Kerajinan Tangan (Handicraft) dapat bernilai tinggi tidak hanya dari
segi fungsional semata. Perpaduan antara nilai guna dan nilai seni yang
tinggi menjadikan kerajinan tangan banyak diminati oleh banyak orang. Di
antara Kendala yang sering dihadapi oleh pengrajin atau pengusaha
kerajinan adalah faktor pemasaran. Banyak cara sudah dilakukan oleh
pelaku usaha kerajinan tangan untuk mempromosikan produk kerajinan
tangan. Salah satu langkah yang ditempuh dalam memasarkan hasil
kerajinan adalah melalui dunia maya/ internet. Dengan latar belakang
tersebut Craft Java Online dengan website craftjava.com mencoba menembus
pasar kerajinan yang tidak terbatas oleh batas geografis. Cara ini bisa
dibilang cukup efektif untuk memperkenalkan produk kerajinan tangan
dengan biaya yang tidak mahal. Meski demikian penjualan hasil produk
kerajinan tangan secara langsung masih lebih efektif.
Craft Java sendiri merupakan kelompok usaha pembuat kerajinan dan
furniture di Yogyakarta yang secara formal berdiri sejak 2009. Meski
pemain baru, tetapi sebenarnya produk-produk kerajinannya telah mulai
diproduksi semenjak lama. Handicraft merupakan hasil karya seni yang
memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi. Nuansa seni handicraft,
ragam keunikan dan nilai fungsional kerajinan tangan menjadi faktor
penentu nilai ekonomis. Semakin unik dan artistik kerajinan tangan
semakin bernilai tinggi. Yogyakarta yang dikenal dengan Kota penghasil
karya seni dan budayanya memiliki banyak produk karya seni. Salah satu
penghasil Handicraft adalah Craft Java. Menurut pengelola Craft Java
cara promosi bahkan transaksi online merupakan cara yang ditempuh untuk
mempermudah pemasaran kerajinan tangan. Pembeli bisa melihat-lihat
catalog kerajinan tangan sebelum membeli dan tidak tidak perlu datang
jauh-jauh ke gerai Craft Java secara langsung.
Sebagai sebuah karya seni kerajinan tangan (Handicraft) dituntut
untuk melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya. Di antara
produk-produk karya seni dan kerajinan tangan Yogyakarta yang dihasilkan
oleh Craft Java yang meliputi antara lain:
Kerajinan Batu Alam
Kerajinan Batu Alam merupakan hasil kerajinan tangan produk craft
java yang dibuat dari bahan dasar batu alam. Produknya berupa hiasan
untuk rumah dan taman. Produk Kerajinan Tangan dari Batu alam antara
lain Roster dinding,Ornamen dinding, Lampu Taman, Air Mancur, Relief
Ornamen, Patung Taman, Relief Papan Nama dan aneka macam souvenir dengan
bahan dasar batu alam.
Kerajinan Logam
Kerajinan tangan berbahan dasar logam craft java berasal dari
kuningan dan alumunium. Produknya antara lain kerajinan priring buah,
pot alumunium dan lain sebagainya.
Kerajinan Kayu
Kerajinan tangan berbahan dasar kayu terbuat dari berbagai macam kayu
berkualitas tinggi dan didesain oleh ahli-ahli di bidangnya. Produk
Kerajinan dari kayu antara lain kotak perhiasan, Meubel dan furniture,
Relief dan aneka souvenir kerajinan tangan dari bahan kayu.
Kerajinan Gerabah
Produk kerajinan tangan dari bahan dasar gerabah antara lain hiasan keramik.
Kerajinan Tembaga
Produk-produk kerajinan tangan dengan bahan dasar tembaga antara lain
kawat tembaga, vas dan Guci, Lampu Lampion,Kursi Taman, Lampu taman ,
teko, wastafel dan lain-lain.
Kerajinan Souvenir pernikahan
Craft Java telah memiliki aneka pilihan kerajinan tangan untuk
souvenir pernikahan antara lain souvenir berbentuk asbak, boneka, tempat
pensil, tempat tisu, gantungan kunci dan lain-lain.
Selain produk-produk tersebut Craft Java juga melayani berbagai macam
karya seni sesuai dengan pesanan. Penikmat seni tinggal menyebutkan
handicraft atau kerajinan tangan yang diinginkan, Craft Java akan
membentuk Desain dan menghasilkan Karya seni bernilai tinggi.
Sementara
itu, berikut ini kisah sukses pengrajin tembaga. Siapa bilang berbisnis
harus nyambung dengan jurusan yang diambil saat kuliah? Walaupun
lulusan akademi kulit Yogyakarta, Syamsari sukses membangun bisnis
ornamen tembaganya.
Tak ingin berlama-lama menganggur, usai
menyelesaikan kuliahnya di Akademi Kulit Yogyakarta pada 1980, Syamsari
Sannai (48 tahun) pria kelahiran Bugis langsung menerapkan ilmu yang
didapatnya di bangku kuliah dengan membuka usaha kerajinan kulit di
Yogyakarta. Setelah menekuni usaha selama 15 tahun, Pria berbadan tegap
ini mulai merasa jenuh." Saya merasa bosan, rasanya tak ada sesuatu yang
menantang lagi" ujarnya.
Karena kejenuhan tak bisa dibendung
lagi, pada 1995, Syamsari melepaskan usaha kerajinan kulitnya kepada
salah seorang pegawai yang dipercaya. Sementara dia sendiri aktif dalam
ikatan alumni Akademi Kulit Yogyakarta. Aktivitasnya dalam ikatan alumni
selama hampir setahun itu mendorongnya untuk kembali ke kampus dengan
meneruskan kuliah S1.
Di sanalah, Syamsari oleh dosennya
diperkenalkan dengan Dr Suryo Busono, Direktur Keuangan PT Kotera,
sebuah PMA Jepang yang bergerak di bidang produk dari tembaga dan
mencari mitra bisnis untuk penyediaan ornamen tembaga.
Melihat Peluang Emas
Perkenalan itu menerbitkan pikiran lain di benak Syamsari. Kenapa tidak
bisnis produk tembaga, ada peluang di sana, senantiasa terpikir di
benaknya. Meski pengalaman ia tak punya, justru merasa tertantang.
Syamsari lalu mengundang pengusaha Jepang tersebut ke sentra pengrajin
di Boyolali.
Pengusaha Jepang ternyata terkesan dengan
kehalusan ukiran tembaga Boyolali. Waktu saya ditanya sudah berapa lama
bisnis ini, saya bilang 11 tahun. Padahal belum sama sekali haha..."
Bohong yang membawa jalinan kerjasama. Tahun 1996 didirikanlah CV LANS
Tembagasari yang work shopnya berada di Ciracas dan Boyolali." Order
pertama datang dari Mr. Kotera, beliau memesan tembaga. Produk tembaga
yang dipesan seluruhnya hand made"
Bermodalkan
semangat, Syamsiar melakukan bisnisnya dengan sepenuh hati. "Saya tak
ingin mengecewakan orang, makanya saya harus jeli mencari para pengrajin
yang sudah lihai." Kini bisnis Syamsiar sudah berkembang dengan 10
pengrajin tetap. Jika, pesanan produk tembaga sedang meningkat, barulah
pengrajin berambah hingga 40 orang.
Kehalusan tembaga buatan
Syamsari melebihi Thailand dan Singapura, itu diakui Kotera. Sebab,
setiap festifal tahunan kerajinan tembaga di negri sakura, perusahaan
Kotera selalu mendapat penghargaan. Alhasil pengusaha Jepang langgananya
tak mau memesan kerajinan tembaga ke tempat lain. "Karena diberi
kepercayaan seperti itu saya memacu pegawai untuk selalu membuat logam
dengan halus agar pelanggan puas dan tak memesan ke tempat lain "
Pesanan Khusus dan Cindera Mata
Bapak dua anak ini juga mulai berani melayani pesanan dari dalam
negeri. Ia pun membagi jenis produknya menjadi dua yaitu pesanan khusus
dan cendera mata. Syamsari mengungkapkan, pesanan khusus produk tembaga
dari konsumen dalam negeri kebanyakan untuk keperluan arsiktektur.
Pemesannya pun kebanyakan bukan untuk keperluan rumah pribadi, tapi
untuk hotel atau instansi. "Untuk keperluan instansi pesanan yang datang
berupa plakat, papan nama, patung. Pendek kata, jarang, orang
memesannya produknya untuk rumahnya pribadi. "Kalaupun ada, sudah bisa
dipastikan rumah itu sangat mewah. Seperti pesanan dari salah satu
pengusaha yang ingin pintu rumahnya dilapisi tembaga dengan relief."
Kilatan tembaga yang memberi kesan mewah membuat Syamsari merasa produk
kerajinan tembaganya bisa juga diproduksi sebagai cindera mata. Oleh
karena itu, pada 1997, Syamsari membuka kios cendera mata tembaga di
Pasar Seni Ancol.
Ternyata juga diminati pasar. Produk-produk
cendera mata yang dipamerkan di Pasar Seni Ancol kebanyakan berupa
hiasan dinding bermotif binatang, dan kaligrafi arab, yang dibuat dengan
berbagai ukuran.
Prospek bisnis tembaga cukup baik, membuat
Syamsari dilirik berbagai galeri untuk kerjasama. Mereka minta produk
tembaganya ada di sana. Sebenarnya, kata Syamsari, ini pernah dilakukan
dengan salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Namun karena
kurang memberikan nilai ekonomi yang signifikan dan tidak efisien, maka
kerjasama ia hentikan. "Saya lebih memilih lewat pameran saja," katanya.
Pilihan Syamsari mungkin tepat. Pameran justru menjadi ajang promosi
yang efektif. Banyak konsumen yang datang, melihat, dan tak sedikit yang
memesan. Belum lagi nilai promosinya yang murah tapi mengena. Apalagi
bila ia bisa mempertahankan kualitas. "Kalau pelanggan puas, mereka
sendiri yang akan promosi ke relasi-relasinya. Makanya saya jaga betul
kualitas ini."
Meskipun produk tembaga masih belum banyak yang
meminati oleh masyrakat luas, pria kelahiran ini optimis, suatu hari
nanti pasar akan kian terbuka lebar. Untuk itu agar masyarakat lebih
mengenal produk tembaga, ia menutup kios di pasar Seni, dan membukanya
di Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah dengan nama Tembaga Sari.
Berapa kisaran harga ornamen Tembaga Sari? Untuk hiasan dinding berupa
relief lukisan tembaga yang dibingkai berukuran 100 cm x 50 cm dijual
dengan dengan harga Rp 6 juta. Sedangkan yang paling murah adalah hiasan
dinding berukuran 15 cm x 10 cm dijual dengan harga Rp 10.000.
Sumber : suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar