Perjalanan hidup itu seperti roda yang berputar, kadang kita terlena dengan kedudukan diatas, namun kita juga harus bersyukur dengan cobaan dan ujian yang kita dapatkan. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Meski pernah mengalami kerugian yang sangat besar, namun tidak membuat saya menyerah.
Teman saya ini sebut saja Handika, dia adalah anak yang cerdas dan
pekerja keras, Sedari kecil dia hidup mandiri, meski tergolong dari
keluarga tidak mampu dia berkeras untuk melnjutkan sekolah. Sewaktu SMP
dia punya usaha bengkel tambal ban. Dengan penghasilan dari usaha ini
dia bisa membayar uang SPP nya.Meski cerdas dia termasuk anak yang nakal
dan bandel,ajdi gak heran dia sering bolos sekolah,tp dasar anak cerdas
meski sering bolos dia masih dapt peringkat 3 besar dikelasnya.hehe
Selepas SMP dia langsung kerja jadi sopir angkot di Surabaya,tak lama
dia menikah.Karena hasil angkot pas pasan, handika pulang kampung kerja
jadi Sopir pribadi Bos dompet(mengenai industri kecil dompet bisa lihat
tulisan saya sebelumnya. Tugas
dia disini ngantar hasil produk ke pasar turi surabaya,belum lama jadi
sopir,dia dipercaya menjajakan produk dompet ini ke distributor kota 2
di jateng (menjadi sales). Dari Sales inilah jiwa wira usahanya tumbuh
lagi.
Tidak lama dia sudah terkenal sukses jadi sales, bahkan pangsa pasarnya
sudah sampai jakarta.Akhirnya dengan PD dia buka usaha sendiri.jadi dia
memproduksi usaha ini sendiri, tapi tetap juga memasarkan produk milik
bos nya dulu dan bos bos yang lain.akhirnya usahanya berkembang pesat,
tapi pesatnya usaha tidak diimbangi dengan peningkatan spiritulnya.Dia
berteman dengan penjudi,dan pemabuk.Selain itu dia juga suka berfoya -
foya, akhirnya jadi besar pasang daripada tiang.Karena hobi buruknya ini
dia jadi tidak fokus ke usahanya.Karena pengeluaran yg tidak terkontrol
dia sering berhutang .Hutang hutangnya numpuk hampir 350 jutaan di
rentenir , bpr ,juga ke bank umum.
Setiap hari ada saja orang yang datang mengih hutang, bahkan rumahnya
pun dah mau disita bank.Karena sudah terjepit, sebulan setelah anak
keduanya lahir,dia minggat.dia melarikan diri ke Sumatra,lalu pindah ke
Jakarta.Di pelarianya inilah dia merasakan ujian sesungguhnya, dengan
pantang menyerah dia masih menawarkan sample produknya dari distributor
ke distributor.Jika distributor pesan,maka dia telepon ke adiknya di
kampung minta dikirimi produk.Tanpa kenal lelah Handika terus keluar
masuk pasar mancari agen atau distributor dompet.
Mungkin inilah yang dimaksud dengan jurus pamungkas “the power of
kepepet”nya om Jaya setia budi (benar gak ya,klo salah sebut orang
tolong diberitahu).heheheUsaha pantang menyerahnya akhirnya berujung.
Suatu hari dia pergi menawarkan produknya,sambil bawa sampel dia keluar
masuk pasar .Dan hari itu sampai siang dia belum dapat order,karena
letih, dan panas serta uang yang pas pasan dia istirahat di sebuah
masjid. Selepas sholat duhur dia tidur tiduran di masjid.Lalu ada orang
keturunan china yang datang menghampirinya (bapak ini habis
sholat).Mungkin bapak ini kasihan kepadanya,Setelah berbincang agak
lama, bapak ini meninggalkan kartu nama.Bapak tadi bagaikan malaikat
penyelamat baginya, lewat beliau Handika dikenalkan denga saudara dan
rekan bisnisnya yang jadi agen barang kerajinan.Dengan mudah dia masuk
ke lingkungan bisnis mereka karena rekomendasi beliau.
Setelah itu, orderan yang masuk hampir seperti banjir saja..hehehe.adik
nya yang dikampung sampai kewalahan mengirimi barang,sampa dia ambil
barang milik pengusaha lain.Kurang dari dua tahun adiknya ini sudah
menjadi salah satu orang terkaya dikampung. Dilain pihak hutang handika
sedikit demisedikit dapat diangsur. di hari raya id’ ke empat setelah
pelarianya , Handika telah pulang kampung dengan hutang yang tinggal
sedikit.
Kini usahanya semakin maju saja.omset produknya hampir 400 juta seminggu
diwaktu biasa, kalau momen lebaran atau tahun baru omsetnya bisa dua
kali lipat.karyawanya hampir tujuh puluhan orang dari tenaga pemotong
bahan,penjahit borongan,tenaga harian,tenaga sablon.dll.dia juga sudah
punya gedung tempat produksi sendiri.dan kabar terakhir dia mau
mencalonkan diri sebagai Kades tahun depan.
Semoga kisah ini bisa memacu kita untuk menjadi pribadi yang
optimis,pantang menyerah dan selalu berusaha menjadi lebih baik. Ayo
pengusaha 2 muda indonesia mari kita entaskan kemiskina dengan membuka
lapangan kerja .jadilah ornag yang bermanfaat kepada orang lain.
Sumber : kompasiana.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar