Minggu, 30 September 2012

Modal Pelepah Pisang untuk Usaha


Pelepah pisang yang sudah kering hanya menjadi sampah dikebun. Tetapi dengan tambahan sedikit lem, triplek dan pigura, barang yang tidak terpakai itu bisa diubah menjadi lukisan yang bernilai jula tinggi. Dan yang berhasil memanfaatkan peluang usaha. Unik dan Menarik ini adalah Budi Setiawan dan Heri Andi.
Bermula saat Budi Setiawan dan Heri Andi membuat lukisan dari rumput-rumputan dan kulit bawang putih atau bawang merah. kemudian bahan itu ditinggalkan karena medianya mudah terurai membuat lukisan mudah rapuh dan tidak tahan lama. Warna yang dihasilkan juga kurang bervariasi. Akhirnya, mereka mencoba pelepah pisang untuk dibuat lukisan.
Lukisan pelepah pisang lebih awet dan tahan lama disimpan karena kulitnya yang alot. Selain itu, pelepah pisang lebih kaya warna dibanding media lainnya. Cara membuatnya terbilang mudah, pelepah pisang yang sudah kering dipohon siap untuk dipanen. Kemudian, pelepah pisang kering itu di cuci dan direndam dengan kamper yang dicairkan dengan minyak tanah selama 1-2 jam. Kamper dan minyak tanah fungsinya untuk mengawetkan pelepah pisang dan membuang kuman yang melekat.
Setelah ditiriskan, pelepah pisang dipotong-potong dan siap untuk diaplikasikan di atas triplek yang telah dibuat pola dan dibubuhi dengan lem. Lukisan yang sudah jadi tersebut tinggal diberi pigura.
Usaha ini tidak membutuhkan banyak modal dan merupakan bisnis modal kecil. Budi mengaku hanya mengeluarkan uang untuk bahan, seperti lem, triplek, dan pigura. Sementara untuk pelepah pisangnya, tinggal mengambil di kebun. Mereka hanya perlu merogoh kocek kurang dari Rp 500.000 untuk menghasilkan sekitar 30 lukisan ukuran 50 x 50 cm.
Mereka bisa mendapatkan Rp5.000.000/bulannya dan meningkat ketika pameran atau hari libur. Untuk lukisan ukuran 20 x 30 cm dijual dengan harga 50ribu, sementara lukisan paling mahal dijual sekitar Rp3.000.000 dengan ukuran 1.5 m x 90 cm.
Sumber : bukausaha.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar