William
Henry Gates III lahir pada tahun 1955, anak kedua dari tiga bersaudara dalam
keadaan sosialnya terkemuka di Seattle ,
Washington . Ayahnya seorang
pengacara dengan perusahaan yang punya banyak koneksi di kota , dan ibunya seorang guru, yang aktif
dalam kegiatan amal. Bill seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh
semangat dan cenderung sering mendapatkan kesulitan di sekolah. Ketika dia
berumur sebelas tahun, orang tuanya memutuskan untuk membuat perubahan dan
mengirimnya ke Lakeside
School , sebuah sekolah
dasar yang bergengsi khusus bagi anak laki-laki.
Di Lakeside itulah pada tahun 1968 Gates untuk pertama
kalinya diperkenalkan dengan dunia komputer, dalam bentuk mesin teletype yang
dihubungkan dengan telepon ke sebuah komputer pembagian waktu. Mesin ini, yang
disebut ASR-33, keadaannya masih pasaran. Pada
pokoknya ini sebuah mesin ketik yang kedalamnya siswa bisa memasukkan perintah
yang dikirimkan kepada komputer; jawaban kembali diketikkan ke gulungan kertas
pada teletype. Proses ini merepotkan, tetapi mengubah kehidupan Gates. Dia
dengan cepat menguasai BASIC, bahasa pemograman komputer, dan bersama dengan
para hacker yang belajar sendiri di Lakeside, dia melewatkan waktu ber-jam-jam
menulis program, melakukan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal
tentang komputer. “Dia adalah seorang ‘nerd’ (eksentrik),” sebagaimana
salah seorang guru memberikan Gates julukan itu.
Sekitar tahun 1975 ketika Gates bersama Paul Allen
sewaktu masih sekolah bersama-sama menyiapkan program software pertama untuk
mikro komputer. Seperti cerita di Popular Electronics mengenai “era komputer di
rumah-rumah” dan mereka berdua yakin software adalah masa depan. Inilah awal
Microsoft. Komunikasi yang sederhana: Paul dan Gates membicarakan coke dan
pizza. Tidak ada orang yang memperhatikan sungguh-sungguh pendapat kami.
Semuanya berubah dalam dua dekade terakhir.
Gates masih tetap menyukai junk food, tetapi ia juga
menghabiskan waktu dua jam sehari membaca dan menjawab electronic mail yang dikirim 15.000 karyawan
Microsoft. Selain itu banyak sekali
email dari luar Microsoft.
Pertanyaan beragam, mulai dari bagaimana pengalaman orang
berkeluarga (menyenangkan!), film apa yang saya sukai (Schindler’s List dan
Shadowlands), sampai pertanyaan rumit yang harus membuka dulu buku untuk bisa
menjawabnya (dan kebetulan saja juga menulis buku!).
Persoalannya, Gates menghabiskan waktu sepanjang hari
menjawab email dan berceramah atau mengelola perusahaanya.
Gates mencoba menjalankan keduanya, tetapi ia tidak
berkesempatan banyak berkomunikasi dengan kelompok yang beragam dan banyak
sekali email yang tidak sempat dijawab.
Gates senang sekali menulis karena melalui tulisan ini
membuatnya bisa berkomunikasi dengan kelompok yang lebih beragam tanpa harus
teredit hingga terpotong-potong atau tersaring oleh persepsi seseorang.
Kenyataannya tidak semua pertanyaan diajukan melalui
email. Kadang orang mencegat Gates di Bandar udara atau mendesaknya untuk
menjawab pertanyaan di pameran-pameran komputer atau anak Sekolah mengirim
surat kepadanya.
Seorang mahasiswa baru-baru ini menanyakan satu pertanyaan
yang penting untuk dia. Yang ingin diketahuinya bukanlah sesuatu yang sangat
filosofis, seperti yang mungkin anda duga misalnya mengenai ekonomi pasar
bebas.
Ia hanya ingin tahu, “apakah Gates sudah terlambat terjun
ke industri software dan membangun sebuah perusahaan kemudian menjadi kaya?”.
Gates senang mendapat pertanyaan itu dan jawabannya
selalu sama, “Inilah saatnya terjun ke bisnis software." Gates tidak mengatakan Anda bisa membangun Microsoft
lainnya. Tetapi paling tidak Anda bisa mendapatkan omset penjualan dua juta
dollar setahun dengan menjual 10.000 kopi produk senilai 200 dolar AS.
Cukup lumayan dan bisa terjadi kapan saja. Karena Gates
ingat bagaimana menariknya memulai sebuah perusahaan software, ia juga
menikmati cerita keberhasilan orang lainnya.
Perusahaan software yang kecil selalu perlahan-lahan
mulainya. Perusahaan dimulai seseorang yang memiliki gagasan. Ia, pria atau
wanita, mencari beberapa teman yang tahu bagaimana membuat program dan mereka
kemudian menelorkan sebuah produk.
Banyak sekali karya kesenian yang mereka lakukan karena
mereka peduli dengan pekerjaan itu. Biasanya mereka membuat produk untuk satu pelanggan dan
karena hasilnya memuaskan, mereka segera mendapat pembeli lainnya.
Jika Anda ingin memulai sebuah perusahaan, strategi
utamanya temukan lingkungan sosial yang pas. Lupakan keinginan menciptakan program pengolah kata untuk
menulis, atau program spreadsheet untuk menganalisis keuangan, atau produk
utama lainnya yang saingannya sudah banyak.
Sebaliknya, ciptakan produk yang bisa menolong
penggunanya mengerjakan pekerjaan spesifik atau bisa memberikan informasi
praktis dalam bidang seperti obat-obatan, asuransi, akunting, arsitektur atau
bidang pemerintahan.
Software seperti itu mendatangkan peruntungan yang kecil-kecilan.
Jika Anda tidak puas dengan peruntungan yang kecil-kecilan itu, Anda harus
sampai pada tahapan peralihan generasi. Kali ini mahal dan berisiko.
Setiap beberapa tahun satu generasi teknologi memberikan
jalan baru. Ingat munculnya IBM PC di awal tahun 1980-an.
Microsoft bertaruh IBM PC akan menjadi penting. Kemudian
Microsoft menciptakan sistem operasi MS-DOS untuk IBM PC. Hasilnya Microsoft menjadi pelopor dalam software sistem
operasi. Tidak ada yang pernah mendengar mengenai Lotus sampai satu pemikiran
cemerlang melaksanakan perubahan generasi menciptakan Lotus 1-2-3 spreadsheet pertama
yang dirancang khusus untuk IBM PC.
Apple’s Macintosh dan Microsoft Windows adalah sang
pemenang selanjutnya, ketika dunia menginginkan pengolahan grafik dan meninggalkan
program lama yang hanya menampilkan teks.
Untuk mendapatkan kemenangan besar, anda pun harus
mengkonsentrasikan diri pada perubahan generasi, sesuatu yang diabaikan
perusahaan besar. Dan taruhannya mahal sekali.
Baru-baru ini sejumlah wiraswastawan berspekulasi
software yang bisa digunakan pemakai komputer dengan cara menulis dengan tangan
– bukan lagi menekan pada huruf – akan menjadi generasi baru software pengolah
kata ada spreadsheet.
Mereka memulai menciptakan produk baru yang mereka pikir akan
memenangkan persaingan. Mereka salah. Suatu spekulasi besar. Apa yang harus
saya anjurkan pada seorang mahasiswa yang ingin menjadi wiraswastawan software? Pelajari untaian sebuah perusahaan yang sudah ada, carilah lingkungan sosial anda
sendiri, berhubunganlah dengan modal ventura, t emukan orang yang cerdas, dan jangan lupakan coke dan pizza. Percayalah, akan ada banyak pekerjaan di malam yang
larut.
Sumber : we-enterpreneur.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar