daging ayam, remah gurihnya dapat dijadikan teman makan. Ada berbagai macam bentuk usaha ayam kremes ini, bisa dibuat ayam kremes siap saji atau dalam bentuk hidangan lengkap dengan nasi atau dapat juga dijual terpisah dari nasi. Jika usaha ayam kremes siap saji yang dipilih maka akan terlihat lebih unik jika dilengkapi dengan sambal yang enak. Dengan berasumsi bahwa produk ayam goreng ini berjalan simana untuk tahap awal bisa menjual rata-rata 15 ekor per hari maka omset yang diharapkan adalah Rp. 450.000,-/hari. Omset tersebut didapat atas dasar harga ayam goreng ini Rp. 30.000,- jauh lebih rendah dibandingkan harga produk sejenis. 

Keuntungan bersih didapat dari harga jual sebesar Rp. 30.000,- dikurangi total biaya sebesar RP. 26.000,- jadi Rp. 4.000,- adalah keuntungan yang diperoleh dari seekor ayam. Dengan demikian ekspektasi pengembalian modal (Return on Equity) yang akan diperoleh adalah 15% dihitung dari keuntungan dan modal yang dikeluarkan.

Sumber : infousahaku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar