Sebut saja namanya Agus anak ini hanya
berbekal pendidikan SMP karena saat dia bersemangat mengenyam pendidikan
ia harus pupus dan berhenti pada tingkatan SMP dikarenakan ayah dan ibunya terpaksa harus berpisah karena masalah ekonomi dan keluarga Agus yang hanya berbekal pendidikan SMP tersebut kemudian mencoba mengadu nasib untuk merantau ke Jakarta .
Agus kemudian mencari pekerjaan dengan
tujuan untuk menimba pengalaman dan mencari uang di perantauan kota
Jakarta seperti layaknya teman teman sedaerahnya. Agus yang berlatar belakang pendidikan hanya SMP tersebut kemudian di terima sebagai penjaga toko . Dua tahun berlalu Agus menjadi penjaga toko di sebuah toko peralatan perumahan di Kelapa gading Jakarta utara.
Dua kali berturut turut agus menjadi
pemudik saat lebaran ia pun bisa berkumpul dengan ayah serta adiknya di
kampung untuk bertemu dengan sanak saudaranya saat lebaran.
Agus memang menjadi harapan penopang ekonomi keluarganya yang telah tercerai antara ayah dan ibunya yang akhirnya hidup terpisah. Dua tahun sudah agus menjadi perantauan yang mengadu nasib berbekal ijazah SMP yang ia kantongi berusaha bekerja keras untuk memenuhi harapan ayahnya .
Hingga suatu saat ayah agus menderita
sakit dimana agus harus menunggui karena adik perempuan dari agus juga
berada di perantauan mencari uang sebagai baby sister , karena agus
adalah anak pertama maka ia akhirnya mengalah untuk menunggui ayahnya
lagi pula di rasakan oleh agus bahwa selama dua tahun menjadi perantauan
ia tak segera mendapatkan hasil seperti yang di harapkan.
Rumah yang di tempatinya malah semakin
usang dan tak terawat karena bapaknya hanya tinggal sendirian sementara
uang kiriman dari agus hanya habis untuk biaya hidup saja.
Memang susah yang di alami agus ,
mestinya banyak juga agus yang lain yang ketika sekedar mengandalkan
ijazah SMP kemudian untuk membekali diri mencari pekerjaan di Jakarta ,
tentu saja harus di akui paling banter yah jadi penjaga toko, tukang
kebun , office boy atau sekelasnya yang sudah barang tentu dengan gaji
yang sekedar pas untuk hidup , dan jikala harus sebagai penopang
keluarga nya yang di kampung tentu saja tidak akan mencukupi.
Agus yang hanya berbekal Ijazah SMP tentu
saja tidak mungkin bersaing di perantauan seperti teman teman yang lain
sedesanya yang rata rata mengantongi ijazah SLTA dan mampu bekerja di
Pabrik maupun perusahan perusahaan yang lumayan bergensi dan mampu
memberi gaji yang cukup.
Belum lagi Agus harus berbagi pikiran
untuk mengurus ayahnya yang sendirian di rumahnya tentu sangat lah
dilematis apa yang di alami Agus.
Agus akhirnya memberanikan diri untuk menggaduh ( memelihara dengan sistem bagi hasil dari investor ia hanya merawat dan dapat separuh dari keuntungan ),
Agus kemudian menggaduh ternak kambing dan menyederhanakan pola
pikirnya untuk beternak kambing etawa walaupun di awali dengan system
gaduh, karena Agus belum memiliki modal untuk membeli kambing.
Pada awal ia menggeluti peternakan
memang masih terlalu kaku dan banyak hal yang ia harus pelajari dalam
usaha beternak kambing etawa namun lama kelamaan ia menemukan dunianya .
Hanya butuh beberapa jam dalam satu hari
untuk mengurus ternaknya tentu saja ia tetap bisa melakukan pekerjaan
yang lain seperti mengurus kebun dll simpelnya ia menjadi petani dan
peternak untuk keseharian nya.
Hari hari ia nikmati sebagai seorang
peternak kambing etawa dan sebagai petani, tanpa terasa dua tahun sudah
ia benar benar menjadi peternak kambing yang cukup mampu dalam segi
pengetahuan di bidang peternakan kambing etawa yang berawal dari
menggaduh, kini sedikitnya telah memiliki 8 ekor kambing di luar jatah
kambing yang ia pergunakan untuk memperbaiki rumah serta mencukupi
kehidupan sehari hari dan prestasi yang lain kini agus telah mampu
membeli kendaraan roda dua sendiri selayaknya para remaja di kampung
kami untuk mobilitas kegiatan nya sehari hari.
Belum lagi di sisi lain agus telah
banyak memiliki pohon mahoni serta kekayuan seperti albasiah yang ia
tanam di selasela ia mengurus kambing yang juga merupakan aset kekayaan
ekonomi untuk dirinya.
Agus memang tak lagi menenteng ijazahnya yang sekedar tamatan SMP untuk
mencari pekerjaan, namun hari ini ia telah mampu menunjukan pada setiap
orang yang pernah melecehkan dalam kehidupannya karena hanya berijazah SMP namun tetap bisa eksis untuk mandiri mengidupi diri dan keluarganya tanpa bergantung pada majikan atau perusahaan .
Agus akhirnya tetap mensyukurinya walau
ia berijazah SMP, namun dalam benaknya selalu tertanam pikiran selagi ia
mau belajar dan mau mempelajari apapun ia tetap bisa untuk mengikuti
perkembangan dunia Technologi atau pun ilmu yang lain , dan iapun dengan
rajin mengikuti perkembangan Internet walau bermula dari sekedar Face
book kemudian merambah ke dunia blogg .
Dua tahun berlalu sudah ia menjadi
peternak dan petani memang mungkin belum terlalu nampak segnifikan
kesuksesanya namun jikala kita perbandingkan dengan teman teman
sedaerahnya yang berijazah di atas SMP ia masih mampu untuk mensetarakan
dirinya baik secara ilmu pengetahuan maupun strata social ekonomi.
Hidup ini memang untuk belajar dan
putuskan rantai kemiskinan dari belajar sebab jikala kita tidak mau
belajar alias malas akhirnya akan menjadi bodoh setelah bodoh menjadi
malas kemudian menjadi tidak mampu dan berlanjut menjadi miskin berakhir
menjadi putus asa …..putuskan rantai itu dari belajar
Tamatan SMP
mungkin di anggap pendidikan yang masih menengah, namun itu hanyalah
sekedar ijazah formal, bagi yang tak mampu sekolah secara formal tentu
saja jikala mereka mau belajar tetap mampu untuk mengikuti perkembangan
ilmu di manapun.
Hari ini Agus masih dalam perjalanan
untuk menjadi pengusaha dan itu tidak menutup kemungkinan Agus akan
benar benar menjadi peternak handal atau pengusaha Yang besar dalam
bidang peternakan serta mumpuni dalam bidang usaha peternakan walau ia
hanya berijazah SMP. Kisah ini didasari kisah nyata Agus dalam perjalanan dan di tujukan untuk memotivasi teman teman yang harus putus sekolah di SMP.
Agus sangat dekat dengan saya dan hampir
setiap hari juga meluangkan waktunya untuk merenangi dunia maya mudah
mudahan dia akan menemukan bagian hidupnya di dunia maya juga.
Sumber : gunungkelir.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar